Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf berpesan NU tidak boleh dibiarkan tumbuh apalagi sengaja mendorong untuk berkonsolidasi sebagai identitas politik.
"Nahdlatul Ulama tidak boleh dibiarkan tumbuh apalagi sengaja didorong untuk berkonsolidasi sebagai identitas politik. Tidak boleh, ini fundamental," tegas Gus Yahya saat membuka acara Sarasehan Ulama di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Menurut Gus Yahya, NU lahir dengan tujuan mengabdi, melayani, dan berbakti kepada masyarakat dan bangsa. "Dengan cara itu, kehadiran NU menjadi sangat berarti untuk masyarakat, bangsa, dan negara," jelasnya.
Gus Yahya menyampaikan, jika suatu lingkungan budaya atau agama, termasuk NU, dibiarkan berkembang menjadi identitas politik, itu bisa membahayakan kelangsungan bangsa dan negara.
"Lingkungan budaya yang demikian luas ini tidak boleh berkembang menjadi identitas politik karena itu akan membahayakan kelangsungan bangsa dan negara," ujarnya.
Ia berpesan dan menegaskan ketika identitas budaya atau agama dikonsolidasikan dalam persaingan politik untuk merebut kekuasaan, maka dampaknya akan sangat berbahaya.
"NU memilih untuk mendukung siapa pun yang memiliki misi untuk menghadirkan maslahat bagi rakyat, tanpa terjebak pada agenda politik tertentu," tambah Gus Yahya.
Senada dengan Gus Yahya, Menag Nasaruddin Umar juga menyampaikan pandangannya soal pentingnya memahami konteks sosial dan politik pemerintahan saat ini.
"Era sekarang ini tidak cukup didukung oleh sebuah kepintaran tekstual tapi juga harus mampu mengaktualisasikan kecerdasan tekstual itu di dalam kearifan memahami kenyataan kontekstual," ujar Menag Nasaruddin.
Menurutnya, menjadi ulama dalam masyarakat modern tidaklah mudah, tidak sesederhana menjadi ulama pada masa-masa lampau.
"Diperlukan kearifan lokal dan kearifan universal. Ini menjadi sebuah tantangan baru untuk para ulama. Tidak hanya menguasai teks-teks agama tetapi juga mampu menghadapi realitas politik yang berkembang," jelas Menag.
Sarasehan Ulama dengan tema 'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU' ini merupakan bentuk kolaborasi PBNU dengan detikHikmah dan detikcom. Acara ini bisa disaksikan secara live streaming di detikcom mulai pukul 13.00 WIB.
Sarasehan Ulama yang diselenggarakan di The Sultan Hotel Jakarta ini didukung oleh Bank Syariah Indonesia dan MIND ID.
(lus/kri)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana