Ini Urutan Puasa Idul Adha di Bulan Dzulhijjah Sesuai Tanggalnya

Ini Urutan Puasa Idul Adha di Bulan Dzulhijjah Sesuai Tanggalnya

ilham fikriansyah - detikHikmah
Senin, 26 Jun 2023 17:54 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Sebentar lagi umat muslim di seluruh dunia akan menyambut Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Sebelum merayakan Idul Adha, kita dianjurkan untuk menjalankan puasa sunnah dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah.

Meski puasa tersebut masuk ke dalam sunnah, namun banyak hadits yang menganjurkan umat Islam untuk melaksnakan puasa Idul Adha. Sebab, terdapat banyak pahala jika melaksanakan puasa tersebut secara niat.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan masing-masing puasa sunnah Idul Adha secara lengkap dalam artikel ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Urutan Puasa Idul Adha

Puasa Idul Adha terbagi ke dalam tiga jenis yang dijalankan secara berurut, mulai dari puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah. Rasulullah SAW diketahui terbiasa mengerjakan puasa selama sembilan hari pertama Dzulhijjah.

Terdapat suatu riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan puasa sunnah sebelum Idul Adha, yakni sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis," (HR. Abu Dawud).

Mengutip E-jurnal milik uir.ac.id, simak penjelasan masing-masing puasa sunnah sebelum Idul Adha beserta niatnya di bawah ini.

1. Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dijalankan dari tanggal 1-7 Dzulhijjah. Dalam sebuah riwayat yang dikisahkan oleh Hafshah bin Umar bin Khattab RA, puasa Dzulhijjah disebut sebagai amalan yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW.

عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i).

Apabila detikers ingin melaksanakan puasa Dzulhijjah, simak bacaan niatnya lengkap dengan bahasa Arab, latin, dan artinya di bawah ini:

Niat Puasa Dzulhijjah dan Tarwiyah dalam Arab, Latin, dan Artinya
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."

2. Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah dilaksanakan hanya satu hari saja, yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah jika mengacu kalender Hijriah. Terdapat dalil mengenai puasa Tarwiyah yang mengacu pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Dailami.

صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ

"Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun."

Namun, hadits tentang amalan puasa Tarwiyah ini dikatakan oleh para ulama memiliki derajat lemah atau palsu. Di dalam buku Keutamaan 10 hari Pertama Bulan Zulhijah oleh Muhammad Ajib Lc, meski tidak ada syariat mengenai puasa Tarwiyah, pada dasarnya puasa tersebut sudah termasuk ke dalam puasa sunnah delapan hari sebelum puasa Arafah.

Adapun bacaan niat sebelum menjalankan puasa Tarwiyah, yakni sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adā'i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta'ālā

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT."

3. Puasa Arafah

Puasa Arafah merupakan puasa sunnah terakhir yang dijalankan sebelum Hari Raya Idul Adha, tepatnya pada tanggal 9 Dzulhijjah. Banyak umat muslim yang mengamalkan puasa Arafah karena banyak sekali pahala dan keberkahan di dalamnya.

Salah satu hadits yang shahih tentang pelaksanaan puasa Arafah telah diriwayatkan oleh Qatadah RA. Dalam hadits tersebut Rasulullah SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

"Puasa hari Arafah menghapus kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada tahun lalu dan tahun yang akan datang," (HR Muslim, At Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Selain itu, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda ada banyak manfaat bagi umat muslim jika melaksanakan puasa sunnah sebelum Idul Adha, termasuk puasa Arafah.

"Tidak ada hari yang amal sholeh, lebih dicintai oleh Allah SWT daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Sesungguhnya berpuasa satu hari di dalamnya membandingi berpuasa satu tahun. Melakukan sholat malam di dalamnya membandingi sholat malam pada malam Lailatul Qadar. Salah seorang sahabat bertanya 'Apakah lebih baik daripada jihad fisabilillah?' Beliau bersabda, 'Iya. Lebih baik daripada jihad fisabilillah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).'" (HR Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad juga meriwayatkan hadits serupa)

Berikut bacaan niat puasa Arafah lengkap dengan bahasa Arab, latin, dan artinya di bawah ini:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala."

Nah, itu dia penjelasan mengenai urutan puasa Idul Adha di bulan Dzulhijjah sesuai tanggalnya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers yang ingin menjalankan puasa sunnah.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads