Lauhul Mahfudz menyimpan berbagai rahasia yang tidak diketahui umat manusia. Istilah ini disebutkan berulang kali dalam Al-Qur'an.
Mengutip Al-Ifaadah karya Abu Fawwaz Nasrul Mas'udi, Lauh secara bahasa artinya seluruh lembaran yang terbuat dari kayu dan sesuatu dari tulang jika dijadikan tempat untuk menulis (Kamus Al Ain lafadz lauh). Adapun, kata Mahfudz artinya yang terjaga.
Jika dilihat dari segi istilah, Ibnu Katsir saat menafsirkan surah Al Buruj ayat 22 mendeskripsikan bahwa Lauhul Mahfudz adalah kitab yang berada di tempat yang tinggi yang terjaga dari penambahan, penyimpangan, pengurangan, penyimpangan, dan perubahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibnu Abu Hatim menyampaikan sebuah riwayat yang menyebut bahwa tidak ada satu pun yang telah ditetapkan oleh Allah SWT baik berupa Al-Qur'an dan yang sebelumnya dan yang sesudahnya melainkan berada di Lauhul Mahfudz (lembaran yang terpelihara). Lauhul Mahfudz ini disebut berada di antara kedua mata Malaikat Israfil.
Sementara itu, Ibnu Abbas mengatakan bahwa Lauh adalah lembaran dari mutiara yang putih. Panjangnya setara jarak antara bumi dan langit dan lebarnya sama dengan jarak antara masyriq (tempat matahari terbit) dan magrib, sedangkan kedua sisinya terbuat dari mutiara dan yaqut, serta sampulnya dari yaqut merah.
Ibnu Abbas menyandarkan hal itu pada sabda Nabi SAW,
"Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan Lauh Mahfudz dari mutiara yang putih, lembaran-lembarannya dari yaqut merah, dan qalamnya dari nur (cahaya) dan tintanya dari nur pula. Setiap hari Allah memerintahkan kepada Lauh Mahfuz sebanyak tiga ratus enam puluh perintah untuk menciptakan, memberi rezeki, mematikan, menghidupkan, memuliakan, menghinakan, dan Dia berbuat menurut apa yang dikehendaki-Nya." (HR Tabrani)
Letak Lauhul Mahfudz berada di kanan Arsy. Ini merupakan pendapat Muqatil.
Lauhul Mahfudz juga diartikan sebagai kitab takdir seluruh makhluk Allah SWT. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan dalam Kitab Ath-Thibbun Nabawi, takdir yang tercatat dalam Lauh Mahfudz mungkin bisa berubah. Hal ini bersandar pada firman Allah SWT,
يَمْحُوا اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُ وَيُثْبِتُ ۚوَعِنْدَهٗٓ اُمُّ الْكِتٰبِ ٣٩
Artinya: "Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Di sisi-Nyalah terdapat Ummul-Kitāb (Lauh Mahfuz)." (QS Ar-Ra'd: 39)
Ibnu Umar RA meriwayatkan bahwa dalam doanya beliau mengucapkan, "Ya Allah jika engkau telah menetapkan aku sebagai orang yang celaka maka hapuslah kecelakaanku, dan tulislah aku sebagai orang yang bahagia."
Segala sesuatu yang terjadi pada manusia dan apa pun di bumi telah tertulis dalam Lauhul Mahfudz. Allah SWT berfirman,
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ ٢٢ لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَآ اٰتٰىكُمْ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۙ ٢٣
Artinya: "Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah. (Yang demikian itu kami tetapkan) agar kamu tidak bersedih terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS Al Hadid: 22-23)
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan rahasia kehidupan dalam firman Allah SWT tersebut. Ia mengatakan, kehidupan dunia memberikan kebahagiaan namun dibarengi tetesan air mata kesedihan. Kehidupan dunia juga memberikan kesenangan pada suatu hari, namun dapat mengakibatkan bencana jangka panjang.
Di sisi lain, kehidupan dunia memberikan kesenangan, namun kesenangan ini dapat mencegah kesenangan berikutnya untuk muncul dalam waktu yang lama.
"Tak ada rumah dipenuhi berbagai kebaikan, kecuali akan segera dipenuhi dengan cobaan. Jika kehidupan ini memberikan kebahagiaan pada suatu hari, maka kehidupan ini akan menyembunyikan kesedihan hari-hari yang akan datang."
Wallahu a'lam.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi