Bentuk Perjuangan Abu Bakar Ash-Shiddiq selama Jadi Khalifah

Bentuk Perjuangan Abu Bakar Ash-Shiddiq selama Jadi Khalifah

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Jumat, 24 Mar 2023 08:45 WIB
Infografis Abu Bakar As Siddiq
Ilustrasi bentuk perjuangan Abu Bakar Ash-Shiddiq selama menjabat sebagai khalifah. Foto: ilustrator : Denny Putra/detikcom
Jakarta -

Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan orang pertama yang dibaiat atau disumpah sebagai khalifah pertama umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Ada sejumlah bentuk perjuangan Abu Bakar Ash-Shiddiq selama menjabat sebagai khalifah.

Sosok Khulafaur Rasyidin pertama ini juga termasuk assabiqunal awwalun, yakni golongan pertama yang masuk Islam. Menurut Tarikh Khulafa yang ditulis oleh Ibrahim Al-Quraibi, Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi orang yang pertama masuk Islam. Hal ini diriwayatkan Ibnu Sa'ad dalam ath-Thabaqat al-Kubra dari Asma' binti Abu Bakar yang menuturkan,

"Ayahku masuk Islam, sebagai muslim pertama. Dan demi Allah aku tidak mengingat tentang ayahku kecuali ia telah memeluk agama ini."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, pendapat lain menyebut orang yang pertama masuk Islam adalah Khadijah, istri Rasulullah SAW. Ada pula yang menyebut Ali bin Abi Thalib.

Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq masuk Islam turut diceritakan dalam riwayat Abu Hasan Al-Athrabulusi dalam Al-Bidayah dan turut dinukil Suparno dalam buku Sahabat Rasululloh Abu Bakar Ash-Shiddiq. Kala itu, Abu Bakar RA menemui Rasulullah SAW dan menanyakan keberadaan Rasulullah SAW yang tak terlihat di majelisnya.

ADVERTISEMENT

Rasulullah SAW kemudian menjawab bahwa beliau utusan Allah SWT dan beliau turut mengajak Abu Bakar Ash-Shidiq ke jalan Allah SWT. Sejak saat itu, Abu Bakar Ash-Shiddiq menyatakan diri untuk memeluk Islam.

Usai masuk Islam, Abu Bakar Ash-Shiddiq sendiri telah dan selalu menyumbangkan tenaga, pikiran, hingga harta bendanya untuk kepentingan Allah SWT, yaitu jihad fi sabilillah.

Semenjak menjadi khalifah, Abu Bakar Ash-Shiddiq kemudian menjadi ujung tombak umat Islam dalam melanjutkan kepemimpinan yang ditinggalkan Rasulullah SAW. Meskipun masa kekhalifahan ini tidak bertahan lebih dari tiga tahun, namun dampak yang ia berikan sangat luar biasa bagi Islam.

Bentuk perjuangan yang dilakukan Abu Bakar Ash-Shiddiq selama menjabat sangatlah banyak. Berikut ini merupakan beberapa contoh perjuangan yang dilakukan Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Bentuk Perjuangan Abu Bakar Ash-Shiddiq Selama Menjabat sebagai Khalifah

1. Berhasil Mengatasi Krisis dan Perpecahan

Dikutip melalui buku Abu Bakar Ash-Shiddiq karya Abdul Syukur al-Azizi bahwa dalam masa awal kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq yang kurang lebih satu tahun, terjadi banyak sekali perpecahan dan krisis yang terjadi di antara kalangan umat Islam. Masalah yang terjadi antara lain adalah pembangkangan Quraisy dan kaum lain serta dimulainya gerakan tidak membayar zakat.

Penyebab perpecahan ini secara umum adalah karena Nabi Muhammad SAW tidak lagi memimpin dakwah dan umat Islam secara umum. Untuk mengatasi masalah yang serius ini, Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq kemudian menyatukan pasukan-pasukan yang dipergunakan untuk mempertahankan eksistensi kepemimpinan umat Islam.

Pasukan yang dibentuk ini kemudian dipimpin oleh para panglima yang ditunjuk langsung oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq, antara lain Usamah bin Zaid RA, Khalid bin Walid RA, Al-Mutsanna bin Haritsah RA, Abu Ubaidah RA, Amru bin Ash RA, Zaid bin Sufyan RA, dan lain sebagainya.

Dengan fokusnya memperkuat pondasi sekaligus eksistensi masa kekhalifahan, Abu Bakar Ash-Shiddiq berhasil dalam melakukan tujuannya tersebut. Alhasil dengan langkah yang diambilnya tersebut membuat kekhalifahan pada tahun-tahun berikutnya dapat melakukan jihad dan ekspansi Islam.

2. Melanjutkan Jihad Rasulullah SAW

Rasulullah SAW selalu memperjuangkan Islam, salah satunya adalah menggunakan jalur jihad. Jihad sendiri dapat berupa dakwah maupun perlawanan kepada kaum yang zalim.

Hal ini lantaran Islam bukanlah agama yang diperuntukkan bagi orang Arab saja. Islam bukan untuk satu suku, satu kelompok, atau satu bangsa, melainkan untuk seluruh umat manusia.

Oleh karena itu, umat Islam memiliki kewajiban untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, dan harus terus menerus berjuang untuk menghadang semua yang mencoba mencegah dakwah Islam.

Inilah yang dilakukan oleh Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq , dengan cara menyebarkan Islam dari Madinah ke seluruh Jazirah Arab, kemudian ke Irak dan Syam.

Disebutkan melalui berbagai riwayat bahwa tidak ada yang lebih mendekati Rasulullah SAW dalam penyebaran Islam kecuali Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ketangguhan inilah yang membuat negara atau sekutu lain kagum dan segan terhadap Islam kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq.

3. Berdakwah dan Menaklukkan Negeri Lain Tanpa Kekerasan

Dakwah yang dilakukan pada masa kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah dakwah yang sama seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. Abu Bakar RA berdakwah tanpa membuat masyarakat yang dituju merasakan kekerasan sedikit pun apalagi atas nama Islam.

Selemah lembutnya perilaku yang dari kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq ini bahkan hingga membolehkan masyarakat non-muslim agar tetap meyakini agama mereka. Namun, agar tetap bisa mengatur masyarakatnya yang mulai heterogen, Abu Bakar Ash-Shiddiq kemudian menerapkan perjanjian kepada umat non-muslim.

Adapun isi dari perjanjian adalah sebagai berikut:

  • Membayar jizyah kepada umat Islam. Hal ini diberlakukan kepada orang yang telah diberikan pilihan untuk memeluk Islam namun menolaknya.
  • Beberapa pekerjaan seperti pasukan/militer Islam tidak bisa diikuti.
  • Tidak boleh memberikan ancaman kepada agama dan umat Islam.
  • Boleh memeluk agama lain, namun ketika akan berpindah agama akan hanya diperbolehkan untuk berpindah ke agama Islam.



(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads