Tahun Baru Islam 2023 akan jatuh pada 19 Juli 2023, menurut Kalender Islam Global Tunggal. Pemerintah juga telah menetapkan apakah hari tersebut termasuk libur nasional.
Ketetapan hari libur nasional 2023 tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas. SKB ini telah mengalami dua kali perubahan, terbaru disahkan pada 16 Juni 2023.
Tahun Baru Islam 2023 Ditetapkan sebagai Libur Nasional
Berdasarkan SKB Nomor 624 Tahun 2023, Nomor 2 Tahun 2023, dan Nomor 2 Tahun 2023 tersebut, pemerintah menetapkan 19 Juli 2023 sebagai hari libur nasional dalam rangka perayaan Tahun Baru Islam 1445 H.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 ini jatuh pada hari Rabu. Tidak ada cuti bersama dalam perayaan awal bulan Hijriah ini. Berikut jadwal hari libur nasional selengkapnya.
Jadwal Libur Nasional 2023
- 1 Januari 2023: Tahun Baru 2023 Masehi
- 22 Januari 2023: Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
- 18 Februari 2023: Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
- 22 Maret 2023: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
- 7 April 2023: Wafat Isa Al Masih
- 22-23 April 2023: Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
- 1 Mei 2023: Hari Buruh Internasional
- 18 Mei 2023: Kenaikan Isa Al Masih
- 1 Juni 2023: Hari Lahir Pancasila
- 4. Juni 2023: Hari Raya Waisak 2567 BE
- 29 Juni 2023: Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah
- 19 Juli 2023: Tahun Baru Islam 1445 H
- 17 Agustus 2023: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
- 28 September 2023: Maulid Nabi Muhammad SAW
- 25 Desember 2023: Hari Raya Natal
Sejarah Tahun Baru Islam
Penyusunan kalender Hijriah yang menetapkan Muharram sebagai Tahun Baru Islam dilakukan era Khalifah Umar bin Khattab RA berdasarkan usulan dari Utsman bin Affan RA, sebagaimana diceritakan Ali Muhammad Ash-Shallabi dalam Biografi Utsman bin Affan.
Pada waktu itu, kaum muslimin sepakat untuk menjadikan hijrah Nabi Muhammad SAW sebagai permulaan kalender Islam, karena hijrah menjadi pembeda antara yang hak dan yang batil. Namun, mereka kemudian berselisih tentang bulan yang dijadikan permulaan tahun Hijriah.
Di tengah perselisihan itulah, Utsman bin Affan RA mengusulkan, "Jadikanlah Muharram sebagai permulaan tahun. Dia adalah bulan mulia, permulaan bilangan bulan dan waktu manusia pulang dari haji."
Usulan Utsman bin Affan RA ini akhirnya diterima oleh Umar bin Khattab RA dan orang-orang yang hadir. Dengan demikian sempurnalah penetapan kalender Islam.
Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah ini termasuk bulan haram atau bulan yang disucikan dalam Islam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ. ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya: "Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana mestinya, hal itu ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan haram (bulan mulia). Tiga berturut-turut, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan al-Muharram, lalu Rajab (yang selalu diagungkan) Bani Mudhar, yaitu antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (HR Bukhari dan Muslim)
(kri/nwk)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!