Sudah Kerja Keras tapi Rezeki Masih Seret? Bisa Jadi karena Hal Ini

Sudah Kerja Keras tapi Rezeki Masih Seret? Bisa Jadi karena Hal Ini

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 27 Mei 2023 13:00 WIB
ilustrasi duduk di kantor
Ilustrasi kerja keras (Foto: thinkstock)
Jakarta -

Rezeki adalah nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat-Nya. Walau begitu, rezeki masing-masing orang telah diatur sedemikian rupa.

Rezeki tidak hanya diberikan kepada mereka yang senantiasa beriman dan taat kepada Allah, namun juga bagi mereka yang selalu lalai dan mengingkari-Nya. Karenanya, tidak semua rezeki yang diperoleh seseorang tergolong baik.

Islam sendiri mengajarkan kaum muslimin untuk mencari rezeki yang halal dan berkah. Ini dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 168 yang berbunyi,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

Arab latin: Yā ayyuhan-nāsu kulụ mimmā fil-arḍi ḥalālan ṭayyibaw wa lā tattabi'ụ khuṭuwātisy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīn

ADVERTISEMENT

Artinya: "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di Bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu,"

Dijelaskan dalam buku Minhajul Muslimah susunan Syafii Masykur, rezeki halal ialah rezeki yang diperoleh dengan jalan kebaikan yang dihalalkan oleh Allah dan Rasulullah SAW. Sebaliknya, rezeki yang mendatangkan azab disebut dengan istidraj.

Mengenai istidraj dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an, yaitu pada surat Al Qalam ayat 44,

فَذَرْنِيْ وَمَنْ يُّكَذِّبُ بِهٰذَا الْحَدِيْثِۗ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَۙ

Arab latin: "Fażarnī wa may yukażżibu bihāżal-ḥadīṡi sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā ya'lamūn(a)."

Artinya: "Biarkan Aku bersama orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al-Qur'an). Kelak akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (menuju kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,"

Dr H Abd Rahman melalui buku Tasawuf Akhlaki: Ilmu Tasawuf yang Berkonsentrasi dalam Perbaikan Akhlak menuturkan bahwa pemilik istidraj umumnya selalu merasa bahagia meski diterpa berbagai kejadian aneh. Mereka mengira rezeki yang didapatkan karena dirinya berhak. Tak jarang, pemilik istidraj bersikap angkuh, merendahkan sesama, dan ingkar dari Allah SWT.

Selain istidraj, ada juga mereka yang kerap terhambat rezekinya. Ini disebabkan ada beberapa hal yang menghalangi rezeki seseorang, padahal ia telah bekerja keras.

Apa saja hal-hal yang jadi penghalang rezeki? Berikut pembahasannya sebagaimana dinukil dari buku Menjemput Rezeki yang Berkah karya Mhd Rois Almaududy.

4 Hal yang Menghalangi Rezeki Seseorang

1. Perbuatan Dosa

Yang pertama ialah perbuatan dosa. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad bersabda:

"Sesungguhnya seorang hamba akan terhalang dari rezekinya disebabkan dosa-dosa yang diperbuatnya," (HR Ahmad).

Meski sudah berusaha sebaik mungkin, dosa dapat menghambat rezeki seseorang. Baik itu dosa dalam pekerjaan seperti korupsi, menipu, mencuri, atau dosa di luar pekerjaan seperti berzina, minum khamar, judi, dan lain sebagainya.

2. Tidur Pagi

Selanjutnya yaitu tidur ketika pagi. Menurut buku Dongkrak Rezeki karangan Dedik Kurniawan, tidur pagi dapat menghambat rezeki seseorang, ini sejalan dengan hadits Rasulullah yang berbunyi:

"Tidur pagi itu menghalangi datangnya rezeki," (HR Ahmad dan Baihaqi).

Mengapa Rasulullah mengatakan demikian? Sebab, pagi hari merupakan waktu yang penuh berkah. Allah SWT membuka pintu rezeki.

3. Melalaikan Salat

Syekh az-Zarnuji melalui Kitab Ta'lim al-Muta'allim menjelaskan bahwa orang yang melalaikan salat akan terhambat rezekinya. Padahal, salat merupakan tiang agama.

4. Memutus Tali Silaturahmi

Dijelaskan dalam buku Bila Rezekimu Sempit Inilah Penyebabnya susunan Firdaus Aden, memutus tali silaturahmi bisa menjadi faktor terhalangnya rezeki seseorang. Bahkan, Rasulullah SAW dalam sebuah hadits menjelaskan ancaman bagi mereka yang memutus tali silaturahmi.

"Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia--bersama dosa yang disimpan untuknya di akhirat--daripada perbuatan zalim dan memutus silaturahmi," (HR Abu Dawud)

Menjalin silaturahmi dapat memperluas rezeki seseorang. Hal ini juga dikatakan oleh Nabi Muhammad dalam hadits yang diriwayatkan Muslim,

"Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi," (HR Muslim).

Itulah 4 hal yang dapat menjadi penghalang rezeki seseorang. Meskipun rezeki lancar belum tentu berkah jika ada 'penghalang' yang muslim lakukan. Semoga bermanfaat.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads