Minal Aidin wal Faizin kerap diucapkan oleh umat Islam di Indonesia menjelang hari raya Idul Fitri. Banyak yang mengartikan ungkapan tersebut sebagai permohonan maaf yang dilontarkan oleh sesama muslim, benarkah demikian?
Meski berasal dari bahasa Arab, di negara Saudi sendiri kalimat Minal Aidin wal Faizin tidak populer, sebagaimana dijelaskan dalam buku Dakwah Cerdas karya Dra Udji Asiyah MSi. Menurutnya, ungkapan tersebut merupakan budaya lokal Indonesia.
Selain itu, penyebutan Minal Aidin wal Faizin selalu disambung dengan "Mohon maaf lahir dan batin", seakan-akan itu merupakan arti dari ungkapan tersebut. Padahal, dalam bahasa Arab bukan itu maknanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minal Aidin artinya golongan yang kembali, sedangkan wal Faizin berarti golongan yang menang. Jadi, makna Minal Aidin wal Faizin secara lengkap berarti "Semoga kita semua termasuk golongan yang kembali (fitrah, suci) dan termasuk orang yang meraih kemenangan (melawan hawa nafsu),"
Hafiz al Maqdisi selaku ahli hadits menjelaskan terdapat perbedaan pendapat antara para ulama terkait ucapan Idul Fitri, ini diungkapkan melalui Syekh al Hafiz al Mudziri. Ia berpendapat bahwa ungkapan tersebut tidak diwajibkan maupun dilarang.
"Para ulama masih saja berbeda pandangan mengenai masalah ini (ucapan selamat). Tetapi bagi saya, ucapan selamat seperti itu mubah, bukan sunnah dan bukan pula bid'ah," ungkapnya, dikutip dari Syarah Fathal Qarib Ubudiyah Jilid Satu yang disusun Tim Pembukuan Mahad Al-Jamiah Al-Aly UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Adapun, cendekiawan muslim Quraish Shihab melalui buku Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan menjelaskan ungkapan Minal Aidin wal Faizin tidak memiliki makna pasti, sebab tidak terdapat dalam Al-Qur'an maupun hadits.
Kalimat yang Tepat sebagai Penutup Ramadan
Mengacu pada buku Dakwah Cerdas, ungkapan yang tepat sebagai penutup Ramadan ialah "Taqabbalallahu minna wa minkum wa ja'alanallahu minal 'aidin wal faizin,"
Arti dari kalimat tersebut ialah "Semoga Allah menerima amalan-amalan yang telah saya dan Anda kerjakkan dan semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrah dan orang-orang yang mendapat kemenangan,"
Selain ungkapan tersebut, ada juga kalimat lainnya yaitu:
ΨͺΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩ ΨͺΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩ ΩΨ§Ω ΩΩΨ±ΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ£ΩΨΩΨ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩ
Arab latin: Taqabbalallahu minna wa minkum wa ahalahullahu 'alaik
Artinya: "Semoga Allah menerima amal kami dan amal Anda dan Allah memaafkan kesalahanmu,"
Kalimat tersebut digunakan oleh para sahabat nabi dan diperbolehkan para Fuqoha karena dimaksudkan sebagai doa kebaikan. Meski begitu, tidak ada pelarangan terkait penggunaan kalimat Minal Aidin wal Faizin, sebab hal tersebut menjadi wujud doa dan harapan usai melaksanakan puasa Ramadan.
Demikian pembahasan mengenai makna Minal Aidin wal Faizin, semoga bermanfaat!
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026