Hadits yang berisi keutamaan berupa pahala Tarawih dari malam ke-1 sampai malam ke-30 mungkin menjadi salah satu hadits yang beredar di kalangan muslim saat memasuki bulan Ramadan. Namun, kebenaran hadits tersebut diperdebatkan oleh kalangan ahli.
Hadits tentang pahala Tarawih tiap malamnya tersebut bersumber dari Kitab Durratu an-Nasihin yang ditulis oleh ulama Syaikh al-Khaubawihi. Dalam kitab tersebut, terdapat penjelasan Rasulullah SAW terkait keutamaan tiap salat Tarawih yang diutarakan oleh sahabatnya, Ali bin Abi Thalib RA.
Mengutip dari Taudhihul Adillah 5 Penjelasan tentang Dalil-dalil Zakat dan Puasa oleh KH M. Syafi'i Hadzami, disebutkan hadits yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA. Dalam hadits tersebut, Ali berkata, "Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang kelebihan-kelebihan Tarawih di bulan Ramadan."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Rasulullah SAW pun menyebutkan fadhilah salat Tarawih tiap malamnya dari malam ke-1 hingga malam ke-30. Berikut rincian selengkapnya yang dinukil dari hadits tersebut.
Isi Hadits Pahala Tarawih Hari ke-1 sampai 30
1. Pada malam pertama keluarlah dosa orang mukmin (yang melakukan Tarawih) sebagaimana ibunya melahirkan ia di dunia.
2. Pada malam yang ke-2 ini, orang yang melaksanakan salat Tarawih akan diampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya jika keduanya mukmin
3. Pada malam ke-3 ini, malaikat di bawah Arasy berseru mulailah melakukan amal kebaikan (salat Tarawih) maka Allah akan mengampuni dosamu.
4. Pada malam yang ke-4, barang siapa yang melakukan salat Tarawih dapat pahala sebagaimana pahala orang yang membaca kitab Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur'an.
5. Pada malam yang kelima, Allah memberikan pahala bagi yang tarawih sebagaimana pahalanya orang yang salat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsa.
6. Pada malam keenam, Allah memberikan pahala pada yang bertarawih sebagaimana pahalanya orang yang thawaf di Baitul Makmur dan setiap batu dan tanah memintakan ampunan pada-Nya.
7. Pada malam yang ketujuh ini, yang melakukan Tarawih seakan-akan menemui zaman Nabi Musa AS dan menolongnya dari serangan Fir'aun dan Haman.
8. Di malam ke-8 ini, Allah memberikan anugerah seperti anugerah yang diberikan kepada Nabi Ibrahim AS.
9. Pada malam ke-9, orang yang Tarawih seolah-olah seperti beribadah pada Allah sebagaimana ibadahnya para nabi.
10. Pada malam ke-10 ini, kepada orang yang melaksanakan Tarawih, Allah akan memberi rezeki yang lebih baik di dunia maupun akhirat.
11. Pada malam ke-11 ini, orang yang melaksanakan salat Tarawih, kelak ia akan keluar dari dunia (mati) sebagaimana hari ia baru dilahirkan dari perut ibunya
12. Pada malam yang ke-12 ini, saat hari kiamat datang wajah orang yang Tarawih bersinar bagaikan rembulan di malam purnama.
13. Pada malam yang ke-13 ini, pada saat hari kiamat tiba orang yang melaksanakan Tarawih akan selamat dari segala macam keburukan.
14. Pada malam yang ke-14 ini, malaikat akan menjadi saksi bagi yang Tarawih bahwa ia sudah melakukan salat Tarawih sehingga Allah tidak menghisabnya besok di hari kiamat.
15. Pada malam yang ke-15, para malaikat dan para malaikat penyangga Arsy dan para malaikat penjaga kursi kerajaan langit akan meminta ampunan pada orang yang salat Tarawih.
16. Pada malam yang ke-16, Allah akan mencatat kebebasan selamat dari neraka dan kebebasan masuk surga bagi yang Tarawih.
17. Pada malam ke-17, orang yang melaksanakan Tarawih akan diberi pahala seperti pahalanya para nabi.
18. Pada malam yang ke-18 ini, malaikat telah berseru (pada yang Tarawih) wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah telah meridhaimu dan kedua orang tuamu.
19. Di malam ke-19 ini, Allah akan mengangkat derajat-derajat yang Tarawih di surga Firdaus.
20. Pada malam yang ke-20 ini, barang siapa yang melaksanakan salat Tarawih akan diberi pahala seperti pahala orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh.
21. Pada malam ke-21 ini, Allah akan membangunkan rumah di surga yang terbuat dari cahaya untuk yang melaksanakan salat Tarawih.
22. Di malam ke-22 ini, jika hari kiamat tiba maka yang melaksanakan Tarawih akan selamat dari segala bentuk kesusahan dan kebingungan.
23. Pada malam yang ke-23 ini, Allah akan membangunkan kota di dalam surga barang siapa yang melaksanakan salat Tarawih.
24. Pada malam ke-24, orang yang Tarawih akan memperoleh 24 doa yang mustajab/manjur.
25. Pada malam yang ke-25, Allah akan menghilangkan siksa kubur dari orang yang melaksanakan Tarawih.
26. Pada malam Ke-26 ini, Allah meningkatkan bagi yang melaksanakan salat Tarawih pahala selama empat puluh tahun.
27. Pada malam yang ke-27 ini, di hari kiamat bagi ia yang melaksanakan Tarawih maka akan melewati jembatan (shiraathal mustaqiim) dengan mudah lagi cepat laksana halilintar menyambar.
28. Pada malam ke-28, Allah mengangkat 1.000 derajat bagi yang Tarawih di dalam surga.
29. Di malam ke-29 ini, Allah memberikan kepadanya pahala seribu ibadah haji yang diterima.
30. Di malam terakhir ini, Allah berfirman, "Makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hamba-Ku."
KH M. Syafi'i Hadzami dalam bukunya mengatakan, hadits mengenai fadhilah-fadhilah salat Tarawih dalam Kitab Durratu an-Nasihin tersebut tidak dapat ditemukan pada kitab-kitab Mu'tabar lainnya. Dalam artian, hadits di atas hanya ada dalam Kitab Durratu an-Nasihin.
Sebab itu pula, sebagian ulama ada yang beranggapan derajat hadits tersebut lemah. Peneliti hadits Dr Lutfi Fathullah yang dikutip dalam buku 89 Kesalahan Seputar Puasa Ramadhan oleh Abdurrahman Al-Mukaffi mengatakan, ada sekitar 30 persen hadits palsu dalam Kitab Durratu an-Nasihin termasuk dengan hadits pahala salat Tarawih seperti di atas.
Ia menyebut, hadits tersebut tidak terdapat dalam kitab-kitab hadits mu'tamad atau kitab hadits yang dapat dijadikan pegangan. "Jika seseorang mencari hadits tersebut di kitab-kitab referensi hadits, niscaya tidak akan menemukannya," kata Dr Lutfi dalam disertasinya.
Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al Ilmiyah wa al Ifta atau Lembaga Fatwa Arab Saudi juga pernah ditanya mengenai kebenaran dari hadits tersebut. Menurut mereka, hadits itu merupakan hadits yang tidak ada sumbernya.
"Bahkan hadits itu merupakan kebohongan atas nama Rasulullah SAW," demikian keterangannya yang diterjemahkan Abdurrahman Al-Mukaffi.
Meski demikian, ada riwayat hadits mengenai fadhilah salat Tarawih yang berderajat shahih. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang mendirikan salat Tarawih dengan beriman dan ikhlas, maka Allah SWT akan mengampuni dosanya yang telah lalu,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barang siapa ibadah (Tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau." (HR Bukhari, Muslim, dan lainnya)
Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bahwa amal salat Tarawih berjamaah dicatat seperti halnya salat semalam suntuk. Berikut haditsnya,
مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَة
Artinya: "Siapa saja yang ikut salat Tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai maka untuknya itu dicatat seperti salat semalam suntuk." (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Wallahu a'lam.
(rah/kri)












































Komentar Terbanyak
Wamenag Romo Syafi'i Menikah Hari Ini, Habib Rizieq Jadi Saksi
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok