Taqobbalallahu Minna Wa Minkum, Ucapan Idul Fitri Sesuai Sunnah

Taqobbalallahu Minna Wa Minkum, Ucapan Idul Fitri Sesuai Sunnah

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 22 Apr 2023 09:00 WIB
Jemaah Aboge Probolinggo membawa makanan dan saling bermaaf-maafan
Ilustrasi maaf-maafan Lebaran (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Jakarta -

Saat Hari Raya Idul Fitri, biasanya kaum muslimin saling memberi ucapan satu sama lain. Terlebih, Idul Fitri tergolong sebagai perayaan besar bagi umat Islam di seluruh dunia setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh.

Idul Fitri jatuh setiap tanggal 1 Syawal. Hari raya tersebut merupakan puncak dari seluruh rangkaian proses ibadah bulan Ramadan.

Mengutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag), penetapan Hari Raya Idul Fitri oleh Rasulullah dimaksudkan untuk menggantikan Hari Raya yang biasa dilaksanakan orang-orang Madinah kala itu. Ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Abu Daud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jabir RA berkata: "Rasulullah SAW datang ke Madinah sedangkan bagi penduduk Madinah ada dua hari yang mereka (bermain-main padanya dan merayakannya dengan berbagai permainan). Maka Rasulullah SAW bertanya: "Apakah hari yang dua ini?" penduduk Madinah menjawab: "Adalah kami di masa jahiliyah bergembira ria padanya". Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah menukar dua hari ini dengan lebih baik, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri". (HR Abu Daud).

Menurut Yusuf Burhanudin dalam bukunya yang berjudul Misteri Bulan Ramadhan, ucapan Idul Fitri diucapkan sebagai penghormatan kepada orang lain. Hal tersebut dikarenakan agama Islam mengajarkan untuk selalu mengucapkan hal baik layaknya doa kebaikan.

ADVERTISEMENT

Ucapan Idul Fitri sesuai Sunnah

Menukil dari buku Mutiara Hikmah Puasa oleh B Wiwoho, tidak ada ayat Al-Qur'an maupun hadits yang bisa dijadikan pegangan untuk menilai ucapan mana yang paling tepat kala Idul Fitri. Namun, ada salah satu ucapan yang memiliki kaitan sejarah dengan para sahabat Nabi Muhammad SAW.

Menurut sejumlah riwayat, para sahabat Rasulullah bertemu pada hari raya, maka mereka berkata kepada yang lainnya dengan ucapan:

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

Arab latin: Taqabbalallahu minna wa minkum

Artinya: "Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan amal ibadah kalian semua,"

Ibnu Qudamah dalam "Al-Mughni" menyatakan bahwa Muhammad bin Ziyad berkata: "Aku pernah bersama Abu Umamah Al Bahili dan selainnya dari kalangan sahabat Nabi SAW. Mereka bila kembali dari salat Ied berkata sebagiannya kepada sebagian lain: 'Taqabbalallahu minna wa minkum,' Beberapa sahabat menambahkan ucapan 'Shiyamana wa shiyamakum,' yang artinya puasaku dan puasa kalian.

Dengan demikian, ucapan tersebut bukan dari Rasulullah melainkan para sahabat. Dalam Majmu Fatawa (24/253), Ibnu Taimiyah pernah mendapat pertanyaan soal dasar hukum syariat ucapan Idul Fitri.

Beliau menjawab, "Taqabbalallahu minna wa minkum, dan semacam itu, maka ini telah diriwayatkan oleh sebagian sahabat bahwa dahulu mereka melakukannya, dan dibolehkan sebagian Imam seperti Ahmad dan lainnya. Tetapi Ahmad berkata: Aku tidak mau memulainya lebih dahulu, namun jika seseorang mengucapkannya kepadaku maka aku menjawabnya, karena itu jawaban ucapan selamat yang hukumnya wajib,"

Bagaimana dengan Minal Aidin wal Faizin?

Mengacu pada buku Mutiara Hikmah, ungkapan Minal Aidin wal Faizin merupakan kebiasaan khas masyarakat Indonesia yang umumnya diteruskan dengan kalimat "Mohon maaf lahir dan batin,"

Minal Aidin artinya golongan yang kembali, sedangkan wal Faizin berarti golongan yang menang. Jadi, makna Minal Aidin wal Faizin secara lengkap berarti "semoga kita semua termasuk golongan yang kembali (fitrah, suci) dan termasuk orang yang meraih kemenangan (melawan hawa nafsu),"

Cendekiawan muslim Quraish Shihab melalui buku Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan menjelaskan ungkapan Minal Aidin wal Faizin tidak memiliki makna pasti, sebab tidak terdapat dalam Al-Qur'an maupun hadits.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads