Siapakah Manusia yang akan Menjadi Bahan Bakar Neraka?

Siapakah Manusia yang akan Menjadi Bahan Bakar Neraka?

Nilam Isneni - detikHikmah
Jumat, 12 Mei 2023 20:00 WIB
Seram! Ini 5 Makanan dan Minuman Mengerikan di Neraka
Ilustrasi manusia yang menjdi bahan bakar neraka. Foto: Getty Images/iStockphoto/koyu
Jakarta -

Neraka dikenal sebagai tempat yang mengerikan dan panasnya mampu membakar orang yang masuk di dalamnya dalam sekejap. Dikatakan, manusia akan menjadi bahan bakar neraka.

Neraka merupakan tempat penyiksaan bagi makhluk Allah SWT yang membangkang yaitu orang yang mendustakan Allah SWT dan Rasul-Nya saat masih hidup di dunia.

Umar Sulaiman al-Asyqar dalam kitabnya, Al- Jannah Wal Nar, menyebut bahwa bahan bakar neraka adalah manusia pendosa, kafir, dan juga batu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ٦

ADVERTISEMENT

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS at-Tahrim: 6)

Allah SWT juga berfirman,

فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ ٢٤

Artinya: "Jika kamu tidak (mampu) membuat(-nya) dan (pasti) kamu tidak akan (mampu) membuat(-nya), takutlah pada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir." (QS Al-Baqarah: 24)

Umar Sulaiman al-Asyqar menjelaskan, maksud dari manusia yang dijadikan sebagai bahan bakar neraka adalah orang kafir dan orang musyrik.

Mengenai batu-batu yang dijadikan bahan bakar neraka, Allah SWT lebih mengetahui hakikatnya. Namun, sebagian ulama salaf berpendapat bahwa batu tersebut adalah jenis belerang.

Abdullah bin Mas'ud mengatakan, "Yaitu batu jenis belerang yang diciptakan Allah SWT ketika Dia menciptakan langit dan bumi di langit terdekat dan disiapkan untuk orang kafir." (Diriwayatkan Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak)

Ada juga yang berpendapat bahwa batu belerang yang mengandung lima macam siksa yang tidak ditemukan pada batu lainnya, yaitu mudah membara, baunya busuk, banyak asap, sangat melekat di tubuh, dan sangat panas ketika dipanaskan.

Bukan hanya itu, yang menjadi bahan bakar neraka lainnya adalah Tuhan-tuhan yang disembah selain Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Anbiya ayat 98-99,


اِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ حَصَبُ جَهَنَّمَۗ اَنْتُمْ لَهَا وٰرِدُوْنَ ٩٨ لَوْ كَانَ هٰٓؤُلَاۤءِ اٰلِهَةً مَّا وَرَدُوْهَاۗ وَكُلٌّ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ٩٩

Artinya: "Sesungguhnya kamu (orang kafir) dan apa yang kamu sembah selain Allah adalah bahan bakar (neraka) Jahanam. Kamu (pasti) masuk ke dalamnya. Seandainya (berhala-berhala) itu tuhan, tentu mereka tidak akan memasukinya (neraka). Semuanya akan kekal di dalamnya."

Sementara itu, Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah berpendapat bahwa manusia yang akan menjadi bahan bakar neraka adalah para pemuda, orang-orang tua, orang-orang dewasa, para wanita yang telanjang (tidak menutup aurat), yang lama jika merintih.

Panas dan Asap dari Neraka

Untuk menggambarkan panasnya neraka, Allah SWT berfirman di dalam surah Al-Waqiah ayat 41-44:

وَاَصْحٰبُ الشِّمَالِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الشِّمَالِۗ ٤١ فِيْ سَمُوْمٍ وَّحَمِيْمٍۙ ٤٢ وَّظِلٍّ مِّنْ يَّحْمُوْمٍۙ ٤٣ لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ ٤٤

Artinya: "Golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu. (Mereka berada) dalam siksaan angin yang sangat panas, air yang mendidih, dan naungan asap hitam yang tidak sejuk dan tidak menyenangkan."

Para ahli tafsir mengatakan, ayat tersebut menjelaskan benda-benda yang digunakan manusia di dunia untuk mendinginkan tubuh dari rasa gerak dan panas.

Benda tersebut yaitu air, angin, dan naungan untuk berteduh. Dijelaskan dalam ayat tersebut bahwa semua benda itu tidak akan berguna bagi penduduk neraka.

Angin neraka disebut juga sebagai as-Samum yaitu angin yang sangat panas. Sedangkan airnya adalah al-Hamim, air yang sangat panas. Sementara naungan bayang-bayangnya adalah al-Yahmum yakni gumpalan asap neraka.

Naungan asal neraka berbentuk sebuah asap yang hitam. Bahkan asap itu membumbung dari api neraka saking besarnya terbagi menjadi tiga macam.

Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT,


اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى ظِلٍّ ذِيْ ثَلٰثِ شُعَبٍ ٣٠ لَا ظَلِيْلٍ وَّلَا يُغْنِيْ مِنَ اللَّهَبِۗ ٣١ اِنَّهَا تَرْمِيْ بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِۚ ٣٢ كَاَنَّهٗ جِمٰلَتٌ صُفْرٌۗ ٣٣

Artinya: "Pergilah menuju naungan (asap api neraka) yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi dan tidak menahan (panasnya) nyala api neraka. Sesungguhnya ia (neraka) menyemburkan bunga api bagaikan istana (yang besar dan tinggi), seakan-akan iringan unta (hitam) kekuning-kuningan." (QS Al-Mursalat: 30-33)

Imam Syamsuddin al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah turut menjelaskan volume tubuh orang kafir di neraka dengan bersandar pada riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

ضرْسُ الْكَافِر أَوْ نَابُ الْكَافِر مثلُ أُحد وغلَظُ جلده مسيرة ثلاث للرَّاكِبِ الْمُسْرِع.

Artinya: "Gigi geraham atau gigi taring orang kafir adalah sebesar Gunung Uhud. Tebal kulitnya sejauh perjalanan tiga hari orang yang berkendaraan cepat." (HR Muslim)

Menurut riwayat at-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA juga, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda,

"Sesungguhnya kulit orang kafir tebalnya empat puluh dua hasta, dan sesungguhnya gigi gerahamnya sebesar gunung Uhud, dan sesungguhnya tempat duduknya dalam neraka Jahannam seluas Makkah dan Madinah." (Dinyatakan shahih oleh Al-Albani)

Dan menurut riwayat lainnya,

"Dan, paha orang kafir adalah sebesar Al-Baidha', dan tempat duduknya di neraka adalah seluas perjalanan tiga hari, seperti Ar-Rabadzah." (Hadits ini dinyatakan hasan oleh Al-Albani)

Wallahu a'lam.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads