Batas waktu sholat Subuh adalah batas waktu terakhir untuk mengerjakan sholat Subuh. Mengetahui batas waktu sholat Subuh adalah salah satu hal yang perlu diketahui oleh muslim.
Sholat ini dapat dikerjakan mulai terbit fajar sebagaimana dijelaskan dalam surah Al Isra ayat 78 yang berisi perintah Allah SWT bagi hambaNya untuk melaksanakan sholat lima waktu, dimulai sejak matahari tergelincir sampai malam tiba, lalu dilanjutkan dengan sholat subuh.
Ψ§ΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΩ°ΩΨ©Ω ΩΩΨ―ΩΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩ ΩΨ³Ω Ψ§ΩΩΩ°Ω ΨΊΩΨ³ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ±ΩΨ§Ω°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¬ΩΨ±ΩΫ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΨ§Ω°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¬ΩΨ±Ω ΩΩΨ§ΩΩ Ω ΩΨ΄ΩΩΩΩΩΨ―ΩΨ§ - Ω§Ω¨
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Laksanakanlah sholat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula sholat) Subuh. Sungguh, sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
Batas Waktu Sholat Subuh
Dikutip dari buku Berkah Shalat Subuh Berjamaah tulisan Ust. Fahrur Mu'is, dijelaskan bahwa waktu sholat merupakan aspek yang memiliki ketentuan yang tegas (taufiqiyyah) dan telah ditetapkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Secara umum, Al-Qur'an menjelaskan dalam surah An Nisa ayat 103,
Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΨ§ΩΩΨͺΩ ΨΉΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ€ΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨͺΩΨ¨ΩΨ§ Ω ΩΩΩΩΩΩΩΨͺΩΨ§
Artinya: "Sesungguhnya sholat diwajibkan atas orang-orang beriman dengan penetapan yang sudah ditetapkan waktunya."
Adapun rincian penjelasan mengenai waktu sholat secara detail, diuraikan melalui berbagai hadits dari Rasulullah. Terkait waktu sholat Subuh, Rasulullah SAW bersabda,
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΨ§Ψ©Ω Ψ§ΩΨ΅ΩΩΨ¨ΩΨΩ Ω ΩΩΩ Ψ·ΩΩΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¬ΩΨ±Ω Ω ΩΨ§ ΩΩΩ Ω ΨͺΩΨ·ΩΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩ ΩΨ³Ω
Artinya: "Waktu sholat Subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari." (HR Muslim)
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,
Ω ΩΩΩ Ψ£ΩΨ―ΩΨ±ΩΩΩ Ψ±ΩΩΩΨΉΩΨ©Ω Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΨ¨ΩΨΩ ΩΩΨ¨ΩΩΩ Ψ£ΩΩΩ ΨͺΩΨ·ΩΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩ ΩΨ³Ω ΩΩΩΩΨ―Ω Ψ£ΩΨ―ΩΨ±ΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΨ¨ΩΨΩ
Artinya: "Siapa yang mendapatkan satu rakaat sholat Subuh sebelum terbit matahari, maka ia telah mendapati sholat Subuh." (HR Bukhari)
Sementara, Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq menambahkan, sholat Subuh harus disegerakan di awal waktu untuk pengerjaannya.
Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Mas'ud Al-Anshari RA, bahwa Rasulullah SAW suatu kali sholat Subuh ketika masih gelap, kemudian di lain waktu beliau sholat Subuh ketika cahaya sudah terang. Kemudian setelah itu beliau sholat Subuh pada saat masih gelap, demikian seterusnya, dan tidak lagi sholat pada saat cahaya terang." (HR Abu Dawud, Al-Baihaqi dan sanadnya shahih)
Orang yang tidak memiliki alasan tertentu (seperti pingsan atau benar-benar lupa) dilarang menunda waktu sholat Subuh hingga mendekati batas waktu terakhir. Namun, bagi orang yang memiliki alasan tertentu seperti tertidur atau lupa, ia harus segera melaksanakan sholat Subuh segera setelah sadar atau ingat.
Hal tersebut bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Anas RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Barang siapa terlupa mengerjakan sholat, maka hendaklah dia sholat jika sudah teringat. Dan tidak ada denda (kafarah) baginya selain hal itu (menjalankan sholat yang belum dikerjakan)." (HR Bukhari dan Muslim)
Sementara bagi orang yang meninggalkan sholat secara sengaja, ia harus bertaubat karena telah melakukan dosa besar. Hal yang paling utama adalah melaksanakan sholat Subuh pada awal waktu.
Abdullah bin Mas'ud pernah bertanya kepada Rasulullah, "Amal apa yang paling dicintai Allah?"
Beliau menjawab, "Amal yang paling dicintai Allah adalah sholat tepat pada waktunya."
Abdullah bertanya lagi, "Apa lagi?"
Beliau menjawab, "Berbakti kepada kedua orang tua."
Abdullah bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab, "Berjihad di jalan Allah." (HR Bukhari dan Muslim)
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji
Perjalanan Umrah Ruben Onsu, Doa yang Cepat Diijabah dan Bisa Cium Hajar Aswad