Tantangan Berpuasa di Berbagai Dunia, Puasa Lebih dari 17 Jam-Suhu Ekstrem

Tantangan Berpuasa di Berbagai Dunia, Puasa Lebih dari 17 Jam-Suhu Ekstrem

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 24 Mar 2023 19:45 WIB
Ilustrasi puasa hari syak atau 30 Syaban.
Ilustrasi Tantangan Berpuasa di Berbagai Dunia (Foto: Getty Images/iStockphoto/wing-wing)
Jakarta -

Ramadan merupakan bulan suci dan penuh kemuliaan. Pada bulan tersebut, umat Islam dari berbagai belahan dunia melaksanakan kewajiban berpuasa selama sebulan penuh.

Perintah berpuasa sendiri tersemat dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 183, Allah SWT berfirman:

ΩŠΩŽΩ°Ω“Ψ£ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ‡ΩŽΨ§ Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ†ΩŽ Ψ‘ΩŽΨ§Ω…ΩŽΩ†ΩΩˆΨ§ΫŸ كُΨͺِبَ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω Ω±Ω„Ψ΅Ω‘ΩΩŠΩŽΨ§Ω…Ω ΩƒΩŽΩ…ΩŽΨ§ كُΨͺِبَ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ†ΩŽ مِن Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩΩƒΩΩ…Ω’ Ω„ΩŽΨΉΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΨͺَΨͺΩ‘ΩŽΩ‚ΩΩˆΩ†ΩŽ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab latin: Yā ayyuhallaΕΌΔ«na āmanα»₯ kutiba 'alaikumuαΉ£-αΉ£iyāmu kamā kutiba 'alallaΕΌΔ«na ming qablikum la'allakum tattaqα»₯n

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"

ADVERTISEMENT

Secara bahasa Arab, puasa berasal dari kata shiyam atau shaum yang artinya menahan. Sementara itu, puasa menurut istilah yakni menahan yang dilakukan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, seperti disebutkan dalam buku Bekal Ramadhan karya Ahmad Zarkasih.

Kondisi puasa Ramadan di berbagai belahan dunia pun beragam, ada yang mengalami waktu puasa lebih lama, lebih cepat, bahkan terdapat negara yang berpuasa di tengah suhu yang mencapai 50 derajat. Melansir dari The Peninsula Qatar pada Jumat (24/3/2023) berikut pembahasannya:

1. Muslim Islandia Berpuasa Lebih dari 17 Jam

Muslim Islandia mengalami waktu puasa paling lama yang mencapai lebih dari 17 jam. Bahkan, menurut laporan CNBC pada 2018 silam waktu puasa di Islandia sempat mencapai hingga 22 jam.

Fenomena tersebut disebabkan karena Matahari yang tidak terbenam di Islandia selama berhari-hari. Terkadang Matahari hanya muncul 4 hingga 5 jam dalam sehari.

Para cendekiawan Islam menyarankan kaum muslim di Islandia untuk mengacu pada waktu di negara terdekatnya yang tidak memiliki durasi siang terus menerus, negara mayoritas muslim terdekat, atau waktu Arab Saudi.

Direktur Yayasan Islam Islandia menuturkan, komunitas muslim di negara tersebut dan dirinya sendiri memilih untuk berpuasa selama 21 jam penuh.

2. Masyarakat Kuwait Berpuasa di bawah Suhu 50 Derajat

Umat Islam di Kuwait berpuasa di bawah suhu 50 derajat. Mereka harus menahan lapar, haus, dan nafsunya selama lebih dari 12 jam dengan suhu yang cukup tinggi.

Di Kuwait, suhunya sering mencapai 50 derajat celcius. Berdasarkan catatan, suhu di kawasan Mitribah Kuwait mencapai 54 derajat celcius pada 2016 silam.

Walaupun Mitribah bukan daerah pemukiman, Kuwait tetap menjadi tempa terpanas. Bahkan, menurut The New Arab, saking panasnya suhu Kuwait terjadi banyak kebakaran akibat masyarakat menyalakan AC meski tidak berada di rumah.

Wakil Menteri Listrik, Air dan Energi Terbarukan menyebut suhu tinggi di Kuwait menyebabkan kelebihan beban pada generator listrik yang berujung pemadaman listrik di banyak tempat, akibatnya mereka yang berpuasa mengalami kesulitan.

Pemerintah Kuwait sendiri mengimbau warganya agar tidak berada di luar pada waktu pagi di bulan Ramadan demi menghindari resiko kesehatan akibat teriknya Matahari saat bulan puasa.

3. Muslim di Yaman Berpuasa di Tengah Krisis Kelaparan dan Malnutrisi

Sebagian masyarakat Yaman terkena dampak kelaparan dan kekurangan gizi menurut Global Hunger Index 2022. Seringkali makanan di sana tidak pernah cukup.

Begitu pula yang dialami oleh muslim Yaman, mereka berpuasa di tengah krisis kelaparan dan malnutrisi. Salah satunya Afrah, seorang ibu di Yaman yang berusia 34 tahun.

"Hari ini adalah hari pertama Ramadan, saya hanya memiliki sedikit tepung dan satu telur untuk memberi makan keluarga saya," ujarnya.

Saking sulitnya, Afrah menjelaskan bahwa puasa Ramadan tidak berbeda dengan hari-hari yang ia jalani.

4. Tahun 2030 Ramadan Diprediksi Jatuh Dua Kali dalam Setahun

Di tahun 2030 mendatang, Ramadan diperkirakan jatuh dua kali dalam setahun di seluruh dunia, yakni pada bulan Januari dan Desember. Fenomena ini juga pernah terjadi di tahun 1997.

Menurut astronom Saudi Dr Khaleed Alzaaq, puasa yang terjadi di dua Ramadan itu hanya terjadi pada kalender Gregorian, bukan kalender Islam Hijriah. Ia menyebut, 1451 H jatuh pada 5 Januari 2030, sedangkan Ramadan 1452 H bertepatan dengan 26 Desember 2030.




(aeb/lus)

Hide Ads