Sunnah Memanjangkan Rakaat Pertama saat Salat Berjamaah

Sunnah Memanjangkan Rakaat Pertama saat Salat Berjamaah

Kristina - detikHikmah
Senin, 18 Sep 2023 08:45 WIB
Close Up Shot of Muslim People Tied Hands. One Persons Hand on Foreground is in Focus and the Others on Background is Out of Focus. Coffins also in front of the People. Islamic Ceremony for Dead People. Whorshippers Standing next to the Coffins and Pray.
Ilustrasi sunnah memanjangkan rakaat pertama salat berjamaah. Foto: Getty Images/iStockphoto/OzanSatioglu
Jakarta -

Ada beberapa sunnah dalam salat berjamaah. Salah satunya memanjangkan rakaat pertama melebihi rakaat kedua.

Sunnah tersebut bersandar pada hadits yang termuat dalam kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan Sunan Abu Dawud sebagaimana dinukil Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh Sunnah-nya. Diriwayatkan dari Qatadah RA, Rasulullah SAW membaca bacaan yang sangat panjang pada rakaat pertama, tidak sepanjang bacaan beliau pada rakaat kedua.

Beliau SAW melakukan hal tersebut pada salat Ashar dan salat Subuh. Dalam riwayat Abu Dawud terdapat tambahan redaksi bahwa Qatadah RA mengatakan, "Kami mengira beliau berbuat demikian agar kaum muslim mendapatkan rakaat pertama (dalam salat jamaah)."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari, kitab al-Adzan, bab Wujud al-Qira'ah li al-Iman, turut meriwayatkan dari Jabir bin Samurah tentang sunnah Nabi yang dilakukan para sahabat. Dalam salah satu bagian ceritanya dikatakan, Sa'ad memanjangkan bacaan pada dua rakaat yang pertama dan memendekkannya pada dua rakaat yang kedua.

Menurut riwayat yang berasal dari Abu Hurairah RA yang termuat dalam Shahih Bukhari dan Muslim, para sahabat juga menirukan yang mana bacaan yang dibaca dengan suara nyaring oleh Rasulullah SAW dan bacaan yang pelan. Abu Hurairah RA mengatakan,

ADVERTISEMENT

"(Surah atau ayat Al-Qur'an) dibaca dalam setiap salat. Bacaan yang dibaca dengan suara nyaring kepada kami oleh Rasulullah SAW, kami baca juga dengan suara nyaring kepada kalian. Bacaan yang dibaca pelan oleh beliau, kami baca juga dengan pelan di hadapan kalian. Apabila engkau tidak membaca ayat-ayat dengan jumlah melebihi (jumlah ayat-ayat) Ummul Qur'an, hal itu sudah cukup (sah). Jika engkau menambahkan, hal itu lebih baik." (HR Bukhari dan Muslim)

Bacaan Surah Rasulullah dalam Salat 5 Waktu

Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq menyebutkan surah-surah yang dibaca Rasulullah SAW dalam salat fardhunya. Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi mengutipnya dari Ibnu Qayyim al-Jauziyyah yang mengatakan,

"Jika selesai membaca Al Fatihah, beliau membaca surah lainnya dan kadang-kadang membaca surah panjang dan kadang membaca surah pendek, karena suatu sebab seperti perjalanan atau lainnya. Namun beliau lebih sering membaca surah sedang."

Berikut surah-surah yang dibaca Rasulullah SAW dalam salatnya.

Salat Fajar (Subuh)

  • Surah Qaf
  • Surah Asy-Syams
  • Surah Az Zalzalah
  • Surah Muawwidzatain (surah Al Falaq dan An Nas) ketika dalam perjalanan
  • Surah Al Mukminun
  • Surah As Sajdah dan surah Al Insan saat salat Fajar di hari Jumat

Salat Zuhur

Rasulullah SAW membaca surah panjang saat salat Zuhur. Bahkan dalam riwayat Abu Said dikatakan, "Adalah salat Zuhur dilakukan sangat panjang, sampai-sampai jika seseorang pergi ke Baqi' dan menyelesaikan kebutuhannya, kemudian pulang ke rumah dan berwudhu, kemudian kembali salat, ia masih bisa mendapatkan Nabi SAW pada rakaat pertama, karena begitu panjangnya." (HR Muslim)

Salat Ashar

Bacaan surah Rasulullah SAW saat salat Ashar panjangnya setengah dari bacaan salat Zuhur jika salat Zuhurnya panjang, dan sama jika salat Zuhurnya pendek.

Salat Maghrib

  • Surah Al A'raf
  • Surah Ash Shaaffaat
  • Surah Ad Dukhan
  • Surah Al A'la
  • Surah At Tin
  • Surah Al Mursalat
  • Rasulullah SAW juga membaca surah-surah pendek dalam salat Maghrib

Salat Isya

  • Surah At Tin
  • Surah Asy Syams
  • Surah Adh Dhuha
  • Surah Al A'la
  • Surah Al Lail dan sejenisnya

Saat membaca surah tersebut Rasulullah SAW melakukannya dengan perlahan dan berhenti di setiap ayat dan memanjangkan suaranya. Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk membaguskan suara dan menghiasinya, sebagaimana sabda beliau,

زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ

Artinya: "Hiasilah Al-Qur'an dengan suara-suara kalian." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa'i, Al Baihaqi, Al-Hakim, dan lainnya)




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads