Sifat-sifat yang dimiliki Khulafaur Rasyidin sudah pasti mencerminkan akhlak yang mulia. Sebab, para khalifah tersebut merupakan penerus dari Rasulullah SAW untuk memimpin umat Islam.
Rizem Aizid dalam buku Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia menjelaskan secara harfiah mengenai Khulafaur Rasyidin.
Kata Khulafaur Rasyidin berasal dari bahasa Arab yang terdiri atas kata khulafa' dan rasyidin. Khulafa' menunjukkan arti banyak khalifah. Bila hanya satu maka disebut dengan khalifah, yang mempunyai arti pemimpin dalam arti orang yang mengganti kedudukan Rasulullah SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, rasyidin berarti arif dan bijaksana. Jadi dapat disimpulkan bahwa Khulafaur Rasyidin adalah pemimpin yang bijaksana sesudah Nabi Muhammad SAW wafat.
Dijelaskan lebih lanjut, sesudah Rasulullah SAW wafat untuk melindungi agama dan siasat (politik) keduniaan agar setiap orang menepati sesuatu yang telah ditentukan oleh batas-batasnya dalam melaksanakan hukum-hukum syariat agama Islam maka hadirlah Khulafaur Rasyidin.
Para Khulafaur Rasyidin ini terdiri atas para sahabat Nabi Muhammad SAW yang berkualitas tinggi dan baik. Mereka adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Adapun sifat-sifat yang mereka miliki antara lain arif dan bijaksana, berilmu yang luas dan mendalam, berani bertindak, berkemauan yang keras, berwibawa, belas kasihan dan kasih sayang, berilmu agama yang amat luas, serta melaksanakan hukum-hukum Islam.
Abuddin Nata dalam buku Sejarah Pendidikan Islam turut menjelaskan bahwa Abu Bakar as-Shiddiq memerintah selama 2 tahun, Umar bin Khattab yang memerintah selama 10 tahun, Utsman bin Affan memerintah selama 12 tahun, dan Ali bin Abi Thalib memerintah selama 6 tahun.
Abu Bakar as-Shiddiq menjadi seorang khalifah melalui proses pemilihan oleh sejumlah tokoh Muhajirin dan Anshar yang berkumpul di Balai Kota Bani Sa'idah, Madinah.
Setelah mereka bermusyawarah cukup panjang, maka dengan semangat ukhuwah Islamiyyah yang tinggi, Abu Bakar terpilih sebagai seorang khalifah.
Masa pemerintahannya hanya selama dua tahun yang digunakan untuk melakukan konsolidasi, penertiban dan pengamanan sebagai akibat dari munculnya kelompok yang tidak lagi mau tunduk pada ajaran Islam.
Mereka mendeklarasikan dirinya sebagai nabi, yaitu Musailamah al-Kazzab yang menganggap bahwa sepeninggalnya Rasulullah SAW berarti perjanjian yang dibuat dengan Nabi Muhammad SAW dengan sendirinya berakhir.
Banyak sekali permasalahan yang muncul pada masa pemerintahan Abu Bakar RA. Namun berkat pengalaman, senioritas, kesungguhan, dan dukungan para kaum muslimin Abu Bakar dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Sifat yang Dimiliki Khulafaur Rasyidin
Mengutip dari buku Meneladani Kepemimpinan Khalifah karya Abdullah Munib El-Basyiry, sifat-sifat utama yang dimiliki Khulafaur Rasyidin antara lain:
- Arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
- Berani dan tegas dalam mengambil tindakan yang benar menurut Al-Qur'an dan hadits.
- Rendah hati dan santun dalam menghadapi kaumnya.
- Disiplin dalam menjalankan tugas.
- Selalu bekerja untuk menyejahterakan rakyatnya.
- Tidak suka menggunakan kekayaan negara untuk kepentingan pribadi.
Masing-masing Khulafaur Rasyidin memiliki sifat yang khas. Menurut Istiqomah dan Ulfa Wulan Agustina dalam buku Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti secara khusus menjelaskan mengenai sifat-sifat Khulafaur Rasyidin, yaitu:
- Abu Bakar as-Shiddiq bersifat tegas terhadap orang-orang yang melakukan penyelewengan.
- Umar bin Khattab bersifat pemberani.
- Utsman bin Affan bersifat dermawan dan banyak membantu perjuangan Islam.
- Ali bin Abi Thalib bersifat cerdas, ilmunya yang tinggi dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul.
Secara umum sifat yang dimiliki oleh Khulafaur Rasyidin adalah amanah, istiqamah, jujur, cerdas, bertanggung jawab, dan selalu menyampaikan kebenaran.
Baca juga: Kemajuan Islam pada Masa Khulafaur Rasyidin |
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah