Catat! Ini 5 Perkara Penyebab Mandi Wajib bagi Kaum Muslimin

Catat! Ini 5 Perkara Penyebab Mandi Wajib bagi Kaum Muslimin

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 22 Agu 2023 15:30 WIB
Ilustrasi cara mandi wajib laki-laki
Ilustrasi mandi wajib (Foto: Dok. Canva)
Jakarta -

Mandi wajib merupakan hal yang dilakukan seorang muslim ketika dalam keadaan junub. Tujuan pengerjaannya sendiri menghilangkan hadats besar.

Dijelaskan dalam buku Kitab Lengkap Shalat, Shalawat, Zikir, dan Doa karya Ibnu Watiniyah, mandi wajib juga biasa disebut sebagai mandi janabah dan mandi besar yang mana cara melaksanakannya dengan membasuh seluruh tubuh mulai dari puncak kepala hingga ujung kaki. Sebelum melakukannya, kaum muslimin harus membaca niat mandi wajib.

Terkait perintah mandi wajib, Allah SWT berfirman dalam surat Al Maidah ayat 6.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ΩˆΩŽΨ§ΩΩ†Ω’ كُنْΨͺُمْ جُنُبًا ΩΩŽΨ§Ψ·Ω‘ΩŽΩ‡Ω‘ΩŽΨ±ΩΩˆΩ’Ψ§Ϋ—

Artinya: "Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah," (QS Al Maidah: 6)

ADVERTISEMENT

Lantas, apa saja perkara yang jadi penyebab pengerjaan mandi wajib?

5 Perkara Penyebab Mandi Wajib

Mengutip buku Kajian Fikih dalam Bingkai Aswaja oleh Ahmad Hawassy, berikut sejumlah perkara yang menyebabkan pengerjaan mandi junub.

1. Keluar Mani Disertai Syahwat

Mani merupakan cairan yang keluar diakibatkan syahwat, baik itu dari laki-laki maupun wanita. Mimpi basah menjadi salah satu penyebab keluarnya air mani.

Menurut kesepakatan ulama, apabila ketika seseorang mimpi basah namun tidak mengeluarkan mani maka mereka tidak diwajibkan untuk mandi.

2. Berhubungan Badan

Perkara yang menyebabkan mandi wajib selanjutnya adalah bersetubuh atau jima'. Nabi SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah,

"Jika seseorang duduk di antara 4 anggota tubuh istrinya, lalu bersungguh-sungguh kepadanya (maksudnya: menyetubuhi istrinya), maka wajib baginya mandi." (Muttafaq 'alaih).

3. Berhentinya Masa Haid dan Nifas

Dari Aisyah RA, Nabi SAW berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy:

"Apabila haidmu datang, maka tinggalkanlah salat. Apabila darah haid berhenti, hendaklah kamu membersihkan darah (dengan mandi) dan dirikanlah salat." (Muttafaq 'alaih).

Nifas sama halnya dengan haid sebagaimana kesepakatan para ulama. Dengan demikian, wanita juga diwajibkan mandi besar setelah selesai nifas.

4. Masuk Islam (Mualaf)

Orang yang masuk Islam juga diwajibkan mandi besar. Baik sebelumnya murtad maupun yang dari awalnya nonmuslim.

Hal ini mengacu pada hadits dari Qais bin Ashim RA, ia masuk Islam, lantas Nabi SAW memerintahkannya untuk mandi dengan air dicampur daun sidr (daun bidara) (HR Tirmidzi)

5. Meninggal Dunia

Kaum muslimin yang wafat juga wajib mandi besar dengan cara dimandikan. Hukum dari memandikan mayat ialah fardhu kifayah.

Dalil terkait hal ini berdasar dari perintah Nabi SAW kepada Ummu 'Athiyah dan para wanita yang melayat untuk memandikan anaknya, ia bersabda:

"Mandikanlah dengan air dan daun bidara, sebanyak 3 kali, 5 kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu." (Muttafaq 'alaih)

Tata Cara Mandi Wajib

Dikutip dari buku Fiqh Ibadah oleh Zaenal Abidin, berikut tata cara mandi wajib bagi kaum muslimin.

  • Membaca niat mandi wajib yang berbunyi,

    Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ§Ω„Ω’ΨΊΩΨ³Ω’Ω„ΩŽ Ω„ΩΨ±ΩŽΩΩ’ΨΉΩ Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΨ―ΩŽΨ«Ω Ψ§Ω’Ω„Ψ§ΩŽΩƒΩ’Ψ¨ΩŽΨ±Ω ΩΩŽΨ±Ω’ΨΆΩ‹Ψ§ ِللهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah ta'ala."

  • Membersihkan kedua telapak tangan sebanyak 3 kali
  • Membersihkan kotoran-kotoran yang tersembunyi dengan tangan kiri, seperti kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar, dan lain sebagainya
  • Mencuci tangan dengan menggosokkannya ke sabun atau tanah
  • Berwudhu
  • Menyela pangkal rambut menggunakan jari-jari tangan yang telah dibasuh air hingga menyentuh kulit kepala



(aeb/nwk)

Hide Ads