Junub Adalah Keadaan Sedang Hadas Besar, Ini Penyebab dan Ketentuan Mandinya

Junub Adalah Keadaan Sedang Hadas Besar, Ini Penyebab dan Ketentuan Mandinya

Kholida Qothrunnada - detikHikmah
Kamis, 14 Sep 2023 20:00 WIB
Bolehkah Makan dan Minum dalam Keadaan Junub? Ini Hukumnya
Foto: iStock
Jakarta -

Junub adalah kondisi bagi orang yang sedang berhadas besar. Hadas sendiri artinya keadaan kotor atau lagi tidak suci, yang diakibatkan karena keluar mani atau setelah bersetubuh.

Dikutip dari ebook Fiqih Niat oleh Umar Sulaiman Asyqar, keadaan junub merupakan salah satu penyebab dilarangnya seseorang melakukan sholat sampai orang tersebut suci.

Bersucinya orang yang junub yaitu dengan mandi. Lebih lanjut, simak penyebab dan hukum mandi junub di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Seseorang Junub dan Ketentuannya

Allah SWT telah memerintahkan untuk mandi junub, apabila hambanya telah melakukan hubungan suami istri atau setelah keluarnya mani (jima') dari alat kelamin.

Untuk menghilangkan hadas besar ini, seseorang perlu melakukan mandi junub. Perintah ini terdapat dalam Al-Qur'an Surat Al-Maidah Ayat 6, Allah SWT berfirman:

ADVERTISEMENT

ΩŠΩŽΩ°Ω“Ψ£ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ‡ΩŽΨ§ Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ†ΩŽ Ψ‘ΩŽΨ§Ω…ΩŽΩ†ΩΩˆΩ“Ψ§ΫŸ Ψ₯ِذَا قُمْΨͺُمْ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ω±Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩ„ΩŽΩˆΩ°Ψ©Ω ΩΩŽΩ±ΨΊΩ’Ψ³ΩΩ„ΩΩˆΨ§ΫŸ ΩˆΩΨ¬ΩΩˆΩ‡ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩŠΩ’Ψ―ΩΩŠΩŽΩƒΩΩ…Ω’ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ω±Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ±ΩŽΨ§ΩΩΩ‚Ω ΩˆΩŽΩ±Ω…Ω’Ψ³ΩŽΨ­ΩΩˆΨ§ΫŸ Ψ¨ΩΨ±ΩΨ‘ΩΩˆΨ³ΩΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΨ±Ω’Ψ¬ΩΩ„ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ω±Ω„Ω’ΩƒΩŽΨΉΩ’Ψ¨ΩŽΩŠΩ’Ω†Ω ۚ وَΨ₯ِن كُنΨͺُمْ جُنُبًا ΩΩŽΩ±Ψ·Ω‘ΩŽΩ‡Ω‘ΩŽΨ±ΩΩˆΨ§ΫŸ ۚ وَΨ₯ِن كُنΨͺُم Ω…Ω‘ΩŽΨ±Ω’ΨΆΩŽΩ‰Ω°Ω“ Ψ£ΩŽΩˆΩ’ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰Ω° سَفَرٍ Ψ£ΩŽΩˆΩ’ Ψ¬ΩŽΨ§Ω“Ψ‘ΩŽ أَحَدٌ مِّنكُم Ω…Ω‘ΩΩ†ΩŽ Ω±Ω„Ω’ΨΊΩŽΨ§Ω“Ψ¦ΩΨ·Ω Ψ£ΩŽΩˆΩ’ Ω„ΩŽΩ°Ω…ΩŽΨ³Ω’Ψͺُمُ Ω±Ω„Ω†Ω‘ΩΨ³ΩŽΨ§Ω“Ψ‘ΩŽ ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ Ψͺَجِدُوا۟ Ω…ΩŽΨ§Ω“Ψ‘Ω‹ فَΨͺΩŽΩŠΩŽΩ…Ω‘ΩŽΩ…ΩΩˆΨ§ΫŸ Ψ΅ΩŽΨΉΩΩŠΨ―Ω‹Ψ§ Ψ·ΩŽΩŠΩ‘ΩΨ¨Ω‹Ψ§ ΩΩŽΩ±Ω…Ω’Ψ³ΩŽΨ­ΩΩˆΨ§ΫŸ Ψ¨ΩΩˆΩΨ¬ΩΩˆΩ‡ΩΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩŠΩ’Ψ―ΩΩŠΩƒΩΩ… مِّنْهُ ۚ Ω…ΩŽΨ§ يُرِيدُ Ω±Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ω„ΩΩŠΩŽΨ¬Ω’ΨΉΩŽΩ„ΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ… مِّنْ حَرَجٍ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩ°ΩƒΩΩ† يُرِيدُ Ω„ΩΩŠΩΨ·ΩŽΩ‡Ω‘ΩΨ±ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΩ„ΩΩŠΩΨͺΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω†ΩΨΉΩ’Ω…ΩŽΨͺΩŽΩ‡ΩΫ₯ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ω„ΩŽΨΉΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΨͺΩŽΨ΄Ω’ΩƒΩΨ±ΩΩˆΩ†ΩŽ

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, serta jika kamu junub maka mandilah, apabila kamu sakit atau dalam perjalanan, atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih), sapulah muka dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, namun Dia hendak membersihkan kamu, dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Maidah:6)

Dalam kesimpulan Surat Al-Maidah Ayat 6 yang dibuat oleh Syaikh As Sa'diy, salah satunya menyebutkan bahwa junub mencakup kepada orang yang keluar mani, baik dalam keadaan sadar, sedang tidur, atau berjima' (bersetubuh) walaupun tidak keluar maninya.

Keluar lendir saat terangsang apakah harus mandi wajib?

Dilansir laman Islam NU, Syekh Abdul Karim bin Muhammad Ar-Rafi'i, menjelaskan jika ada cairan atau lendir yang keluar dari lubang kemaluan disertai rasa nikmat, ditandai dengan orgasme, dan aromanya saat masih besar seperti adonan tepung/mayang kurma, jika sudah kering beraroma seperti aroma putih telur, hal sudah bisa dikategorikan mani, dan orang yang mengalaminya wajib mandi junub.

Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam bukunya Kasyifatus Saja Syarh Safinatin Naja, menyebutkan, namun apabila hanya terasa akan keluar saja, lalu ditahan kemudian tidak jadi keluar dari lubang kemaluan, maka seseorang tersebut tidak sampai diwajibkan untuk mandi junub.

Perlu diketahui, cairan yang keluar dari rangsangan seksual adalah madzi yang hukumnya najis. Lalu, bagaimana apabila keluarnya madzi yang diikuti dengan keluarnya cairan mani?

Jika khawatir karena rangsangan seksual yang terlalu, Al-Mawardi mengingatkan maka demi kehati-hatian, mandi junub lebih baik dilakukan.

Apabila kita berhadas besar, segeralah untuk mandi junub dan jangan sampai menunda apalagi hingga melupakannya.

Itu tadi penjelasan mengenai apa itu junub bagi perempuan dan laki-laki hingga perintah untuk mensucikannya.




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads