Kalimat Istirja, Diucapkan Muslim ketika Mendapat Musibah

Kalimat Istirja, Diucapkan Muslim ketika Mendapat Musibah

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Senin, 08 Mei 2023 11:45 WIB
Ilustrasi berdoa dan meminta tolong.
Foto: Milada Vigerova/Unsplash
Jakarta -

Kalimat istirja adalah kalimat yang diucapkan umat muslim ketika tertimpa musibah atau mengalami cobaan. Seseorang yang sedang mendapatkan musibah tentu rasanya tidak mengenakkan. Tidak jarang, banyak di antara mereka yang mengalami kesedihan yang berlarut-larut hingga menimbulkan stres.

Disebutkan dalam buku Sukses Dunia Akhirat dengan Doa-Doa Harian oleh Mahmud Asy-Syafrowi, Allah SWT telah mengajarkan kepada umat muslim yang ditimpa musibah agar membaca kalimat istirja, sebagaimana firman-Nya:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS Al-Baqarah: 155-157).

Bacaan Kalimat Istirja dan Maknanya

Berdasarkan firman Allah SWT yang termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 156 di atas, ber-istirja berarti mengucapkan kalimat:

ADVERTISEMENT

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun.
Artinya: "Sesungguhnya, kami adalah milik Allah SWT dan sesungguhnya kepada-Nya kita semua akan kembali."

Dalam kehidupan sehari-hari, umat muslim pasti telah akrab dengan bacaan kalimat istirja tersebut dan kerap kali mengucapkannya saat mendengar atau ditimpa musibah. Misalnya, ketika mendengar berita kematian saudara atau teman, spontan lidah akan mengucapkan kalimat istirja tersebut.

Istirja berasal dari kata 'raja'a' yaitu bermakna 'berusaha untuk kembali'. Mengutip dari buku Menjadi Pribadi yang Sukses karya Dr. Ibrahim bin Hamd Al-Qu'ayyid, maksud dari istirja ialah ketika seorang muslim sedang mengalami musibah lalu membaca kalimat tersebut, ia berusaha untuk kembali kepada Allah SWT, berserah diri dan mengembalikan segala urusan kepada-Nya sebab Dia lah Pemilik setiap makhluk.

Makna dari kalimat istirja juga menyadarkan bahwa musibah apapun yang menimpa umat manusia merupakan qadha dan takdir Allah sehingga sebagai muslim wajib menyikapinya dengan menerima dan ridha dengan ketetapan-Nya.

Mengucapkan kalimat istirja bertujuan untuk mengingatkan seseorang yang sedang ditimpa musibah agar menjadi orang yang sabar. Kalimat istirja menumbuhkan kesadaran bagi umat muslim bahwa mereka adalah hamba Allah, milik Allah, dan hanya kepada-Nya akan kembali.

Melalui kesadaran tersebut akan memberi kekuatan bagi mereka yang sedang menghadapi musibah atau cobaan. Oleh sebab itu, umat manusia akan percaya bahwa cobaan yang dilaluinya dapat dijalani dengan penuh kesabaran sehingga bisa dilewati dan terselesaikan dengan baik.
Rasulullah SAW mengajarkan umat muslim untuk mengucapkan kalimat istirja dalam segala musibah apapun yang menimpa, sekalipun dari hal-hal kecil, beliau bersabda:

"Hendaklah salah seorang dari kalian ber-istirja dalam segala sesuatu hingga tali sandalnya (yang terputus), karena sesungguhnya ia termasuk musibah." (HR Ibnu Sunni).


Setelah membaca istirja, umat muslim juga disunahkan untuk membaca doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut:

اللهم أجرني في مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
Artinya: "Wahai Allah, berilah aku pahala pada (musibah) yang menimpaku dan berilah ganti bagiku yang lebih baik darinya." (HR Muslim).

Keutamaan Mengucapkan Kalimat Istirja

Keutamaan bagi seseorang yang mengucapkan kalimat istirja saat menghadapi cobaan, salah satunya akan diberi pahala pada musibahnya dan Allah SWT akan memberi ganti yang lebih baik dari musibah tersebut.

Sebagaimana dikatakan dalam hadits yang dinukil dari buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2 karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al Badr, dari Ummu Salamah r.a., ia berkata telah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ عَبْدِ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أَجُرْنِي في مُصِيبَنِي وَأَخْلِفْ لي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَجَرَهُ اللَّهُ فِي مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
Artinya: "Tidaklah seorang hamba ditimpa suatu musibah lalu mengucapkan, 'Sungguh kita milik Allah dan sungguh kita akan kembali kepada-Nya, Ya Allah, berilah ganjaran untukku pada musibahku, dan gantikan untukku sesuatu yang lebih baik darinya,' melainkan Allah SWT akan memberikan pahala pada musibahnya dan menggantikan untuknya sesuatu yang lebih baik darinya." (HR Imam Muslim).

Ummu Salamah juga berkata, "Ketika Abu Salamah (suaminya) wafat, aku pun mengucapkan seperti yang diperintahkan Rasulullah SAW padaku, maka Allah SWT menggantikan untukku yang lebih baik darinya, yaitu Rasulullah SAW." (HR Muslim).

Maksud dari hadits tersebut, yaitu Allah SWT menggantikan musibah yang ditimpa Ummu Salamah berupa kehilangan suaminya dengan menikah bersama Rasulullah SAW dan memuliakannya.





(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads