Islam telah menjelaskan konsep keluarga secara jelas dalam dalil-dalil tertentu. Apa sebenarnya makna keluarga?
Keluarga dalam bahasa Arab disebut dengan istilah ahlun. Adapun kata lainnya yang sama-sama bermakna keluarga adalah ali dan asyir. Kata ahlun sendiri berasal dari kata ahila yang berarti senang, suka, atau ramah.
Dr. Idi Warsah, M.Pd.I. dalam studi psikologis dan sosiologis masyarakatnya yang berjudul Pendidikan Islam dalam Keluarga disebutkan menurut suatu pendapat, kata ahlun juga dapat dikatakan berasal dari kata ahala yang berarti menikah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara lebih luas, ahlun adalah sekelompok orang yang disatukan oleh hubungan-hubungan tertentu, seperti hubungan darah (keluarga), agama, pekerjaan, rumah atau negara.
Makna Keluarga dalam Pandangan Islam
Berdasarkan buku Pendidikan Anak Keluarga Islam di Era Modern dalam Perspektif Hasan Langgulung yang ditulis oleh Syahri Yanto, pengertian keluarga dalam Islam adalah kesatuan masyarakat terkecil yang dibatasi oleh nasab (keturunan) yang hidup dalam satu wilayah yang membentuk suatu struktur masyarakat sesuai syari'at Islam.
Jika didefinisikan dengan pengertian lain, keluarga yaitu suatu tatanan dan struktur keluarga yang hidup dalam sebuah sistem berdasarkan agama Islam. Tidak jauh berbeda, Abdurrahman an Nahlawi berpendapat bahwa keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan aktivitasnya pada pembentukan keluarga sesuai dengan syariat Islam (Al-Qur'an dan Hadits).
Tujuan Berkeluarga dalam Islam
Keluarga adalah madrasah pertama bagi seorang anak. Oleh karenanya, makna keluarga dalam Islam adalah terciptanya keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. Hal ini sebagaimana yang dimaksudkan Allah dalam Al-Qur'an surat Ar-Ruum ayat 21,
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
Sakinah, mawadah, dan warahmah pada ayat tersebut adalah bentuk hadiah dari Allah SWT kepada hamba-Nya yang melaksanakan pernikahan dengan tujuan ikhlas membangun keluarga dan niat mencapai ridha Allah.
Adapun Dr. Budi Sunarso dalam bukunya Merajut Kebahagian Keluarga (Perspektif Sosial Agama) Jilid 2 menyebutkan contoh-contoh keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah dapat dilihat dari keluarga beberapa nabi dan rasul, seperti misalnya Nabi Ibrahim AS.
Tanggung Jawab Keluarga dalam Ajaran Islam
Kewajiban seorang muslim ada pada orang-orang terdekatnya, yakni keluarga. Diriwayatkan bahwa menafkahi keluarga adalah sedekah yang paling utama. Perkara tersebut tercantum dalam hadits ini,
دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِى أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ
Artinya: "Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi)" (HR. Muslim no. 995).
Dalam hadits lainnya, dikutip dari Kitab Bulughul Maram karya Al Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani, dijelaskan juga tentang pentingnya menafkahi keluarga.
وَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ) " تَصَدَّقُوا " فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ, عِنْدِي دِينَارٌ قَالَ: " تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى نَفْسِكَ " قَالَ: عِنْدِي آخَرُ, قَالَ : " تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى وَلَدِكَ " قَالَ: عِنْدِي آخَرُ, قَالَ : " تَصَدَّقَ بِهِ عَلَى حَادِمِكَ " قَالَ: عِنْدِي آخَرُ, قَالَ : " أَنْتَ أَبْصَرُ ". رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحْحَهُ إِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ
Artinya: "Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Bersedekahlah." Lalu seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, aku mempunyai satu dinar? Kemudian Rasul mengatakan, "Bersedekahlah pada dirimu sendiri." Orang itu lalu berkata, "Aku mempunyai yang lain." Beliau bersabda, "Sedekahkan untuk anakmu." Orang itu berkata, "Aku masih mempunyai yang lain."
Beliau bersabda, "Sedekahkan untuk istrimu." Orang itu berkata lagi, "Aku masih punya yang lain." Rasul menjawab, "Sedekahkan untuk pembantumu." Orang itu berkata lagi, "Aku masih mempunyai yang lain." Rasul bersabda untuk yang terakhir kalinya, "Kamu lebih mengetahui penggunaannya." (HR Abu Dawud dan Nasa'i, dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Hakim)
Adapun sebagai tombak utama pendidikan dan pengajaran Islam, keluarga juga sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian seorang muslim.
Oleh sebab itu, turunlah perintah untuk menjaga keluarga dari api neraka, termuat dalam Al-Qur'an surat At Tahrim ayat 6,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Itulah dalil-dalil yang menjelaskan tentang tanggung jawab terhadap keluarga. Meskipun mayoritas ditujukan kepada kepala keluarga, sejatinya tanggung jawab terhadap keluarga ada pada masing-masing anggota di dalamnya, yakni saling mengingatkan dalam kebajikan.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Begini Menurut Islam
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini