×
Ad

3 Ketua PBNU Diberhentikan dengan Hormat

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 13 Sep 2023 21:01 WIB
Foto: dok. nu.or.id
Jakarta -

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan pergantian kepengurusan. Tiga orang ketuanya diberhentikan dengan cara terhormat.

Pergantian ini berdasarkan Surat Keputusan PBNU Nomor 01.b/A.II.04/06/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027. Surat tersebut dikeluarkan oleh PBNU pada Rabu (13/6/2023).

Dikutip dari laman NU Online, tiga ketua PBNU yang diberhentikan dengan hormat adalah H Ulyas Taha, KH Amiruddin Nahrawi, dan H Robikin Emhas. PBNU juga menghentikan H Mardani H Maming dari jabatan bendahara umum PBNU dan H Ahmad Nadzir, H Burhanuddin Mochsen, dan H Ashari Tambunan dari jabatan bendahara PBNU. Mereka dihentikan disertai ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama ini.

Kemudian digantikan oleh KH Masyhuri Malik yang semula menjabat a'wan PBNU menjadi Ketua PBNU, H Fahmy Akbar Idries yang semula Bendahara PBNU menjadi Ketua PBNU dan H Muhammad Faesal yang semula Wakil Sekretaris Jenderal PBNU menjadi Ketua PBNU.

Setelah itu PBNU juga mengangkat H Nusron Wahid yang semula Wakil Ketua Umum PBNU menjadi Ketua PBNU, serta A Suaedy dan KH Ulil Abshar Abdalla sebagai Ketua PBNU.

PBNU juga menetapkan H Amin Said Husni yang semula Ketua PBNU menjadi Wakil Ketua Umum PBNU dan H Mohammad Jusuf Hamka yang semula Ketua PBNU menjadi Bendahara PBNU serta H Gudfan Arif yang semula Bendahara PBNU menjadi Bendahara Umum PBNU.

Sementara itu, Hj Safira Machrusah, H Amir Ma'ruf, dan H Ahmad Ginanjar Sya'ban ditetapkan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBNU.

"Mengamanatkan kepada nama-nama sebagaimana dimaksud dalam lampiran surat keputusan ini untuk melaksanakan tugas sebagian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027," bunyi poin keempat belas surat tersebut.

"Dengan keharusan untuk senantiasa berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga NU, dan peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam Permusyawarata PBNU, serta berkewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepengurusan dalam Muktamar Ke-35 yang akan datang," lanjut bunyi poin tersebut.

SK terbaru ini menjadi penanda berakhirnya SK PBNU Nomor 01/A.II.04/01/2022 tanggal 9 Jumadil Akhir 1443 H/12 Januari 2022 M tentang Pengesahan PBNU masa khidmah 2022-2027.



Simak Video "Video: Syuriah PBNU Sebut Rais Aam Gantikan Sementara Gus Yahya"

(hnh/rah)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork