Wamenag Ungkap Strategi di Balik Hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah

Wamenag Ungkap Strategi di Balik Hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah

Rahma Harbani - detikHikmah
Kamis, 27 Jul 2023 10:15 WIB
Wamenag Saiful Rahmat Dasuki (tengah baju coklat)
Wamenag Saiful Rahmat Dasuki (tengah berbaju coklat) dalam Launching Aplikasi Murottal Al-Qur'an Kemenag yang ditandai dengan penekanan tombol bersama, Rabu (26/7/2023). (Dok. Kemenag)
Jakarta -

Untuk memanfaatkan momen Muharram ini, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengajak umat Islam di Indonesia untuk menyebarkan nilai-nilai universal dalam mengangkat martabat manusia.

Hal itu disampaikannya dalam sambutan mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam rangkaian acara Gebyar Muharram yang bertajuk 'Merawat Kerukunan, Perkokoh Semangat Kebangsaan' di Gedung Kemenag, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Saiful menyampaikan, nilai-nilai kemanusiaan tersebut penting untuk menciptakan kehidupan yang rukun dan toleran baik di kalangan internal muslim maupun umat beragama. Sebagaimana, hal ini dilakukan Rasulullah SAW dalam hijrahnya dari Makkah ke Madinah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keputusan Nabi Muhammad untuk berhijrah dari Makkah ke kota Madinah merupakan strategi yang bukan hanya berorientasi pada pengembangan Islam sebagai agama, tetapi juga menyebarkan nilai-nilai universal dalam mengangkat martabat manusia," kata Saiful dalam keterangan persnya, dikutip Kamis (27/7/2023).

"Hal ini pula yang perlu diresapi umat saat memasuki tahun baru Islam yang jatuh setiap 1 Muharram," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Saiful menjelaskan, kunci kesuksesan Rasulullah SAW berhijrah dari Makkah ke Madinah sekaligus yang menjadi penanda awal tahun Hijriah adalah perkataan Rasulullah SAW kepada sahabatnya Abu Bakar Ash Shiddiq yang diabadikan dalam Surah At Taubah ayat 40.

"Ayat tersebut menjadi spirit perjuangan hijrah beliau ke Madinah, meski harus melintasi rintangan geografis dan ancaman fisik. Hal ini tidak lain karena perjuangan gigih beliau ingin memerdekakan manusia dan mengangkat martabat kemanusiaan," tuturnya.

Menurut Saiful, firman Allah SWT sudah sepatutnya menjadi motivasi dalam mengangkat nilai-nilai universal merupakan perjuangan yang mendapat rida Allah.

"Perjuangan kita dalam memperjuangakan moderasi beragama dalam menciptakan kehidupan beragama yang rukun dan toleran baik internal umat islam maupun antar umat beragama pastilah akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Kemenag, Kamaruddin Amin menyebutkan, ada pesan kemanusiaan dalam peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW. Menurutnya, identitas keagamaan tidak sepatutnya memutus tali silaturahmi hubungan kemanusiaan.

"Agama justru datang untuk kemanusiaan, agama datang untuk memanusiakan manusia dengan cara memelihara agama, jiwa, akal dan kehormatan serta hartanya," katanya.

Kamaruddin berharap, peringatan dan refleksi peristiwa hijrah Rasulullah SAW dan Tahun baru Islam mampu mendorong lahirnya tafsir keagamaan dan kebangsan yang terbaik di Indonesia.

Rangkaian Gebyar Muharram digelar pada 25-26 Juli 2023. Acara yang digelar Direktorat Penerangan Agama Islam ini dihadiri juga oleh Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al-Munawwar, Imam Besar Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, jajaran Pejabat Eselon I dan II Kemenag Pusat, serta ASN Kemenag.

Acara ini diisi oleh penampilan Juara Festival Shalawat 2023, Haflah Al-Qur'an oleh Qori Juara Internasional, Bengkel Kaligrafi, dan pameran kaligrafi. Kemudian, acara dilanjutkan dengan Launching Aplikasi Murottal Al-Qur'an Kemenag ditandai dengan penekanan tombol bersama Wamenag Saiful Rahmat Dasuki, Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, Nasaruddin Umar, dan Prof. KH Said Agil Husin Al Munawar.




(rah/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads