Niat mandi wajib pria bisa dipanjatkan sebelum mandi. Pria dalam kondisi junub atau berhadats besar wajib untuk melaksanakan mandi wajib atau mandi junub.
Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk mandi wajib dalam surat Al Maidah ayat 6,
وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab latin: wa ing kuntum junuban faṭṭahharụ
Artinya: "Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah,"
Syariat Islam sendiri mengajarkan pria untuk mandi wajib setelah mengeluarkan air mani. Dijelaskan dalam buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i susunan Syaikh Alauddin Za'tari, sebab lainnya dilakukan mandi wajib untuk pria Islam adalah usai berhubungan intim dengan sang istri meski tidak mengeluarkan air mani.
Begitu pula jika kedua kelamin bersentuhan walaupun dalam kondisi tertidur, lupa, terpaksa dan dipaksa. Adapun, mengeluarkan air mani akibat mimpi basah, memandang, rangsangan syahwat dan sejenisnya juga diwajibkan untuk mandi junub.
Selain itu, apabila seseorang meninggal dunia maka ia juga wajib dimandikan junub. Lain halnya dengan seseorang yang mati syahid, maka jenazahnya tidak diwajibkan untuk mandi.
Niat Mandi Wajib Pria: Arab, Latin dan Artinya
Berikut merupakan niat mandi wajib pria yang bisa dibaca seperti dinukil dari buku Fiqh Ibadah karya Zaenal Abidin M Pd I.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari minal jinaabati fardhan lillahi ta'ala
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala,"
Bagaimana Jika Tidak Membaca Niat Sebelum Mandi Wajib?
Wahbah az-Zuhaili melalui bukunya yang bertajuk Fiqih Islam wa Adilatuhu menjelaskan bahwa niat mandi wajib dinyatakan dalam hati dan ketika membasuh bagian tubuh untuk pertama kalinya. Niat menjadi hal wajib yang tidak boleh terlewat dalam mengawali mandi junub.
Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Umar bin Khattab dan telah disepakati keshahihannya oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Ibnu Majah serta Imam Ahmad, Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya (sahnya) amal-amal perbuatan adalah hanya bergantung kepada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang diniatinya. Barangsiapa hijrahnya adalah karena Allah SWT dan Rasulu-Nya, maka hijrahnya dicatat Allah SWT dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya karena untuk mendapatkan dunia atau (menikahi) wanita, maka hijrahnya adalah (dicatat) sesuai dengan tujuan hijrahnya tersebut,"
Menurut Umar Sulaiman Asyqar dalam buku Fiqih Niat, ulama mazhab Hanafi mengatakan wudhu dan mandi wajib tanpa niat itu tetap sah. Namun, mereka tidak mendapat pahala dari wudhu dan mandi wajib tanpa niat.
Tata Cara Mandi Junub yang Benar Sesuai Sunnah
Merujuk pada buku Fiqh Ibadah, berikut tata cara mandi junub sesuai sunnah yang bisa dikerjakan oleh pria muslim:
1. Membaca niat mandi wajib
2. Bersihkan kedua telapak tangan sebanyak tiga kali
3. Mulai membersihkan kotoran-kotoran yang tersembunyi dengan tangan kiri, seperti kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar, dan lain sebagainya
4. Mencuci tangan dengan cara menggosokkan ke sabun atau tanah
5. Berwudhu
6. Menyela pangkal rambut menggunakan jari-jari tangan yang telah dibasuh air hingga menyentuh kulit kepala
7. Membasuh seluruh tubuh dengan air yang dimulai dari sisi kanan lalu kiri
8. Memastikan seluruh lipatan kulit serta bagian yang tersembunyi ikut dibersihkan
Doa yang Dipanjatkan Usai Mandi Wajib
Setelah melaksanakan mandi wajib, ada sebuah doa yang bisa dipanjatkan. Hukum membaca doa usai mandi wajib hukumnya sunnah.
Berikut bacaan doanya yang dikutip dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab tulisan Isnan Ansory,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Arab latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri,"
Itulah niat mandi wajib pria beserta informasi terkaitnya. Semoga bermanfaat.
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026