Mengenal Hukum Tajwid Mad Shilah Qoshiroh dan Contoh Bacaannya

Mengenal Hukum Tajwid Mad Shilah Qoshiroh dan Contoh Bacaannya

Izzah Putri Jurianto - detikHikmah
Senin, 15 Mei 2023 18:43 WIB
Ilmu Tajwid
Foto: Zaki
Jakarta -

Mad shilah merupakan istilah yang berarti mad tambahan. Selain itu, mad shilah dapat dimaknai pula sebagai mad tambahan.

Mad shilah terbagi menjadi dua kategori, yakni mad shilah qoshiroh dan mad shilah thawilah. Dikutip dari Ilmu Tajwid Lengkap oleh H. Sayuti, berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai mad shilah qoshiroh.

Makna dan Hukum Bacaan Mad Shilah Qoshiroh

Mad shilah qoshiroh terbagi menjadi 3 kata, mad yang artinya panjang, shilah berarti hubungan, dan qoshiroh artinya pendek. Jika ada huruf Haa'Dlomir atau kata ganti orang (benda) ketiga sesudah huruf hidup (berharokat) dan tidak bertemu dengan huruf bersukun atau bertasydid dan atau huruf alif, itulah yang disebut sebagai mad shilah qoshiroh. Cara membaca mad shilah qoshiroh adalah dipanjangkan dua harokat (satu alif) menyerupai Mad Thobi'ii.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai catatan, jika sebelum huruf Ha'Dlomir ada huruf mati (sukun) atau jika tidak hubungkan dengan huruf lain setelahnya, maka huruf Ha' tersebut tidak boleh dibaca panjang.

Contoh Bacaan Mad Shilah Qoshiroh

Berikut 8 contoh mad shilah qoshiroh beserta cara bacanya.

ADVERTISEMENT
  1. بِهٖ عِنۡدَ dibaca bihii 'innda
  2. وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ dibaca warosuulihii kuntum
  3. بِيَدِهِۦ عُقْدَةُ dibaca biyadihii 'uqdatu
  4. اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ dibaca aayaatihii la'allakum
  5. جُنُوْدِهٖ قَالُوْا dibaca junuudihii qooluu
  6. اَجۡرُهٗ عِنۡدَ dibaca ajruhuu 'inda
  7. وَرَحْمَتُهُۥ لَكُنتُم dibaca warohmatuhu lakuntum
  8. اِنَّهٗ هُوَ dibaca innahuu huwa

Makna dan Hukum Bacaan Mad Shilah Thowilah

Mad ialah panjang, shilah artinya hubungan, sementara thowilah juga bermakna panjang. Dalam kata lain, hukum bacaan mad shilah thowilah melibatkan bertemunya hamzah yang didahului huruf berharakat hidup. Cara membaca mad shilah thowilah adalah memanjangkan hingga dua setengah alif seperti mad jaiz munfashil atau satu alif seperti mad thobi'ii.

Contoh Bacaan Mad Shilah Thowilah

Berikut 8 contoh mad shilah thowilah beserta cara bacanya.

  1. مْرُهٗٓ اِذَآ dibaca amruhuu idzaaa
  2. مِنۡ دُوۡنِهٖۤ اٰلِهَةًdibaca min duunihii aalihatan
  3. عَلٰى مَوْتِهٖۤ اِلَّا dibaca 'alaa mautihiii illaa
  4. وَأَزْوَٰجُهُۥٓ أُمَّهَٰتُهُمْ dibaca wa azwājuhū ummahātuhum
  5. عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِ dibaca 'indahuu illaa bi idznih
  6. اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ dibaca anna maalahu akhladahu
  7. رَبِّهِ أَحَدًا dibaca robbihi ahada
  8. عِلْمِهِ إِلَّ dibaca 'ilmihi illa

Hukum Bacaan Panjang atau Mad

Hukum bacaan panjang atau Mad terbagi menjadi 16 bagian. Mengutip dari buku Ilmu Tajwid Lengkap oleh H. Sayuti, ini penjelasannya.

  1. Mad Thobi'ii
  2. Mad Wajib Muttashil
  3. Mad Jaiz Munfashil
  4. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
  5. Mad Lazim Mukhoffaf Kilmi
  6. Mad Layyin
  7. Mad 'Aridl Lissukun
  8. Mad Shilah Qoshiroh
  9. Mad Shilah Thowilah
  10. Mad 'Iwadl
  11. Mad Badal
  12. Mad Lazim Harfi Mukhoffaf
  13. Mad Lazim Harfi Mutsaqqal
  14. Mad Lazim Musyabba'
  15. Mad Tamkin
  16. Mad Farq

Keutamaan Belajar Tajwid dalam Islam

Sebagai umat Islam, salah satu ilmu yang wajib diajarkan sejak usia dini adalah ilmu tajwid. Ilmu tajwid ialah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur'an sesuai kaidah yang baik dan benar. Lalu, apa sebenarnya alasan mengapa kita diwajibkan untuk belajar ilmu tajwid dengan sungguh-sungguh?

Dalam beribadah, kita dituntut untuk menyempurnakan shalat, salah satunya dengan bacaan Al-Qur'an yang baik dan benar. Hal ini merupakan ajaran langsung dari Rasulullah SAW. Mengutip dari Jurnal Aplikasi Pembelajaran Ilmu Tajwid Berbasis Android (Studi Kasus: Madrasah Ar-Rahman Bandung) oleh Deasy Permatasari, S.Si, MT dan Andri Falah, S.Kom, Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang membaca Al-Qur'an dengan mahir, kelak akan mendapat tempat di dalam surga bersama-sama dengan para Rasul yang mulia. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur'an tetapi tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan tidak lancar, dia mendapatkan dua pahala." (Riwayat Bukhori dan Muslim dari St. A'isyah ra.)




(fds/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads