Sholat Sunnah Rawatib: Hukum, Bacaan Niat dan Tata Caranya

Sholat Sunnah Rawatib: Hukum, Bacaan Niat dan Tata Caranya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 16 Agu 2023 16:15 WIB
Sholat
Ilustrasi sholat sunnah rawatib (Foto: iStock)
Jakarta -

Sholat sunnah rawatib adalah ibadah yang dikerjakan sebelum dan sesudah sholat fardhu. Jika dikerjakan sebelum maka disebut sunnah qabliyah, sedangkan sesudah maka namanya sunnah ba'diyah.

Mengutip buku Shalat-shalat Sunnah oleh Siti Barokah, jumlah rakaat sholat sunnah rawatib ialah 2. Namun, ada juga yang mengerjakan 4 rakaat dengan dua kali salam.

Hukum mengerjakan sholat sunnah rawatib adalah muakkadah dan ghairu muakkadah. Nasrul Umam Syafi'i dan Lukman Hakim melalui karyanya yang berjudul Shalat Sunnah Hikmah dan Tuntunan Praktis menjelaskan bahwa maksud dari muakkadah adalah ditekankan sunnahnya hingga mendekati wajib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, hukum ghairu muakkadah kedudukannya lebih ringan ketimbang muakkadah. Sholat sunnah rawatib sendiri dianjurkan pengerjaannya oleh Nabi SAW.

"Jika seorang hamba Allah SWT sholat demi Allah SWT 12 rakaat (sunnah) setiap hari, sebelum dan setelah sholat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga. Aku tidak pernah absen melakukannya, sejak mendengarnya dari Rasulullah SAW." (HR. Muslim).

ADVERTISEMENT

Sholat Sunnah Rawatib yang Hukumnya Muakkad

Menurut buku Rahasia Kedahsyatan Shalat Sunah Setahun Penuh oleh Ustaz M Kamaluddin S Pd I MM, berikut ini daftar sholat sunnah rawatib muakkad dan jumlah rakaatnya,

  • Dua rakaat qobliyah Subuh
  • Dua rakaat qobliyah Dzuhur
  • Dua rakaat ba'diyah Dzuhur
  • Dua rakaat ba'diyah Maghrib
  • Dua rakaat ba'diyah Isya

Sholat Sunnah Rawatib yang Hukumnya Ghairu Muakkadah

  • Dua rakaat qobliyah Dzuhur. Bagi yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, dua rakaat pertama menjadi sunnah muakkad dan dua rakaat setelahnya adalah ghairu muakkad.
  • Dua rakaat ba'diyah Dzuhur. Bagi yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, dua rakaat pertama hukumnya menjadi sunnah muakkad. Kemudian dua rakaat berikutnya berhukum ghairu muakkad.
  • Empat rakaat qobliyah Ashar
  • Dua rakaat qobliyah Maghrib
  • Dua rakaat qobliyah sholat Isya

Bacaan Niat Sholat Sunnah Rawatib

Mengutip buku Panduan Sholat Wajib dan Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah oleh Ustaz Arif Rahman, berikut bacaan niat sholat sunnah rawatib muakkad maupun ghairu muakkad.

1. Niat Sholat Rawatib Qobliyah Subuh

Ψ£ΩŽΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŽ الءُّبْحِ Ψ±ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†Ω Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩΩŠΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Ushalli sunnatash shubhi rak'ataini qabliyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sebelum Subuh karena Allah Ta'ala."

2. Niat Sholat Rawatib Qobliyah Dzuhur

Ψ£ΩŽΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŽ الظهرِ Ψ±ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†Ω (Ψ£ΩŽΨ±Ω’Ψ¨ΩŽΨΉΩŽ Ψ±ΩŽΩƒΩŽΨΉΩŽΨ§Ψͺٍ) Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩΩŠΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Ushalli sunnatadzh dzhuhri rak'ataini (arba'a raka'aatin) qabliyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat (atau empat rakaat) sebelum Dzuhur karena Allah Ta'ala."

3. Niat Sholat Rawatib Ba'diyah Dzuhur

Ψ£ΩŽΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŽ الظُّهْرِ Ψ±ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†Ω Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩΩŠΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Ushalli sunnatadzh dzhuhri rak'ataini ba'diyatan lillahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat setelah Dzuhur karena Allah Ta'ala."

4. Niat Sholat Rawatib Qobliyah Ashar

Ψ£ΩŽΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩŽΨ΅Ω’Ψ±Ω Ψ£ΩŽΨ±Ω’Ψ¨ΩŽΨΉΩŽ Ψ±ΩŽΩƒΩŽΨΉΩŽΨ§Ψͺٍ Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩΩŠΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Ushalli sunnatal 'ashri arba'a rakaatin qabliyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah empat rakaat sebelum Ashar karena Allah Ta'ala."

5. Niat Sholat Rawatib Qobliyah Maghrib

Ψ£ΩŽΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω„Ω…ΩŽΨΊΩ’Ψ±ΩΨ¨Ω Ψ±ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†Ω Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩΩŠΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Ushalli sunnatal maghribi rak'ataini qabliyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sebelum Maghrib karena Allah Ta'ala."

6. Niat Sholat Rawatib Ba'diyah Maghrib

Ψ£ΩŽΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω„Ω…ΩŽΨΊΩ’Ψ±ΩΨ¨Ω Ψ±ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†Ω Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩΩŠΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Ushalli sunnatal maghribi rak'ataini ba'diyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sesudah Maghrib karena Allah Ta'ala."

7. Niat Sholat Rawatib Qobliyah Isya

Ψ£ΩŽΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩΨ΄ΩŽΨ§Ψ‘Ω Ψ±ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω† Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩΩŠΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Ushalli sunnatal isyaa'i rak'ataini qabliyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sebelum Isya karena Allah Ta'ala."

8. Niat Sholat Rawatib Ba'diyah Isya

Ψ£ΩŽΨ΅ΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩ‰ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩΨ΄ΩŽΨ§Ψ‘Ω Ψ±ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω† Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩΩŠΩŽΩ‡Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Ushalli sunnatal isyaa'i rak'ataini ba'diyatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sesudah Isya karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Sholat Sunnah Rawatib

Cara pengerjaan sholat sunnah rawatib sama seperti sholat-sholat pada umumnya. Syaikh Ali Raghib dalam buku Ahkam Ash Sholah menjelaskan terkait tata cara sholat sunnah rawatib, antara lain sebagai berikut:

  1. Berdiri (atau dengan posisi lain bila ada halangan tertentu).
  2. Niat sholat sunah dalam hati (untuk bacaan niat lengkapnya akan diuraikan pada penjelasan di bawah).
  3. Mengangkat kedua tangan untuk takbiratul ihram
  4. Meletakkan kedua tangan di dada (posisi bersedekap), dengan tangan kanan di atas tangan kiri.
  5. Memandang tempat sujud dengan khusyuk.
  6. Membaca doa iftitah.
  7. Membaca Surat Al-Fatihah.
  8. Melafalkan surat-surat Al-Qur'an.
  9. Kemudian rukuk, dengan membungkukkan badan dan kedua telapak tangan memegang lutut.
  10. I'tidal (bangkit dari rukuk).
  11. Lalu sujud, dengan meletakkan kening di atas tempat sujud.
  12. Duduk iftirasy atau duduk di antara dua sujud.
  13. Sujud kedua.
  14. Bangkit atau berdiri dari sujud (untuk melanjutkan rakaat berikutnya), dengan membaca Surat Al-Fatihah hingga melakukan sujud kedua seperti urutan di atas.
  15. Tasyahud awal (pada rakaat kedua dalam sholat empat rakaat), dengan duduk dan membaca doa tertentu. Bila hanya mengerjakan sholat dua rakaat, maka tidak perlu tasyahud awal.
  16. Tasyahud akhir
  17. Salam

Demikian pembahasan mengenai sholat sunnah rawatib. Semoga bermanfaat.




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads