4 Puasa Sunnah di Bulan Juli 2023, Ini Jadwal dan Niatnya

4 Puasa Sunnah di Bulan Juli 2023, Ini Jadwal dan Niatnya

Rahma Harbani - detikHikmah
Senin, 03 Jul 2023 14:00 WIB
ilustrasi buka puasa
Ilustrasi. Ini 4 puasa sunnah di bulan Juli 2023. (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Bulan Juli 2023 bertepatan dengan bulan Zulhijah dan Muharam 1444 H dalam sistem penanggalan Hijriah. Untuk itu, ada sejumlah puasa sunnah di bulan Juli 2023 yang dapat diamalkan muslim.

Puasa sunnah yang dapat diamalkan yakni puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, puasa Tasu'a, dan puasa Asyura. Namun pengecualian, puasa Ayyamul Bidh bulan Juli 2023 pada 13 Zulhijah bertepatan dengan hari tasyrik atau waktu dilarangnya puasa.

Untuk itu, puasa Ayyamul Bidh bulan ini dapat diamalkan selama dua hari yakni, 14 dan 15 Zulhijah. Empat imam besar mazhab berpendapat, puasa sunnah yang dikerjakan pada hari tasyrik hukumnya makruh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Puasa pada hari tasyrik) hukumnya makruh menurut mahzab Hanafi dan Hambali, baik puasa tersebut wajib maupun sunnah," tulis Prof Dr Wahbah Al Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu Jilid 2.

Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Juli 2023

  • Puasa Senin-Kamis

3 Juli 2023 (14 Zulhijah)
6 Juli 2023 (16 Zulhijah)
10 Juli 2023 (21 Zulhijah)
13 Juli 2023 (24 Zulhijah)
17 Juli 2023 (28 Zulhijah)
20 Juli 2023 (2 Muharam)
24 Juli 2023 (6 Muharam)
27 Juli 2023 (9 Muharam)
31 Juli 2023 (13 Muharam)

ADVERTISEMENT
  • Puasa Ayyamul Bidh

3 Juli 2023 (14 Zulhijah)
4 Juli 2023 (15 Zulhijah)

  • Puasa Tasu'a

27 Juli 2023 (9 Muharam)

  • Puasa Asyura

28 Juli 2023 (10 Muharam)

Niat Puasa Sunnah di Bulan Juli 2023

1. Puasa Senin-Kamis

Puasa Senin Kamis adalah salah satu puasa sunnah di hari Senin dan Kamis yang sering dikerjakan oleh Rasulullah SAW sepanjang hidupnya. Salah satu hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA bahkan disebutkan bahwa Rasulullah selalu menanti-nanti untuk berpuasa pada dua hari tersebut.

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: "Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa." (HR Tirmidzi)

  • Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala. Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala."

  • Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala. Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."

2. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah amalan sunnah yang dilakukan selama tiga hari di tiap bulannya. Rasulullah SAW bersabda,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya: "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." (HR Tirmidzi)

Puasa Ayyamul Bidh mengandung keutamaan bagi yang mengerjakannya. Menurut hadits yang diceritakan Ibnu Milhan Al Qoisiy RA, pahala puasa Ayyamul Bidh disetarakan dengan berpuasa selama setahun.

Untuk meraih keutamaan tersebut, alangkah baiknya bila puasa Ayyamul Bidh didahului dengan bacaan niat sebagaimana puasa lainnya. Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharram:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta'ala."

3. Puasa Tasu'a

Puasa Tasu'a mulanya disunnahkan oleh Rasulullah SAW untuk pembeda dengan orang Yahudi yang hanya mengamalkan puasa pada hari Asyura 10 Muharam. Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya,

لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ

Artinya: "Sungguh jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9 dan 10 (Muharam)." (HR Ahmad)

Untuk itu, puasa Tasu'a dikerjakan sebagai penggandeng puasa Asyura. Sebagaimana puasa lainnya, amalan puasa Tasu'a juga diawali dengan bacaan niat sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala."

4. Puasa Asyura

Puasa di bulan Muharram selanjutnya adalah puasa Asyura yang jatuh pada 10 Muharam. Salah satu keutamaannya yang disebut dalam hadits Rasulullah SAW adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa 'Asyura? Beliau menjawab, "Puasa 'Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

Mengutip Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura. Tidak terkecuali bagi Nabi Muhammad SAW yang juga melakukannya.

Sebab itu, beliau menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Namun lambat laun, keharusan puasa ini bergeser setelah syariat puasa Ramadan turun. Hukum menjalankan puasa Asyura pun bergeser menjadi sunnah dan diawali dengan bacaan niat berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala."

Amalan puasa sunnah bulan Juli 2023 lebih lengkap bila diakhiri dengan bacaan doa buka puasa. Menurut Said Hawwa dalam buku Al-Islam, membaca doa buka puasa juga merupakan salah satu adab sunnah dalam berpuasa.




(rah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads