3 Usaha yang Dilakukan Bani Umayyah Selama 90 Tahun Berkuasa

3 Usaha yang Dilakukan Bani Umayyah Selama 90 Tahun Berkuasa

Nilam Isneni - detikHikmah
Jumat, 12 Mei 2023 11:45 WIB
Arched South gateway with Siliver dome of Al-Aqsa Mosque at the square of Golden Dome of the Rock, in an Islamic shrine located on the Temple Mount in the Old City Jerusalem, Israel
Dome of Rock, tempat ibadah yang dibangun pada masa bani Umayyah. Foto: Getty Images/iStockphoto/ZZ3701
Jakarta -

Usaha bani Umayyah dalam menyebarkan agama Islam dilakukan hingga keluar Jazirah Arab. Sejarah mencatat, usaha yang dilakukan bani Umayyah ini terbagi ke dalam tiga bidang.

Merujuk pada buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap karya Rizem Aizid, setelah Khalifah Utsman bin Affan RA wafat, Mu'awiyah menjadi khalifah kelima dan membentuk bani Umayyah.

Dinasti Umayyah yang didirikan oleh Mu'awiyah ini berumur kurang lebih 90 tahun. Semasa berkuasa, Mu'awiyah berhasil menaklukan daerah Kurasan hingga Sungai Oxus, Afghanistan serta Kabul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika ditinjau dari sejarahnya, bani Umayyah sangat kental dengan kekuasaan terutama pada masa jahiliyah. Di dalam setiap persaingan bani Umayyah selalu lebih unggul jika dibandingkan dengan keluarga bani Hasyim.

Hal tersebut dikarenakan tiga faktor utama, yakni bani Umayyah berasal dari keturunan bangsawan, mempunyai harta yang banyak, dan memiliki 10 anak yang terhormat dan menjadi pemimpin masyarakat, di antaranya Harb, Sufyan, dan Abu Sufyan.

ADVERTISEMENT

Keluarga bani Umayyah masuk Islam ketika terjadi Fathul Makkah pada tahun ke-8 H. Sebagai pemimpin bani Ummayah, Mu'awiyah bin Abu Sufyan dikenal sangat bijaksana, memiliki sifat yang mulia dan memiliki kemampuan menonjol sebagai seorang negarawan.

Masa pemerintahan bani Umayyah juga dikenal sebagai era yang agresif, karena selalu bertumpu pada usaha untuk melakukan perluasan wilayah dan penaklukan.

Hanya dalam jangka waktu 90 tahun banyak negara di luar Jazirah Arab masuk ke dalam kekuasan Islam, di antaranya Spanyol, seluruh wilayah Afrika Utara, Jazirah Arab, Syria, Palestina, sebagian daerah Anatolia, Irak, Persia, Afghanistan, India, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgizstan.

Usaha yang Dilakukan Bani Umayyah

1. Bidang Militer dan Kekuasaan

Jelas sudah bahwa Dinasti Umayyah melebarkan sayap ekspansinya dengan menguasai wilayah di luar Jazirah Arab.

2. Bidang Politik dan Pemerintahan

Dalam bidang politik, Dinasti Umayyah menyusun tata pemerintahan dengan mengangkat majelis penasihat sebagai pendamping. Khalifah bani Umayyah juga dibantu oleh beberapa sekretaris guna membantu pelaksanaan tugas, di antaranya:

  • Katib ar-rasail, yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan administrasi dan surat menyurat dengan para pembesar setempat.
  • Katib al-kharrah, yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan penerimaan dan pengeluaran negara.
  • Katib al-jundi, yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan berbagai hal yang berkaitan dengan ketentaraan.
  • Katib asy-syurtah, yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum.
  • Katib al-qudat, yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan tertib hukum melalui badan-badan peradilan dan hakim setempat.

Selain itu juga pada masa ini didirikan dinas pos, mencetak mata uang, terdapat jabatan qadhi (hakim), membangun panti-panti untuk orang cacat, membangun jalan raya, pabrik-pabrik, gedung pemerintahan, dan masjid yang megah.

3. Bidang Sosial Budaya

Di bidang seni, terutama seni bangunan (arsitektur) bani Umayyah mendirikan Dome of the Rock (Qubah ash-Shakira) di Jerussalem yang ikonik hingga kini. Bangunan ini digunakan sebagai tempat ibadah.

Perhatian terhadap seni sastra juga meningkat dengan munculnya penyair terkenal seperti Umar bin Abi Rabi'ah, Tuwais, Ibnu Suraih, dan Al-Garidh.

Pada masa tersebut, muncul Sibawaih yang menyusun buku tata bahasa Arab pertama berjudul Al-Kitab, sehingga ia disebut sebagai "Bapak Ilmu Nahwu".

Deni Putra dan Robi'atun Shofiah dalam buku Sejarah Peradaban Islam turut menjelaskan, pada masa bani Umayyah dibangun rumah sakit di setiap kota oleh Khalifah Walid bin Abdul Malik.

Bahkan, saat itu juga dibangun rumah singgah bagi anak-anak yatim piatu yang ditinggal oleh orang tua mereka akibat perang. Begitu pun dengan orang tua yang sudah tidak mampu pun dipelihara di dalam rumah-rumah tersebut.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads