Junub adalah kondisi bagi orang yang sedang berhadas besar. Hadas sendiri artinya keadaan kotor atau lagi tidak suci, yang diakibatkan karena keluar mani atau setelah bersetubuh.
Dikutip dari ebook Fiqih Niat oleh Umar Sulaiman Asyqar, keadaan junub merupakan salah satu penyebab dilarangnya seseorang melakukan sholat sampai orang tersebut suci.
Bersucinya orang yang junub yaitu dengan mandi. Lebih lanjut, simak penyebab dan hukum mandi junub di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Seseorang Junub dan Ketentuannya
Allah SWT telah memerintahkan untuk mandi junub, apabila hambanya telah melakukan hubungan suami istri atau setelah keluarnya mani (jima') dari alat kelamin.
Untuk menghilangkan hadas besar ini, seseorang perlu melakukan mandi junub. Perintah ini terdapat dalam Al-Qur'an Surat Al-Maidah Ayat 6, Allah SWT berfirman:
ΩΩΩ°ΩΨ£ΩΩΩΩΩΩΨ§ Ω±ΩΩΩΨ°ΩΩΩΩ Ψ‘ΩΨ§Ω ΩΩΩΩΩΨ§Ϋ Ψ₯ΩΨ°ΩΨ§ ΩΩΩ ΩΨͺΩΩ Ω Ψ₯ΩΩΩΩ Ω±ΩΨ΅ΩΩΩΩΩΩ°Ψ©Ω ΩΩΩ±ΨΊΩΨ³ΩΩΩΩΨ§Ϋ ΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ£ΩΩΩΨ―ΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ₯ΩΩΩΩ Ω±ΩΩΩ ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩ ΩΩΩ±Ω ΩΨ³ΩΨΩΩΨ§Ϋ Ψ¨ΩΨ±ΩΨ‘ΩΩΨ³ΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ£ΩΨ±ΩΨ¬ΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ₯ΩΩΩΩ Ω±ΩΩΩΩΨΉΩΨ¨ΩΩΩΩΩ Ϋ ΩΩΨ₯ΩΩ ΩΩΩΨͺΩΩ Ω Ψ¬ΩΩΩΨ¨ΩΨ§ ΩΩΩ±Ψ·ΩΩΩΩΩΨ±ΩΩΨ§Ϋ Ϋ ΩΩΨ₯ΩΩ ΩΩΩΨͺΩΩ Ω ΩΩΨ±ΩΨΆΩΩΩ°Ω Ψ£ΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩ° Ψ³ΩΩΩΨ±Ω Ψ£ΩΩΩ Ψ¬ΩΨ§ΩΨ‘Ω Ψ£ΩΨΩΨ―Ω Ω ΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩ Ω±ΩΩΨΊΩΨ§ΩΨ¦ΩΨ·Ω Ψ£ΩΩΩ ΩΩΩ°Ω ΩΨ³ΩΨͺΩΩ Ω Ω±ΩΩΩΩΨ³ΩΨ§ΩΨ‘Ω ΩΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨ¬ΩΨ―ΩΩΨ§Ϋ Ω ΩΨ§ΩΨ‘Ω ΩΩΨͺΩΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΨ§Ϋ Ψ΅ΩΨΉΩΩΨ―ΩΨ§ Ψ·ΩΩΩΩΨ¨ΩΨ§ ΩΩΩ±Ω ΩΨ³ΩΨΩΩΨ§Ϋ Ψ¨ΩΩΩΨ¬ΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ£ΩΩΩΨ―ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩΩ Ϋ Ω ΩΨ§ ΩΩΨ±ΩΩΨ―Ω Ω±ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ¬ΩΨΉΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩ ΨΩΨ±ΩΨ¬Ω ΩΩΩΩΩ°ΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΩΨ―Ω ΩΩΩΩΨ·ΩΩΩΩΨ±ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩΩΨͺΩΩ ΩΩ ΩΩΨΉΩΩ ΩΨͺΩΩΩΫ₯ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨ΄ΩΩΩΨ±ΩΩΩΩ
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, serta jika kamu junub maka mandilah, apabila kamu sakit atau dalam perjalanan, atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih), sapulah muka dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, namun Dia hendak membersihkan kamu, dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Maidah:6)
Dalam kesimpulan Surat Al-Maidah Ayat 6 yang dibuat oleh Syaikh As Sa'diy, salah satunya menyebutkan bahwa junub mencakup kepada orang yang keluar mani, baik dalam keadaan sadar, sedang tidur, atau berjima' (bersetubuh) walaupun tidak keluar maninya.
Keluar lendir saat terangsang apakah harus mandi wajib?
Dilansir laman Islam NU, Syekh Abdul Karim bin Muhammad Ar-Rafi'i, menjelaskan jika ada cairan atau lendir yang keluar dari lubang kemaluan disertai rasa nikmat, ditandai dengan orgasme, dan aromanya saat masih besar seperti adonan tepung/mayang kurma, jika sudah kering beraroma seperti aroma putih telur, hal sudah bisa dikategorikan mani, dan orang yang mengalaminya wajib mandi junub.
Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam bukunya Kasyifatus Saja Syarh Safinatin Naja, menyebutkan, namun apabila hanya terasa akan keluar saja, lalu ditahan kemudian tidak jadi keluar dari lubang kemaluan, maka seseorang tersebut tidak sampai diwajibkan untuk mandi junub.
Perlu diketahui, cairan yang keluar dari rangsangan seksual adalah madzi yang hukumnya najis. Lalu, bagaimana apabila keluarnya madzi yang diikuti dengan keluarnya cairan mani?
Jika khawatir karena rangsangan seksual yang terlalu, Al-Mawardi mengingatkan maka demi kehati-hatian, mandi junub lebih baik dilakukan.
Apabila kita berhadas besar, segeralah untuk mandi junub dan jangan sampai menunda apalagi hingga melupakannya.
Itu tadi penjelasan mengenai apa itu junub bagi perempuan dan laki-laki hingga perintah untuk mensucikannya.
(khq/inf)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi