Manusia yang dikatakan sebagai makhluk Allah SWT yang paling sempurna karena akalnya tidak luput dari khilaf bahkan terjerumus dalam perbuatan dosa. Oleh karena akalnya, manusia hendaknya bisa kembali kepada Allah SWT dengan melakukan taubat nasuha terlebih dahulu.
Dikutip dari buku Cara Beratubat Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd, pengertian dari taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kejujuran, kemurnian, dan ketulusan dengan alasan hanya Allah SWT, serta terbebas dari cacat dan cela.
Menurut Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd, hendaknya muslim melakukan taubat nasuha terhadap semua jenis dosa yang telah dilakukan. Hal ini lantaran tidak ada satupun dosa yang tertinggal kecuali kita sudah bertaubat dari dosa tersebut dengan taubat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taubat nasuha mewajibkan pelakunya untuk menggabungkan anatara keinginan kuat untuk menjauhi atau tidak kembali kepada dosa dengan kejujuran seseorang tersebut dalam bertaubat. Oleh karena itu, taubat nasuha ini perlu dilakukan tanpa menyisakan keraguan dan penyesalan dalam hati pelakunya serta penundaan pelaksanaannya.
Taubat ini terlaksana semata karena adanya perasaan takut dan khawatir akan Allah SWT dan azab yang mungkin datang serta adanya keinginan untuk mendapatkan kenikmatan berada di sisi-Nya. Bukan karena tuntutan dunia seperti demi menjaga kewibawaan, kedudukan, dan kepemimpinan, serta alasan lainnya yang bersifat keduniawian yang selain alasan untuk Allah SWT semata.
Menurut Kitab Madaarijus Saalikiin dan Fat-Bul Baari, semua dosa-dosa yang pernah dilakukan akan diampuni oleh Allah SWT melalui taubat nasuha.
"Apabila ia mempercantik taubatnya, Allah SWT akan menggantikan semua kejelekan yang pernah dilakukannya dengan kebaikan-kebaikan yang banyak," demikian penjelasan kitab tersebut.
Selanjutnya, terdapat tata cara taubat nasuha. Dikutip dari buku Ibadah-ibadah Paling Terhormat Bagi Pelaku Maksuat agar Taubat Nasuha tulisan Muhammad Nasrullah, dijelaskan tata cara taubat nasuha adalah sebagai berikut.
Tata Cara Taubat Nasuha
- Berhenti dari perbuatan dosa ataupun menghindari penyebabnya dan mulai melaksanakan perintah Allah SWT. Khususnya melaksanakan perintah-Nya dalam urusan salat dan puasa, maka setelah bertaubat bisa mulai di qadha jika sebelumnya sempat tidak mengerjakan.
- Melakukan salat taubat dan berdoa memohon ampunan Allah SWT.
- Menyesali sepenuhnya dan ikhlas akan perbuatan dosa yang telah dilakukan.
- Berjanji untuk tidak mengulanginya kembali dengan sungguh-sungguh
- Melakukan salat taubat.
Salat taubat dilakukan sebanyak 2, 4 rakaat dan seterusnya. Salat taubat adalah seperti salat biasa dan dapat dilakukan kapan saja. Akan tetapi lebih baik dilakukan pada tengah malam setelah salat Isya.
Bacaan Niat Salat Taubat Nasuha
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى
Arab Latin: "Ushallii sunnatat-taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa. Allahu akbar."
Artinya: "Saya niat salat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allahu akbar."
Bacaan Doa setelah Salat Taubat Nasuha
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم الَّذِي لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Arab Latin: "Astaghfirullaahal'adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih"
Artinya: "Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada Nya."
Setelah itu, dapat dilanjutkan dengan membaca doa berikut:
اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآاِلهَ اِلَّااَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَناَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ من شَرِّمَاصَنَعْتَ. اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَي وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ
Arab Latin: "Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana'abduka wa ana'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'uudzubika min syarri maa shana'tu. Abuu ulaka bini'matika 'alayya wa abuu u bidzanbi fahghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta."
Artinya: "Wahai Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tiada yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam ketentuan dan janji-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, karena itulah ampunilah aku, sebab tidak ada yang dapat memberi ampunan melainkan Engkau wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat."
Begitulah sedikit banyak pembahasan kali ini mengenai taubat nasuha. Semoga tulisan kali ini dapat bermanfaat dan membantu kita tetap di jalan-Nya. Aamiin yaa Rabbalalamiin.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi