Sosok Al-Walid bin Abdul Malik merupakan seorang khalifah ke-6 Bani Umayyah yang pada masa pemerintahannya berhasil mencapai puncak keemasan. Ia berkuasa menggantikan ayahnya, Abdul Malik bin Marwan.
Sosok Al-Walid bin Abdul Malik ini diceritakan dalam buku Sejarah Terlengkap Peradaban Islam karya Abdul Syukur al-Azizi. Al-Walid bin Abdul Malik memiliki nama lengkap Al-Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abdul Ash bin Umayyah bin Abdi Syam bin Abdul Manaf.
Ia lahir pada 50 H atau 668 M, dan diangkat sebagai khalifah pada tahun 705 M. Ia menjadi khalifah menggantikan ayahnya, Abdul Malik bin Marwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al-Walid bin Abdul Malik berhasil mencapai puncak keemasannya ini karena didukung oleh situasi yang baik serta dua orang gubernur yang cukup disegani pada masa itu. Dua gubernur itu ialah Umar bin Abdul Aziz (gubernur Makkah dan Madinah), dan Hajjaj bin Yusuf (gubernur Irak).
Pada masa pemerintahan Al-Walid bin Abdul Malik, masyarakat Bani Umayyah pada masa itu sangatlah tenteram, makmur, dan tertib. Umat Islam semuanya hidup bahagia dan tidak ada pemberontakan yang terjadi pada masa itu.
Abdul Syukur al-Azizi merangkum beberapa keberhasilan dari khalifah Walid bin Abdul Malik, di antaranya:
1. Memberikan jaminan hidup, pendidikan, pelayanan kesehatan gratis bagi anak yatim, penderita cacat, dan para tunanetra.
2. Memperbaiki fasilitas jalan raya dan membangun fasilitas umum serta gedung-gedung.
3. Menaklukkan sejumlah wilayah di Asia Tengah, Afrika Utara, dan Spanyol.
4. Membangun Masjid Umayyah di Damaskus.
5. Merenovasi Masjid Nabawi di Madinah.
Selain keberhasilan tersebut, menurut sejarah, khalifah Al-Walid bin Abdul Malik juga merupakan orang pertama yang memasukkan unsur menara ke dalam arsitektur masjid.
Tradisi ini diawali oleh Khalifah Al-Walid saat ia memugar bekas Basilika Santo John menjadi sebuah masjid besar di Damaskus yang kini dikenal dengan Masjid Umayyah.
Sebelum dilakukan pemugaran, bekas Basilika itu memiliki dua buah menara sebagai petunjuk waktu dan terlebih menara merupakan ciri khas bangunan Byzantium. Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik membiarkan menara tersebut dan tidak merusaknya. Ia bahkan membangun satu menara lagi di sisi utara pelataran Masjid Umayyah.
Keberhasilan Al-Walid bin Abdul Malik ini turut diceritakan pula oleh Ahmad Choirul Rofiq dalam buku Cara Mudah Memahami Sejarah Islam. Dikatakan, Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik ini meneruskan stabilitas politik yang sebelumnya sudah berhasil diwujudkan oleh ayahnya.
Al-Walid kemudian melanjutkan keberhasilan tersebut dengan meningkatkan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya hingga akhir. Ia mendirikan tempat-tempat sosial untuk ditinggali oleh anak yatim dengan dilengkapi fasilitas.
Ia juga merupakan seorang khalifah pertama yang membangun rumah sakit dan dikelola oleh para dokter untuk merawat kesehatan masyarakat. Ia juga membangun bangunan penting untuk keperluan masyarakat, memperbaiki jalan, dan berhasil membangun masjid.
Di balik pemerintahannya yang berhasil, Al-Walid bin Abdul Malik terdapat orang-orang yang membantunya, yaitu Umar bin Abdul Aziz, al-Hajjaj bin Yusuf, Qutaibah bin Muslim, Muhammad bin al-Qasim, dan Musa bin Nushair.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!