Surah Al Hasyr ayat 18 mengingatkan kaum muslimin untuk bertakwa kepada Allah SWT dan memperhatikan akhirat kelak. Berikut bunyi ayatnya,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad, wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'malụn
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), hendaknya setiap manusia memperhatikan apa yang ia perbuat untuk hari esok, yaitu hidup setelah kematian atau akhirat. Karenanya kaum muslimin diimbau berbuat kebaikan atas dasar iman serta ditopang dengan ilmu dan hati yang ikhlas mengharap ridha Allah SWT.
Terlebih, hidup di dunia hanya sementara, sebab keabadian hanya akan berlangsung di akhirat kelak. Maksud dari perintah bertakwa sendiri ialah melaksanakan apa yang Allah katakan dan menjauhi segala larangan-Nya.
Contohnya seperti melaksanakan ibadah-ibadah yang diwajibkan, berhubungan baik sesama manusia, dan menundukkan diri hanya kepada Allah SWT tanpa ada unsur syirik. Dalam buku Semesta Sejahtera susunan Dedi Mulawarman dkk, surah Al Hasyr ayat 18 memberi arahan kepada manusia untuk mengambil pelajaran dari apa yang diperbuat untuk bekal di hari esok.
Menukil dari jurnal Meningkatkan Ketakwaan melalui Proses Introspeksi Diri oleh Putri Wulan Afandi dkk, perintah bertakwa pada Allah SWT dalam surah Al Hasyr ayat 18 disebutkan sebanyak dua kali. Hal ini menunjukkan adanya penekanan terhadap orang-orang beriman agar selalu berhati-hati akan apa yang dikerjakan karena Allah Maha Melihat meski dalam keadaan tertutup sekalipun.
Quraish Shihab melalui karyanya yang bertajuk Tafsir Al Mishbah menuturkan bahwa pada ayat-ayat surah Al Hasyr sebelumnya diterangkan mengenai orang-orang Yahudi dan munafik. Sementara, ayat 18 mengajak kaum muslimin untuk berhati-hati jangan sampai mengalami nasib seperti mereka.
Setelah memerintahkan bertakwa, didorong dengan rasa takut atau dalam rangka melakukan amalan positif, perintah tersebut diulangi agar terdorong oleh rasa malu sehingga meninggalkan amalan negatif. Perintah untuk memperhatikan yang diperbuat pada hari esok dipahami sebagai perintah melakukan evaluasi terhadap amal-amal yang telah dikerjakan.
Setiap kaum muslimin dituntut untuk memperhatikan kembali agar menyempurnakan yang baik atau memperbaiki bila ada kekurangan, sehingga jika tiba saatnya amalan tampil sempurna. Atas dasar ini, ulama Thabathaba'i berpendapat perintah takwa yang kedua dimaksudkan untuk perbaikan dan penyempurnaan amal-amal yang telah dilakukan atas dasar perintah takwa yang pertama.
Demikian kandungan isi surah Al Hasyr ayat 18. Tafsir pada surah lainnya bisa dibaca pada fitur Qur'an Online detikHikmah.
(aeb/rah)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI