Niat puasa Tasua dan Asyura dapat dibaca ketika hendak mengerjakan puasa sunnah pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Puasa sunnah ini sangat dianjurkan, bahkan Rasulullah SAW menyebut puasa di bulan Muharram termasuk puasa yang utama setelah puasa Ramadan.
Puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang dijelaskan dalam salah satu hadits shahih.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " أفضل الصيام بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ ".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Abu Hurairah Radhiyallahu anhu menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda bahwa, "Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)
Baca juga: Jadwal Puasa Sunnah Bulan Muharram 2023 |
Kapan Puasa Tasua dan Asyura?
Mengutip buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah oleh Abdul Wahid, kata Tasua berasal dari katatis'a yang berarti bilangan sembilan. Dalam hal ini, puasa Tasua adalah ibadah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari ke-9 di bulan Muharram.
Puasa Tasua erat kaitannya dengan puasa Asyura. Ini karena puasa pada 9 Muharram tersebut disambung dengan puasa Asyura pada 10 Muharam.
Jika merujuk Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 M (1444 H-1445 H) yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, maka jadwal puasa Tasua dan Asyura 2023 akan mengikuti tanggal berikut:
Kamis, 27 Juli 2023 (9 Muharram 1445 H): Puasa sunnah Tasua
Jumat, 28 Juli 2023 (10 Muharram 1445 H): Puasa sunnah Asyura
Niat Puasa Tasua dan Asyura
1. Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ تَسُوْعَاءٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-'aa-in sunnatan lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Tasua esok hari karena Allah Ta'ala."
Puasa Tasua dianjurkan sebagai perbedaan dengan kebiasaan puasa orang Yahudi. Anjuran ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang menyatakan, "Berpuasalah pada hari Asyura (10 Muharram) dan bedakan diri dengan orang-orang Yahudi. Berpuasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya." (HR Bukhari)
2. Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumi 'aasyuuraa-a sunnatan lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Asyura esok hari karena Allah Ta'ala."
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Hukum Merayakan Maulid Nabi Menurut Pandangan Ulama
Benarkah Arab Saudi Tidak Merayakan Maulid Nabi? Simak Faktanya