Puasa Asyura 10 Muharram: Tata Cara, Niat, Waktu, dan Keutamaan

Puasa Asyura 10 Muharram: Tata Cara, Niat, Waktu, dan Keutamaan

Rahma Harbani - detikHikmah
Kamis, 27 Jul 2023 13:15 WIB
Middle Eastern Suhoor or Iftar meal
Ilustrasi puasa Asyura 10 Muharram. (Foto: iStock)
Jakarta -

Puasa Asyura adalah salah satu puasa sunnah yang dapat dikerjakan di bulan Muharram. Berpuasa di bulan Muharram mengandung sejumlah keutamaan menurut hadits.

Keutamaan puasa di bulan Muharram salah satunya disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda hadits bersanad shahih,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " أفضل الصيام بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ ".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)

Dalam riwayat lain dari Kitab al-Musnad dijelaskan, orang yang berpuasa di bulan Muharram dapat diterima tobatnya oleh Allah SWT. Hadits ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib yang mengutip sabda Rasulullah SAW,

ADVERTISEMENT

ان كنت صائما شهرا بعد رمضان فصم المحرّم فإنه شهر الله، وفيه يوم تاب الله فيه على قوم ويتوب على آخرين

Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertobat, Allah juga menerima tobat kaum yang lain." (HR Tirmidzi)

Tata Cara Puasa Asyura

Untuk tata cara puasa Asyura, masih sama dengan pelaksanaan puasa pada umumnya. Dikutip dari Kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabi al-Jaza'iri, bacaan niat puasa Asyura dapat setelah fajar atau terbitnya matahari.

Aturan tersebut berlaku dengan catatan muslim yang hendak berpuasa belum makan apapun. Waktu bacaan niat puasa tersebut juga berlaku untuk puasa sunnah lainnya. Keterangan ini didasarkan dari keterangan hadits yang diceritakan Aisyah RA,

هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ غَدَاء ؟ فقُالْنَا: لاَ. قَالَ: فَإِنيِّ إِذاً صَائِم

Artinya: Nabi SAW datang kepadaku pada suatu hari dan beliau bertanya, "Apakah ada sesuatu padamu (makanan yang bisa dimakan)?" Aku menjawab, "Tidak ada," Beliau berkata, "Maka sesungguhnya aku puasa." (HR Muslim)

Rasulullah SAW biasa mengamalkan puasa Asyura dengan puasa Tasua pada satu hari sebelumnya yakni, 9 Muharram. Rasulullah SAW bersabda,

لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ

Artinya: "Sungguh jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9 dan 10 (Muharram)." (HR Ahmad)

Namun, menurut Mazhab Syafi'i, bila puasa Asyura tanpa diiringi dengan puasa Tasua maka disunnahkan untuk berpuasa pada 11 Muharram. Bahkan, Imam Syafi'i dalam Kitab Al Umm dan Al Imlaa menyatakan kesunnahan berpuasa pada tiga hari tersebut sekaligus.

Tata cara puasa Asyura dirangkum dalam buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah yang ditulis oleh Nur Solikhin. Berikut tata cara lengkapnya.

  • Membaca niat puasa Asyura
  • Disunnahkan makan sahur
  • Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa arafah, yaitu menahan makan dan minum, serta hawa nafsu sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari
  • Berbuka setelah azan Magrib berkumandang

Niat Puasa Asyura

Niat puasa Asyura dapat dibaca mulai dari masuk waktu Magrib hingga sebelum terbit fajar. Berikut bacaan niatnya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat puasa sunah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala"

Waktu Puasa Asyura

Puasa Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Secara bahasa, asyura berasal dari kata 'asyara yang berarti sepuluh. Sepuluh inilah yang menunjukkan tanggal 10 pada bulan Muharram dalam kalender Hijriah.

Menurut kalender Masehi, bila merujuk pada Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1445 H yang bertepatan dengan Rabu, 19 Juli 2023, maka puasa 10 Muharram 2023 akan jatuh pada Jumat, 28 Juli 2023.

Hari Asyura adalah salah satu hari di bulan Muharram yang dimuliakan. Islam melakukan penghormatan berupa puasa sunnah pada hari itu atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS

Keterangan ini didasarkan dari hadits yang menceritakan saat Rasulullah SAW tiba di Madinah. Beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura.

Rasulullah SAW bertanya, "Hari apa ini?"

Mereka menjawab, "Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah."

Akhirnya, Rasulullah SAW bersabda, "Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian." Kemudian, Rasulullah SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa." (HR Muslim)

Sebab itu, Rasulullah SAW sempat menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Namun lambat laun, keharusan puasa ini bergeser setelah syariat puasa Ramadan turun. Hukum menjalankan puasa Asyura pun bergeser menjadi sunnah.

Keutamaan Puasa Asyura

Keutamaan puasa Asyura pernah dijelaskan Rasulullah SAW dalam sejumlah haditsnya. Dari hadits yang dikisahkan oleh Hafshah bin Umar bin Khattab RA menyebutkan puasa Asyura sebagai amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW,

عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Zulhijah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i)

Rasulullah SAW juga pernah menjelaskan bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Beliau bersabda,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)




(rah/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads