Profil Abu Dawud, Imam Perawi Hadits dan Penyusun Kitab Terkenal

Profil Abu Dawud, Imam Perawi Hadits dan Penyusun Kitab Terkenal

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Selasa, 08 Agu 2023 12:30 WIB
An old and historic Islamic scientist is working in his studio writing, reading and exploring.
Ilustrasi Abu Dawud, perawi hadits sekaligus penyusun kitab terkenal. Foto: Getty Images/iStockphoto/HStocks
Jakarta -

Imam Abu Dawud adalah seorang perawi hadits sekaligus penyusun kitab hadits terkenal. Di antara hadits riwayatnya kerap menjadi sumber rujukan umat Islam dalam memahami sunnah Rasulullah SAW.

Mengutip dari buku Takhrij Hadits: Jalan Manual & Digital karya Shabri Shaleh Anwar dkk, Imam Abu Dawud telah berkecimpung di bidang hadits sejak usianya belasan tahun. Ia telah mengumpulkan sekitar 50.000 hadits Nabi Muhammad SAW.

Sejumlah 4.800 hadits di antaranya kemudian dihimpun dalam salah satu kitabnya yang terkenal, yaitu Sunan Abu Dawud. Selain itu, Imam Abu Dawud juga turut menerangkan kualitas hadits yang disebutkan dalam kitabnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibnu Dasah mengatakan pernah mendengar Abu Dawud berkata, "Aku masukkan dalam kitabku, as-Sunan ini hadits yang kadarnya shahih dan mendekati shahih. Apabila terdapat sanad hadits yang wahn syadid (sangat lemah), maka aku akan menjelaskannya."

Profil Imam Abu Dawud

Dilansir dari buku Al-Qur'an Hadis karya H. Aminudin & Harjan Syuhada, nama lengkap Imam Abu Dawud ialah Sulaiman bin al-'Asy'as bin Ishaq bin Basyir bin Syidad bin 'Amr al-Azdi as-Sijistani.

ADVERTISEMENT

Imam Abu Dawud lahir pada tahun 202 H dan wafat pada tahun 275 H di Bashrah. Ayahnya yang bernama Al-Asy'ats bin Ishaq merupakan seorang perawi hadits yang meriwayatkan hadits dari Hammad bin Zaid.

Saudaranya yang bernama Muhammad bin Al-Asy'ats juga termasuk orang yang menekuni ilmu hadits dan menjadi teman perjalanan Abu Dawud dalam mempelajari hadits dari para ulama. Sejak kecil, Imam Abu Dawud sudah mencintai ilmu dan para ulama. Bahkan ia tidak sungkan untuk bergaul dan banyak bertanya kepada mereka.

Menjadi Ahli Hadits di Usia Belasan Tahun

Di usia belasan tahun, Imam Abu Dawud dikatakan sudah ahli dalam bidang hadits. Pada tahun 221 H, diketahui Abu Dawud sudah berada di Baghdad dan ia sempat melayat ke kediaman Imam Muslim sebagaimana yang ia katakan, "Aku menyaksikan jenazahnya dan mensalatkannya."

Imam Abu Dawud di usia yang masih muda itu sudah berani mengadakan perjalanan mengelilingi berbagai negeri untuk mempelajari ilmu hadits dari para ulama yang dijumpainya. Ia menjelajah ke berbagai wilayah timur tengah dan negeri-negeri tetangga Sijistan, seperti Khurasan, Baghlan, Harron, Rey, dan Naisabur.

Setelah masuk ke kota Baghdad, Abu Dawud diminta oleh Amir Abu Ahmad Al-Muwaffaq supaya tinggal dan menetap di Bashrah. Akan tetapi, hal itu tidak membuatnya berhenti dalam mencari hadits.

Saat mengembara ke berbagai negeri, Imam Abu Dawud bertemu dan berguru kepada banyak para ulama, di antaranya yaitu:

  • Imam Ahmad bin Hanbal
  • Al-Qa'nabi
  • Abu 'Amr ad-Darir
  • Muslim bin Ibrahim
  • Abdullah bin Raja'
  • Abu al-Walid at-Tayalisi
  • Sulaiman bin Harb
  • Abu Zakariya Yahya bin Ma'in
  • Abu Khaitsamah
  • Zuhair bin Harb
  • Ad-Darimi
  • Abu Utsman Sa'id bin Manshur
  • Ibnu Abi Syaibah

Penyusun Kitab Terkenal as-Sunan Abu Dawud

Disebutkan dalam buku Sejarah Hidup Para Penyambung Lidah Nabi oleh Imron Mustofa, hadits-hadits yang diperoleh Imam Abu Dawud selanjutnya ia pilah kembali dan dituangkan dalam sebuah kitab bernama as-Sunan.

Saat berkunjung ke Baghdad, Imam Abu Dawud mengajarkan fiqih dan hadits kepada para penduduk dengan memakai kitab as-Sunan sebagai pegangan. Ia juga sempat memperlihatkan kitab Sunan kepada tokoh ulama termasyhur sekaligus gurunya, Imam Ahmad bin Hanbal.

Imam Ahmad pun memuji hasil karya Imam Abu Dawud sebagai kitab yang sangat indah dan baik. Tak hanya itu, Ahmad bin Muhammad bin Yasin al-Harawi turut mengatakan bahwa Imam Abu Dawud merupakan salah satu ulama yang hafidz karena menghafal dan menguasai banyak hadits Rasulullah SAW.

Di antara ulama-ulama yang mewarisi haditsnya dan belajar ilmu darinya, antara lain Abu Isa At-Tirmidzi, Abu Abdul Rahman an-Nasa'i, putranya sendiri yang bernama Abu Bakar bin Abu Dawud, Abu Awanah, Abu Sa'id al-A'rabi, Abu Ali al-Lu'lu'I, Abu Bakar bin Dassah, dan Abu Salim Muhammad bin Sa'id al-Jadawi.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads