Keutamaan Ibadah Kurban, Amalan yang Paling Dicintai Allah

Keutamaan Ibadah Kurban, Amalan yang Paling Dicintai Allah

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 06 Jun 2023 08:45 WIB
Idul Adha diperingati setiap tahun pada 10 Dzulhijjah dan identik dengan pemotongan hewan kurban. Lalu, mengapa Idul Adha disebut juga Hari Raya Kurban?
Ilustrasi kurban Idul Adha (Foto: Tiara Aliya Azzahra/detikcom)
Jakarta -

Kurban adalah ibadah yang dilakukan oleh umat Islam saat momentum Idul Adha. Ibadah ini identik dengan penyembelihan hewan ternak, mulai dari kambing, sapi, kerbau, domba, hingga unta sekalipun.

Menurut Kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu susunan Wahbah az-Zuhaili, secara etimologis makna kurban ialah sebutan bagi hewan yang disembelih saat Hari Raya Idul Adha. Ditinjau dari segi istilah, maka kurban diartikan sebagai perbuatan menyembelih hewan tertentu disertai niat mendekatkan diri kepada Allah SWT pada waktu tertentu.

Dalil perintah kurban tersemat dalam firman Allah SWT pada surat Al Kautsar ayat 2,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢

Artinya: "Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!"

ADVERTISEMENT

Dalam hadits, perintah berkurban terdapat pada riwayat Imam Ahmad, Ibnu Majah, dan Imam al-Hakim yang berasal dari Abu Hurairah RA. Dia berkata Nabi SAW bersabda,

"Siapa yang memiliki kelapangan tapi tidak menyembelih qurban, janganlah mendekati tempat salat kami,"

Hukum kurban sendiri ialah sunnah muakkad yang berarti sangat dianjurkan. Namun, hukum tersebut menjadi makruh jika orang yang mampu secara finansial tidak mengerjakannya, sebagaimana dijelaskan dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi.

Selain itu, hukum ibadah kurban juga bisa berubah menjadi wajib apabila dinazarkan sebelumnya. Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa bernadzar untuk menaati Allah, maka hendaklah ia melaksanakannya." (HR Bukhari, Abu Dawud, dan lainnya).

Keutamaan Ibadah Kurban

Sebagai amalan yang dianjurkan, tentu ibadah kurban mengandung sejumlah keutamaan. Menukil dari buku Panduan Muslim Sehari-hari karya DR KH M Hamdan Rasyid MA dan Saiful Hadi El-Sutha, kurban dapet mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah pada surat Al Kautsar ayat 2 dan Al An'am ayat 162-163.

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Arab latin: Qul inna ṣalātī wa nusukī wa maḥyāya wa mamātī lillāhi rabbil-'ālamīn

Artinya: "Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam," (QS Al-An'am: 162)

لَا شَرِيكَ لَهُۥ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلْمُسْلِمِينَ

Arab latin: Lā syarīka lah, wa biżālika umirtu wa ana awwalul-muslimīn

Artinya: "Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)," (QS Al-An'am: 163)

Selain itu, kurban juga dapat menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim yang merupakan sang khalilullah. Allah telah mewahyukan kepada beliau agar menyembelih Ismail, tapi kemudian digantikannya Ismail menjadi seekor domba besar. Pada surat Ash-Shaffat ayat 107, Allah berfirman:

وَفَدَيْنَٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

Arab latin: Wa fadaināhu biżib-ḥin 'aẓīm

Artinya: "Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar,"

Keutamaan kurban yang lain adalah memberikan keleluasaan kepada keluarga di Hari Raya Idul Adha serta menebarkan kasih sayang di antara fakir miskin. Kemudian, kurban juga menjadi wujud dari rasa syukur kepada Allah yang telah menundukkan hewan kurban kepada manusia.

Pada buku Fiqih susunan Hasbiyallah, keutamaan kurban selanjutnya ialah memotivasi umat Islam untuk meningkatkan pengorbanan yang besar untuk kepentingan agama Allah. Bahkan setiap bagian dari hewan-hewan kurban itu akan datang di hari kiamat kelak.

"Tidak ada amalan yang diperbuat manusia pada hari raya kurban yang lebih dicintai oleh Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulu, dan kuku-kukunya. Sesungguhnya sebelum darah kurban itu mengalir ke tanah, pahalnaya telah diterima di sisi Allah. Maka tenangkanlah jiwa dengan berkurban," (HR Tirmidzi).

Ammi Nur Baits dalam Panduan Qurban menjelaskan, menyembelih kurban termasuk amal saleh yang memiliki keutamaan besar. Syaikhul Islam dalam Majmu' Fatawa mengatakannya lebih utama daripada sedekah.

Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban

Dijelaskan dalam kitab Minhajul Muslim oleh Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, ketika akan menyembelih hewan kurban maka persiapkan alat tajam untuk penyembelihan. Setelah itu, hewan yang akan disembelih dibaringkan pada sisi tubuh kirinya dan menghadap kiblat.

Selanjutnya, orang yang hendak menyembelih mengucapkan atas nama Allah SWT dengan bacaan basmalah dan takbir, "Bismillahi wallahu akbar,"

Lalu, letakkan pisau atau alat sembelihan di leher hewan. Potong bagian kerongkongan, tenggorokan di bagian bawah jakun dan dua urat leher binatang tersebut secara sekaligus. Perlu diingat, tidak boleh melampaui urat saraf tulang belakang atau membuat bagian leher binatang hingga terputus.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads