Surat Yusuf Ayat 4 Jelaskan Mimpi Nabi Yusuf, Seperti Apa?

Surat Yusuf Ayat 4 Jelaskan Mimpi Nabi Yusuf, Seperti Apa?

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Selasa, 23 Mei 2023 08:45 WIB
Photo of open Holy Book Koran on table by hourglass.  No people are seen in frame. Shot indoor with a full frame mirrorless camera.
Ilustrasi Al-Qur'an surat Yusuf ayat 4. (Foto: Getty Images/iStockphoto/selimaksan)
Jakarta -

Ayat-ayat dalam Al-Qur'an kaya akan pembelajaran yang bisa kita gunakan sebagai panduan hidup dalam keseharian. Surat Yusuf ayat 4 adalah salah satu surat yang memiliki muatan yang patut kita pelajari.

Surah urutan ke-12 dalam mushaf Al Quran ini menceritakan secara utuh kisah Nabi Yusuf beserta dengan keluarganya. Salah satunya perihal mimpi yang mengabarkan wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Yusuf AS.

Adapun bunyi dari Al-Qur'an Surat Yusuf ayat 4 adalah sebagai berikut. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ

Arab Latin: "Iż qāla yūsufu li'abīhi yā abati innī ra'aitu aḥada 'asyara kaukabaw wasy-syamsa wal-qamara ra'aituhum lī sājidīn(a)."

ADVERTISEMENT

Artinya: (Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Ya'qub), "Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan. Aku melihat semuanya sujud kepadaku."

Dikutip dari Tafsir Quran Kemenag, ayat ini menerangkan bahwa pada suatu masa, Nabi Yusuf AS menyampaikan kepada ayahnya Nabi Yakub bin Ishak bin Ibrahim bahwa ia bermimpi yang berisikan ia melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan, semuanya tunduk dan sujud kepadanya. Maksud dari sujud di sini bukan dengan arti menyembah, tetapi hanyalah sujud dalam arti kiasan yaitu tunduk dan patuh.

Setelah mendengar cerita itu, sontak Nabi Yakub AS menyadari bahwa mimpi anaknya bukan mimpi biasa, tetapi merupakan ilham dari Allah SWT sebagaimana kerapkali dialami oleh para nabi terdahulu. Saat itu ia yakin bahwa anaknya ini akan menghadapi urusan yang sangat penting dan setelah dewasa menjadi pemimpin di mana masyarakat akan tunduk kepadanya tanpa terkecuali saudara-saudaranya beserta ibu-bapaknya.

Nabi Yakub merasa khawatir kalau hal ini kemudian diketahui oleh saudara-saudaranya kemudian akan menimbulkan rasa iri dan dengki terhadapnya serta berusaha untuk menyingkirkan atau bahkan mengeliminasinya. Hal ini ditambah dengan mereka (saudara Yusuf) yang merasa bahwa ayah mereka lebih banyak menumpahkan kasih sayangnya kepadanya.

Terbayangkan oleh Nabi Yakub AS bagaimana nasib anaknya bila mimpi itu diketahui oleh saudara-saudaranya, tentulah mereka dengan segala usaha dan tipu daya akan mencelakakannya.

Begitulah sekilas pembahasan singkat mengenai Surat Yusuf ayat 4 yang menjadi bukti keimanan kepada Allah SWT. Semoga dengan tulisan kali ini dapat membantu menambah dan memperkuat iman kita kepada-Nya. Aamiin.




(rah/rah)

Hide Ads