Urutan Orang yang Berhak Menyalatkan Jenazah Menurut Mazhab Syafi'i

Urutan Orang yang Berhak Menyalatkan Jenazah Menurut Mazhab Syafi'i

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 05 Okt 2023 17:00 WIB
Close Up Shot of Muslim People Tied Hands. One Persons Hand on Foreground is in Focus and the Others on Background is Out of Focus. Coffins also in front of the People. Islamic Ceremony for Dead People. Whorshippers Standing next to the Coffins and Pray.
Ilustrasi salat jenazah (Foto: Getty Images/iStockphoto/OzanSatioglu)
Jakarta -

Salat jenazah berbeda dengan salat pada umumnya. Dalam pelaksanaannya, salat jenazah tidak disertai rukuk dan sujud.

Selain itu, salat jenazah juga tidak didahului dengan adzan dan iqamah. Salat jenazah termasuk ke dalam rangkaian merawat muslim yang telah wafat.

Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab Ahkaamul Janaa'iz wa Bid'ihaa menjelaskan bahwa hukum pelaksaan salat jenazah ialah fardhu kifayah sebagaimana perintah Nabi Muhammad SAW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Zaid bin Khalid ia berkata,

"Seorang dari sahabat Nabi SAW gugur ketika perang Khaibar, lalu para sahabat mengabarkan hal itu kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda, 'Salatilah kawan kalian.' (HR Malik, Abu Dawud, Nasa'i Ibnu Majah, Hakim & Ahmad)

ADVERTISEMENT

Lantas, siapa saja yang berhak menyalatkan jenazah?

Urutan Orang yang Paling Berhak Menyalatkan Jenazah

Mengutip Kitab Shalat Empat Mazhab susunan Syeikh Abdurrahman Al-Jaziri, berikut merupakan urutan orang yang berhak menyalatkan jenazah.

  1. Ayah dari jenazah dan terus ke atas
  2. Putranya dan terus ke bawah. Saat terjadi kesamaan derajat antara dua anak laki-lakinya, hendaklah yang paling dahulu masuk Islam, yang lebih pandai, dan lebih fasih bacaannya
  3. Saudara laki-laki sekandung
  4. Saudara laki-laki sebapak
  5. Keponakan sekandung
  6. Keponakan sebapak dan seterusnya sesuai dengan waris

Apabila tidak ada keluarga, orang yang memerdekakan jenazah itu didahulukan, lalu pengikut setianya yang terdekat, imam besar atau wakilnya, kemudian dzawil arham terdekat. Dzawil arham adalah kerabat pewaris yang tidak termasuk ke dalam ashabul furudh dan ashabah, contohnya seperti bibi, paman dari pihak ibu, dan sebagainya.

Tata Cara Salat Jenazah Laki-laki dan Perempuan

Mengutip buku Risalah Jenazah susunan Baihaqi Nu'man dan Muhammad Shonhaji, berikut tata cara menyalatkan jenazah.

1. Membaca niat

Niat Salat Jenazah Perempuan

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Usholli 'ala hadzahihil mayyitati arba'a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma'muman lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat salat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."

Niat Salat Jenazah Laki-laki

اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Usholli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma'muman lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Membaca takbir sebanyak empat kali termasuk takbiratul ihram

للَّٰهُ أَكْبَ

Arab latin: Allahu akbar

Artinya: "Allah Maha Besar,"

4. Membaca surat Al Fatihah setelah takbir pertama salat jenazah


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Arab latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat

5. Membaca sholawat nabi setelah takbir ke-2

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Arab latin: Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aalii sayyidinaa muhammad

Artinya: "Ya Allah berilah atas sholawat Nabi Muhammad dan atas keluarganya."

6. Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3

Doa untuk Jenazah Laki-laki

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Arab latin: Allahhummaghfir lahu warhamhu wa'aafihi wa'fuanhu.

Artinya: "Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia."

Doa untuk Jenazah Perempuan

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا

Arab latin: Allahhummaghfir laha warhamha wa'aafiha wa'fuanha

Artinya: "Ya Allah ampunikah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia."

Bacaan doa untuk jenazah perempuan dan laki-laki lainnya dengan versi yang lebih panjang di antaranya sebagai berikut.

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

Arab latin: Allahummagfir lahuu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahuu wa wassi' madhkhalahuu waghsilhu bil maa-i-wats-tsalji walbaradi wa naqqihii minal-khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul-abyadhu minad-danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihii wa ahlan khairan min ahlihii khairan min ahlihi wa zaujaan khayraan min zawjihi wa adkhil huljannata wa aidzhu min adzabil qobri wa fatnatihi wa min adzaa binnaar

Artinya: "Ya Allah ampunilah dia dan kasihanilah dia, sejahterakan dia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskan lah tempat tinggalnya, bersihkan lah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkan lah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan ganti lah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan ganti lah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluargnya yang dahulu, dan pelihara lah ia dari siksa kubur dan adzab api neraka,"

7. Membaca doa berikut setelah takbir ke-4

Untuk jenazah laki-laki

اللهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Arab latin: Allahumma laa tahrimnaa ajrahuu walaa taftinaa ba'dahu wagfirlana wa lahu

Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia."

Untuk jenazah perempuan

اَللّٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Arab latin: Allahumma la tahrimna ajraha wala taftinna ba'daha waghfirlana walaha

Artinya: "Ya Allah, jangan lah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia."

8. Tata cara salat jenazah ditutup dengan mengucapkan salam sembari memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Arab latin: Assalaamu 'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh

Artinya: "Semoga kedamaian bersamamu serta pengampunan dan berkah dari Allah SWT."




(aeb/kri)

Hide Ads