Surat Ali Imran adalah surat ketiga dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 200 ayat. Imam as-Suyuthi mengatakan dalam Al-Itqan fi 'Ulumil Qur'an, surat Ali Imran diturunkan di Madinah.
Disebutkan dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir, awal surat Ali Imran sampai ayat 80 diturunkan berkaitan dengan utusan Najran. Ini merupakan pendapat Ibnu Ishak dan lainnya.
Lalu, saat ayat 190 turun, Rasulullah SAW sampai dibuat menangis tersedu-sedu. Diceritakan dalam sebuah hadits, sebagaimana dinukil dalam Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, Aisyah RA menceritakan bahwa pada waktu salat, Rasulullah SAW menangis sampai air mata beliau membasahi kainnya karena merenungkan ayat Al-Qur'an yang dibacanya. Setelah salat beliau duduk memuji Allah SWT dan kembali menangis tersedu-sedu.
Aisyah RA melanjutkan, Rasulullah SAW kemudian mengangkat kedua belah tangannya berdoa dan menangis lagi dan air matanya membasahi tanah. Setelah Bilal datang untuk azan subuh dan melihat Nabi SAW menangis, ia bertanya, "Wahai Rasulullah! Mengapakah Rasulullah menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa Rasulullah baik yang terdahulu maupun yang akan datang?"
Nabi menjawab, "Apakah saya ini bukan seorang hamba yang pantas dan layak bersyukur kepada Allah? Dan bagaimana saya tidak menangis? Pada malam ini Allah telah menurunkan ayat kepadaku."
Kata Aisyah RA, selanjutnya beliau berkata, "Alangkah rugi dan celakanya orang-orang yang membaca ini dan tidak memikirkan dan merenungkan kandungan artinya."
Ayat yang dimaksud Rasulullah SAW tersebut adalah surat Ali Imran ayat 190. Berikut bunyinya.
Bunyi Surat Ali Imran Ayat 190
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ ١٩٠
Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal," (QS Ali Imran: 190)
Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 190
Menurut Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, surat Ali Imran ayat 190 berisi penegasan bahwa langit dan bumi itu milik Allah SWT dan pada ayat ini Allah SWT menganjurkan untuk mengenal keagungan, kemuliaan, dan kebesaran-Nya.
Dijelaskan bahwa dalam penciptaan benda-benda angkasa yang terdapat di langit dan perputaran bumi pada porosnya yang menyebabkan pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda kebesaran Allah SWT bagi orang yang berakal.
Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan, orang yang berakal yang dimaksud dalam akhir surat Ali Imran ayat 190 adalah akal-akal yang sempurna lagi memiliki kecerdasan. Sebab, kata Ibnu Katsir, hanya yang seperti itulah yang dapat mengetahui segala sesuatu dengan hakikatnya masing-masing secara jelas dan gamblang.
(kri/nwk)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana