Jauh sebelum menciptakan seluruh makhluk, Allah SWT telah lebih dahulu telah menetapkan takdir bagi masing-masing ciptaan-Nya itu. Hal ini Dia nyatakan dalam Surat Al-Hadid ayat 22.
Surat Al Hadid Ayat 22: Arab, Latin dan Arti
Allah SWT berfirman:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ - ٢٢
Latin: Mā aṣāba mim muṣībatin fil-arḍi wa lā fī anfusikum illā fī kitābim min qabli an nabra'ahā, inna żālika 'alallāhi yasīr(un).
Artinya: "Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauhulmahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah."
Takdir Setiap Makhluk Tercatat di Lauh Mahfudz
M. Quraish Shihab melalui Tafsir Al-Mishbah Jilid 14 menjelaskan kata 'mushibah' dalam ayat di atas sebenarnya mencakup segala sesuatu yang terjadi. Termasuk seluruh kejadian positif maupun negatif, seperti anugerah dan bencana. Hanya saja kata musibah biasa dipakai dan dimaknai sebagai bencana.
Sehingga menurutnya, Surat Al Hadid ayat 22 menyatakan bahwa tidak ada suatu bencana yang menimpa manusia dan makluk lain di bumi seperti kekeringan, longsor, gempa, banjir, paceklik, dan penyakit, kemiskinan, kematian yang menjangkit diri sendiri, melainkan semuanya sudah tercantum dalam sebuah kitab yang disebut Lauh Mahfudz, atau ilmu Allah SWT yang meliputi segala sesuatu sebelum menjadikan musibah itu.
Bagi Allah SWT, pengetahuan dan pencatatan akan musibah itu sungguh mudah karena ilmu-Nya mencakup segala sesuatu dan kuasa-Nya tak terhalang apa pun.
Dalam Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) Jilid 9 juga diterangkan, ayat ini mengemukakan bahwa seluruh bencana dan malapetaka yang menimpa manusia beserta seluruh makhluk di bumi telah diputuskan dan dicantumkan dalam kitab, bahkan sebelum Allah SWT menciptakan makhluk itu sendiri. Kitab yang dimaksud di sini adalah Lauh Mahfudz.
Dengan begitu, tidak ada di dunia ini kejadian yang luput dari pengetahuan-Nya dan tak termaktub dalam Lauh Mahfudz. Bahkan hingga gugurnya daun dari pohon pun tercatat di dalamnya.
Hal ini pula sebagaimana yang Rasulullah SAW sabdakan dalam riwayat Imam Ahmad dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, yang dinukil dari Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8. Abdullah bin Amr berkata: "Aku pernah mendengar Rasul SAW bersabda, 'Sesungguhnya Allah telah menetapkan takdir-takdir (ketentuan) makhluk, 50.000 tahun sebelum langit dan bumi diciptakan." (HR Tirmidzi)
detikers kini bisa membaca Al-Qur'an secara digital di Apps detikcom di sini.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI