4 Akhlak Mulia yang Diajarkan Islam untuk Pahami Qada dan Qadar

4 Akhlak Mulia yang Diajarkan Islam untuk Pahami Qada dan Qadar

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Selasa, 03 Okt 2023 08:00 WIB
25 Surat Pendek Juz Amma yang Mudah Dihafal, Bisa Diajarkan pada Anak
Ilustrasi akhlak mulia dalam ajaran Islam untuk memahami qada dan qadar. Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Qada dan qadar merupakan kehendak dan takdir Allah SWT kepada hamba-Nya. Dalam Islam, keimanan kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap muslim.

Memahami qada dan qadar dengan akhlak mulia yang telah diajarkan dalam agama Islam merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keimanan seorang muslim kepada Allah SWT.

Sebelum mengetahui akhlak yang diajarkan dalam agama Islam dalam memahami qada dan qadar, hendaknya memahami pengertian qada dan qadar terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Qada dan Qadar

Qada adalah ketetapan atau keputusan Allah SWT terhadap segala sesuatu sejak segala sesuatu belum tercipta, menurut A. Miftahul Basar dalam bukunya Mengenal Rukun Iman dan Islam. Qada merupakan takdir Allah SWT yang tidak dapat diubah.

Sedangkan qadar adalah perwujudan dari kehendak Allah SWT terhadap semua makhluk-Nya dalam ukuran dan bentuk-bentuk tertentu dan iradah-Nya.

ADVERTISEMENT

Akhlak Mulia dalam Memahami Qada dan Qadar

Harjan Syuhada dan Fida' Abdilah dalam buku Akidah Akhlak memberikan beberapa akhlak mulia dalam memahami qada dan qadar dalam Islam, beberapa di antaranya yaitu,

1. Tawakal

Akhlak yang diajarkan agama Islam dalam memahami qada dan qadar adalah tawakal atau berserah diri kepada Allah SWT semaksimal mungkin.

Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 159,

ΩΩŽΨ¨ΩΩ…ΩŽΨ§ Ψ±ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΨ©Ω Ω…Ω‘ΩΩ†ΩŽ اللّٰهِ لِنْΨͺَ Ω„ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ ۚ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩˆΩ’ كُنْΨͺَ ΩΩŽΨΈΩ‘Ω‹Ψ§ ΨΊΩŽΩ„ΩΩŠΩ’ΨΈΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩŽΩ„Ω’Ψ¨Ω Ω„ΩŽΨ§Ω†Ω’ΩΩŽΨΆΩ‘ΩΩˆΩ’Ψ§ مِنْ Ψ­ΩŽΩˆΩ’Ω„ΩΩƒΩŽ Ϋ– ΩΩŽΨ§ΨΉΩ’ΩΩ ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡ΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ§Ψ³Ω’ΨͺΩŽΨΊΩ’ΩΩΨ±Ω’ Ω„ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ΄ΩŽΨ§ΩˆΩΨ±Ω’Ω‡ΩΩ…Ω’ فِى Ψ§Ω„Ω’Ψ§ΩŽΩ…Ω’Ψ±ΩΫš فَاِذَا ΨΉΩŽΨ²ΩŽΩ…Ω’Ψͺَ فَΨͺΩŽΩˆΩŽΩƒΩ‘ΩŽΩ„Ω’ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ اللّٰهِ Ϋ— Ψ§ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩŠΩΨ­ΩΨ¨Ω‘Ω الْمُΨͺΩŽΩˆΩŽΩƒΩ‘ΩΩ„ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ω‘Ω₯Ω©

Artinya: "Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal."

Umat Islam harus memiliki keyakinan penuh bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup adalah kehendak Allah SWT, dan sebagai hamba-Nya hendaknya tunduk pada rencana-Nya.

2. Ikhtiar

Memahami qada dan qadar dapat dilakukan dengan cara ikhtiar. Sebagai umat Islam, hendaknya tetap berikhtiar karena manusia hanya akan memperoleh hasil sesuai dengan apa yang diusahakan.

Dengan melaksanakan usaha dengan sungguh-sungguh, maka seseorang akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik, begitu sebaliknya. Hal ini bersandar pada firman Allah SWT dalam surah An Najm ayat 39,

ΩˆΩŽΨ§ΩŽΩ†Ω’ Ω„Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ψ³ΩŽ Ω„ΩΩ„Ω’Ψ§ΩΩ†Ω’Ψ³ΩŽΨ§Ω†Ω Ψ§ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ω…ΩŽΨ§ Ψ³ΩŽΨΉΩ°Ω‰Ϋ™ Ω£Ω©

Artinya: "bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,"

3. Tawadu'

Akhlak yang diajarkan agama Islam dalam memahami qada dan qadar adalah tawadu'. Seorang yang beriman akan memiliki ketenangan jiwa dan kestabilan emosi atau perasaan terhadap takdir.

Seorang yang beriman akan meyakini bahwa segala sesuatu yang berhasil maupun gagal merupakan ujian dari Allah SWT.

4. Tabah dalam Menghadapi Musibah

Akhlak yang diajarkan agama Islam dalam memahami qada dan qadar adalah tabah dalam menghadapi musibah yang diberikan Allah SWT. Seorang yang beriman akan tabah dengan takdir dan ujian yang diberikan oleh Allah SWT.

Sedih merupakan hal yang wajar dalam menghadapi ujian yang diberikan Allah SWT. Namun jika beriman dengan takdir, maka seseorang tidak akan berlarut dalam kesedihan dan akan bangkit dari kesedihan dan keterpurukan.

Memahami qada dan qadar dengan akhlak yang mulia merupakan salah satu sikap yang baik untuk dilakukan. Akhlak yang diajarkan agama Islam dalam memahami qada dan qadar adalah tawakal, ikhtiar, tawadu', tabah dalam menghadapi masalah, dan sebagainya.




(kri/kri)

Hide Ads