Melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang usai salat Id termasuk ke dalam salah satu sunnah. Sayyid Sabiq dalam buku Fiqih Sunnah 2 menjelaskan bahwa sunnah tersebut didasarkan dari sejumlah hadits nabi.
Jabir RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pada waktu hari raya (ketika berangkat dan pulang dari salat Id) menempuh jalan yang berlainan.
Sementara Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa apabila Nabi SAW pergi salat Id (hari raya), ketika pulang, beliau menempuh jalan yang berlainan dengan jalan yang beliau lalui ketika pergi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Ghuniyatul Thalibin mengatakan, "Orang Mukmin dianjurkan pergi dan pulang dari shalat id dari jalan yang berbeda karena Ibnu Umar menyatakan bahwa Nabi SAW pergi dan pulang shalat id dari jalan yang berbeda."
Riwayat tentang melewati jalan yang berbeda saat salat Id juga termaktub dalam Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi. Dari Jabir RA, ia berkata,
"Pada hari raya, Nabi SAW menempuh jalan yang berbeda (sewaktu pergi dan pulang)." (HR Bukhari)
Ibnu Umar RA juga meriwayatkan bahwa, "Rasulullah SAW berangkat melalui jalan As-Syajarah dan pulang melalui jalan Al-Mu'arras. Ketika memasuki Makkah, beliau melewati Ats-Tsaniyyah Al-Ulya, dan keluar melalui jalan Ats-Tsaniyyah As-Sufla." (HR Muttafaq Alaih)
Menurut Imam an-Nawawi sebagaimana dikatakan Musthafa Dib al-Bugha dkk dalam Kitab Syarah Riyadhus Shalihin, hikmah menempuh jalan yang berbeda adalah untuk memperbanyak ibadah.
Ada beberapa pendapat mengenai maksud ibadah dalam hal ini. Di antaranya ada yang menyebut agar dua jalan itu menjadi saksi pada hari kiamat atau untuk menyebarkan zikir kepada Allah SWT. Ada pula yang mengatakan untuk bersedekah kepada orang-orang fakir dan untuk menunjukkan kebencian terhadap orang-orang munafik dan kewaspadaan terhadap mereka.
Pendapat lain menyebut hal itu dilakukan untuk memperoleh optimisme dengan perubahan kondisi. Ada pula yang mengatakan untuk mencari rahmat Allah SWT.
Anjuran melewati jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang salat Id demi meneladani Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman,
"Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..." (QS Al Ahzab: 21)
Sunnah-sunnah Lainnya pada Hari Raya Idul Fitri
Selain anjuran melewati jalan yang berbeda, ada juga sunnah-sunnah lainnya yang dapat diterapkan saat Hari Raya Idul Fitri, berikut pembahasannya sebagaimana dikutip dari buku Rahasia Kedahsyatan Shalat Sunah Setahun Penuh oleh Ustaz M Kamaluddin SPd IMM.
- Mandi sebelum salat Id
- Menggunakan pakaian terbaik dan berhias
- Bertakbir
- Makan dan minum sebelum salat Id
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah