Gus Yahya: Agama Bisa Ikut Pengaruhi Kebijakan Ekonomi dan Politik

Gus Yahya: Agama Bisa Ikut Pengaruhi Kebijakan Ekonomi dan Politik

Rahma Harbani - detikHikmah
Senin, 07 Agu 2023 11:57 WIB
Ketum PBNU Gus Yahya
Ketum PBNU Gus Yahya Foto: Dokumentasi LTN PBNU
Jakarta -

Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut agama dapat turut memengaruhi kebijakan ekonomi dan politik baik di domestik maupun internasional. Hal itu dilakukan dengan memulihkan kredibilitas agama terlebih dahulu.

Salah satu tahapan pertama untuk memulihkan kredibilitas agama adalah dengan menyelesaikan masalah hubungan antaragama. Para pemimpin agama pun, kata Gus Yahya, sudah sadar akan hal itu.

"Khususnya hal-hal yang terkait dengan kecenderungan-kecenderungan untuk saling bertentangan dan bahkan mungkin memicu konflik harus bisa diatasi," kata Gus Yahya saat membuka ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) di Hotel Ritz Carlton, Senin (7/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterangan ini didapat Gus Yahya dari hasil Forum Religion 20 (R20) yang digelar PBNU beberapa waktu lalu. Forum tersebut mengundang para tokoh utama dari negara-negara G20 dan negara lainnya.

Lebih lanjut, Gus Yahya mengatakan, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Untuk itu, PBNU menginisiasi forum antaragama dan antarbudaya dalam tajuk ASEAN IIDC 2023.

ADVERTISEMENT

Atas restu Presiden Joko Widodo dan kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Agama, menurut Gus Yahya, konferensi ini ditujukan sebagai inisiasi untuk memulai suatu konsolidasi dari konstituensi peradaban besar yang dapat mendorong harmoni toleransi dan perdamaian.

"Kami ingin berkontribusi dalam satu gagasan yang mudah-mudahan beriringan dengan KTT ASEAN yang mengusung ASEAN sebagai epicentrum of growth wacana tentang upaya menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of peace, tolerance, dan harmony," tuturnya.

Menurut Gus Yahya, masyarakat di lingkungan ASEAN pada khususnya dan Indo Pasifik pada umumnya adalah konstituen dari suatu warisan budaya yang sama yang memegang ciri toleransi dan harmoni.

"Kepimimpinan Jokowi telah memberikan inspirasi besar bagi bangsa Indonesia dan lebih khusus bagi NU," ujar Gus Yahya.

"Dari kepimpinan NU itulah yang mendorong NU memberikan kontribusi di dalam agenda yang bersifat pemenuhan, pelayanan terhadap hajat-hajat kemanusiaan dalam domestik dan internasional," sambung dia lagi.

Gus Yahya juga berharap agar inisiatif konferensi tersebut dapat memberikan sumbangan yang bermakna bagi masyarakat ASEAN.




(dvs/nwk)

Hide Ads