Adab Mengusung Jenazah sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Adab Mengusung Jenazah sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 16 Agu 2023 14:01 WIB
Makam umat muslim
Ilustrasi makam muslim Foto: Getty Images/Enes Evren
Jakarta - Mengusung jenazah kerabat muslim ada adabnya. Rasulullah SAW menjelaskan dan mencontohkan hal-hal yang harus dilakukan ketika hendak mengantarkan jenazah ke pemakaman.

Hukum mengurus jenazah muslim adalah fardhu kifayah. Ada empat kewajiban seorang muslim terhadap saudaranya, orang Islam yang meninggal dunia yaitu memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkannya.

Mengusung jenazah masuk dalam rangkaian prosesi saat menguburkannya. Dalam praktik mengusung jenazah, hal yang yang harus diperhatikan pengusung adalah minimal jenazah harus dibawa dengan cara yang terhormat.

Mengutip buku Menjemput Husnul Khatimah, Berbahagia Saat Sampai di Ujung Usia oleh Ust. Muhammad Syafril dijelaskan, Rasulullah SAW mencontohkan cara yang sempurna adalah jenazah diusung oleh tiga orang. Satu orang di depan dan dua orang di belakang.

Hal ini sebagaimana hadits riwayat Al-Baihaqi yang mengisahkan Rasulullah SAW berada di depan sendirian, ketika beliau mengusung jenazah Sa'ad bin Mu'adz RA.

Bila jenazah dirasa berat, maka jumlah pengusung boleh ditambahkan sesuai kebutuhan, dan pengusung jenazah hendaknya laki-laki. Disunnahkan untuk berjalan di depan dan di dekat jenazah, seraya bertafakur tentang kematian, serta peristiwa setelahnya, dan hendaknya bersegera ketika berjalan.

Sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah ra, dari Rasulullah SAW, Beliau bersabda: "Bersegeralah dalam (urusan) jenazah, bila ia adalah orang baik, maka lebih baik untuk didahulukan dan bila sebaliknya, maka tidak baik jika kalian mengusungnya di atas leher kalian." (Muttafaq 'alaih)

Hal yang Makruh saat Mengusung Jenazah

Ada beberapa hal yang makruh dikerjakan saat mengusung dan mengiringi jenazah.

1. Berbincang tentang hal duniawi dan mengeraskan suara, kecuali saat melantunkan ayat Al-Qur'an, dzikir dan shalawat Nabi dengan ditujukan sebagai syiar.

2. Berdiri saat ada rombongan pengusung jenazah lewat, kecuali hendak ikut ke pemakaman.

3. Mengiringi jenazah dengan membawa obor.

4. Perempuan, kecuali bila terindikasi ada keharaman, maka perempuan diharamkan mengiring jenazah.

Ada tradisi di masyarakat, sebelum jenazah diusung dan diiring menuju kuburan, perwakilan ahli waris atau pemuka agama setempat akan berbicara tentang beberapa hal terkait kematian dan juga hal yang berkaitan dengan jenazah.

- Mengingatkan kematian bagi para pelayat
- Mengingatkan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan jenazah
- Mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang diberikan kepada jenazah dan keluarga jenazah, serta permohonan maaf kepada para pelayat atas nama jenazah
- Meminta kerelaan atau kesanggupan untuk menanggung hak adami (utang piutang, wasiat atau kewajiban yang belum ditunaikan) dari jenazah semasa hidup
- Meminta persaksian kepada pelayat akan kebaikan jenazah semasa hidup, karena persaksian mereka akan menentukan nasib dan keberadaan jenazah di akhirat nanti.

Sebuah hadits yang bersumber dari sahabat Anas bin Malik radliyallâhu 'anhu menuturkan:

مَرُّوا بِجَنَازَةٍ، فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا خَيْرًا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَجَبَتْ» ثُمَّ مَرُّوا بِأُخْرَى فَأَثْنَوْا عَلَيْهَا شَرًّا، فَقَالَ: «وَجَبَتْ» فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: مَا وَجَبَتْ؟ قَالَ: «هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا، فَوَجَبَتْ لَهُ الجَنَّةُ، وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا، فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ، أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الأَرْضِ

Artinya: "Sahabat Anas bin Malik berkata, orang-orang lewat membawa satu jenazah, mereka memujinya dengan kebaikan. Maka Rasulullah bersabda, "Wajabat." Kemudian lewat lagi orang-orang membawa satu jenazah, mereka mencelanya dengan kejelekan. Maka Rasulullah bersabda, "Wajabat." Sahabat Umar bin Khathab berkata, "Apa yang wajib, ya Rasul?" Rasulullah bersabda, "Jenazah ini yang kalian puji dengan kebaikan wajib baginya surga. Dan orang ini yang kalian cela dengan kejelekan wajib baginya neraka. Kalian adalah para saksinya Allah di muka bumi."

Ketika melihat jenazah sesama muslim ataupun saat mengantarkan jenazah ke pemakaman, hendaknya selalu menjadi pengingat bahwa kematian adalah takdir yang akan menghampiri setiap makhluk hidup. Dengan demikian, kita akan senantiasa menjaga keimanan agar kelak bisa berpulang dalam keadaan husnul khatimah.




(dvs/nwk)

Hide Ads