Tak hanya puasa sunnah dan qadha utang Ramadan yang dapat umat Islam kerjakan di bulan Syawal, tetapi ada juga satu amalan yang bisa dilaksanakan yakni salat Utaqa.
KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya Panduan Shalat Sunnah Lengkap mengemukakan salat Utaqa didirikan untuk menyempurnakan rangkaian ibadah yang dilaksanakan selama bulan Ramadan. Sehingga salat ini ada baiknya dikerjakan di penghujung Ramadan atau tepatnya di bulan Syawal.
Pelaksanaan salat Utaqa ini dimaksudkan sebagai permohonan akan terbebas dari api neraka. Melansir NU Online, dinamakan 'Utaqa' yang artinya pembebasan lantaran Allah SWT akan membebaskan orang yang mengamalkan salat sunnah ini dari lilitan utang. Selain itu, Dia juga akan memenuhi hajat hamba yang mengerjakan salat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keutamaan Salat Utaqa
Masih dari NU Online, keistimewaan salat Utaqa dicantumkan pula oleh Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab karangannya, yaitu Al-Ghunyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla, yang menukil hadits berbunyi:
"Rasulullah SAW bersabda: 'Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan salat ini, melainkan Allah alirkan mata air hikmah di hatinya; Allah gerakkan lisannya untuk mengucapkan kalimat-kalimat mengandung hikmah; dan Allah perlihatkan kepadanya penyakit sekaligus obat dunia.
Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini sebagaimana aku tunjukkan, melainkan Allah mengampuninya setiap kali ia mengangkat kepalanya dari sujud. Kalaupun ia meninggal, maka kematiannya dinilai sebagai syahid yang membawa ampunan Ilahi.
Demi Allah, Tuhan yang mengutusku dengan haq, tiada seorang hamba yang mengerjakan shalat ini di perjalanan, melainkan Allah mudahkan perjalanan berangkat hingga pulang ke tempat yang dituju. Kalaupun ia tengah menanggung utang, niscaya Allah akan menutup utangnya. Kalaupun ia sedang berhajat, niscaya Allah luluskan hajatnya."
(Kitab Al-Ghunyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla, Juz II, halaman 249, cetakan pertama [Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah, 1997])
Tata Cara Salat Utaqa
Dalam laman NU Online juga dijelaskan, salat Utaqa boleh dilaksanakan selama bulan Syawal dan bisa dikerjakan pada siang maupun malam hari.
Salat Utaqa terdiri dari delapan rakaat, dan bisa didirikan dengan empat atau dua salam. Sehingga dapat dilakukan dengan cara satu kali salam setiap dua rakaatnya, atau satu kali salam di tiap empat rakaatnya.
Adapun setelah membaca Surat Al-Fatihah pada setiap rakaatnya, dianjurkan untuk melafalkan Surat Al-Ikhlas sebanyak 15 kali. Seusai salam dari salat Utaqa ini, sepatutnya untuk berdzikir tasbih sejumlah 70 kali dan bershalawat kepada Nabi SAW dengan 70 kali.
Karena salat Utaqa termasuk salat hajat sebagaimana penjelasan di atas, maka setelah mendirikannya bisa membaca doa seperti pada umumnya dilanjut memohonkan keinginan yang diharapkan.
Salat Utaqa menjadi amalan bulan Syawal yang dapat kaum muslim laksanakan di samping menjalankan puasa sunnah enam hari.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini