Bacaan Niat Wudhu yang Benar, Kapan Harus Dibaca?

Bacaan Niat Wudhu yang Benar, Kapan Harus Dibaca?

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Kamis, 10 Agu 2023 19:15 WIB
Istanbul, Turkey - April 07, 2012: Man performing ablution. Ablution is a ritual act, where the person washes himself/herself in order to get ready for the prayer. Image taken during midday at the fountains next to Sultanahmet Mosque in Istanbul.
Ilustrasi wudhu. Foto: iStock
Jakarta -

Niat wudhu termasuk bagian dari syarat sahnya wudhu sehingga wajib hukumnya untuk dibaca. Wudhu juga menjadi syarat sah dalam melaksanakan ibadah salat, sehingga umat Islam perlu melakukannya dengan benar dan tertib.

Mengutip Shalatul-Mar'ah al-Muslimah 'ala al-Madzahib al-Arba'ah karya Abdul Qadir Muhammad Manshur, makna wudhu berasal dari kata wadha'ah yang artinya keindahan dan kebersihan. Adapun tujuan dari berwudhu pada dasarnya untuk menghilangkan hadats kecil.

Disyariatkannya wudhu sebagai kewajiban umat Islam yang hendak melaksanakan salat telah termaktub dalam surah Al Maidah ayat 6, Allah SWT berfirman,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki,"

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dalil pensyariatan wudhu berdasarkan As-Sunnah bersandar pada sabda Rasulullah SAW,

لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

Artinya: "Allah tidak akan menerima shalat seorang dari kalian apabila dia berhadats sampai dia berwudhu." (HR Bukhari dan Muslim)

Lantas, bagaimana bacaan niat wudhu dan kapan harus dibaca?

Bacaan Niat Wudhu dan Waktu yang Tepat Membacanya

Bacaan niat wudhu yang benar harus dibaca ketika membasuh muka pada basuhan pertama, sebagaimana dijelaskan Musthafa Dib Al-Bugha dalam Al-Tadzhib fi Adillati Matn al-Ghayah wa al-Taqrib (Penjelasan Kitab Matan Abu Syuja')

Dinukil dari buku Dahsyatnya Terapi Wudhu oleh Muhammad Syafie el-Bantanie, berikut bacaan niat wudhu:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَصْغَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil asghari fardhal lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah Ta'ala."

Imam an-Nawawi saat menjelaskan perihal niat dalam sebuah hadits yang termuat dalam kitab Riyadhus Shalihin, mengatakan bahwa niat ketika mengambil air wudhu untuk salat dilakukan dalam hati.

Tata Cara Wudhu Sesuai Sunnah

Adapun tata cara wudhu sesuai sunnah berdasarkan buku Hafalan Luar Kepala Semua Bacaan Shalat, Doa Pilihan, dan Surat-Surat Pendek karya Khalili Amrin Ali al-Sunguti, yaitu sebagai berikut:

  1. Wudhu diawali dengan membaca basmalah atau 'Bismillaahirrahmaanir rahiim.'
  2. Berkumur-kumur sebanyak tiga kali.
  3. Membasuh kedua lubang hidung sebanyak tiga kali.
  4. Membaca niat bersamaan dengan membasuh muka tiga kali, dimulai dari tumbuhnya rambut hingga bagian bawah dagu serta dari telinga kanan sampai telinga kiri.
  5. Membasuh kedua tangan hingga siku tiga kali.
  6. Mengusap sebagian rambut kepala tiga kali.
  7. Menyapu kedua telinga dari bagian luar hingga bagian dalam tiga kali.
  8. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki tiga kali.
  9. Tertib, yakni fardhu-fardhu tersebut harus dilaksanakan berurutan.

Sementara itu, dalam Al-Tadzhib fi Adillati Matn al-Ghayah wa al-Taqrib yang disusun oleh Musthafa Dib Al-Bugha, dijelaskan bahwa kewajiban wudhu ada enam, meliputi:

  1. Niat ketika membasuh wajah.
  2. Membasuh wajah.
  3. Membasuh kedua tangan sampai siku.
  4. Mengusap sebagian kepala.
  5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
  6. Tertib sesuai urutan fardhu wudhu yang telah disebutkan.

Bacaan Doa setelah Wudhu

Setelah berwudhu, disunnahkan berdoa kepada Allah SWT seraya menghadap kiblat. Berikut ini doanya:

أَشْهَدُ أن لا إله إلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Latin: Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahuu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuu wa rasuuluh. Allaahummaj'alnii minat tawaabiina waj'alnii minal mutathah-hiriin, waj'alnii min 'ibaadikash shaalihiin.

Artinya: "Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan, aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ahli tobat, dan jadikanlah aku orang yang suci, dan jadikanlah aku orang dari golongan hamba-hamba-Mu yang saleh."




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads