Hari Kiamat Disebut Berlangsung 50 Ribu Tahun, Ini Penjelasannya

Hari Kiamat Disebut Berlangsung 50 Ribu Tahun, Ini Penjelasannya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 31 Jul 2025 20:00 WIB
Planet landscape black hole nebula made with photoshop CS4Planet earth armageddon made with photoshop cs4
Ilustrasi kiamat (Foto: Getty Images/iStockphoto/sdecoret)
Jakarta -

Kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan seluruh umat manusia dan alam semesta. Dalam sebuah hadits, dikatakan kiamat akan berlangsung selama 50 ribu tahun.

Dalil terkait kiamat dijelaskan dalam hadits dan Al-Qur'an, salah satunya surah Taha ayat 15. Allah SWT berfirman,

اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا تَسْعٰى ١٥

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya hari Kiamat itu (pasti) akan datang. Aku hampir (benar-benar) menyembunyikannya. (Kedatangannya itu dimaksudkan) agar setiap jiwa dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan."

ADVERTISEMENT

Benarkah Kiamat Berlangsung 50 Ribu Tahun?

Dalam kitab At Tadzkirah Jilid 1 oleh Imam Syamsuddin Al Qurthubi yang diterjemahkan H Anshori Umar Sitanggal, hadits yang menyebut kiamat berlangsung 50 ribu tahun berasal dari Abu Sa'id Al Khudri. Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Dalam suatu hari yang kadarnya 50 ribu tahun."

Abu Sa'id berkata, "Alangkah lamanya ini."

Maka, Nabi SAW menjawab, "Demi Allah yang menggenggam jiwaku, sesungguhnya orang mukmin benar-benar akan diringankan, sehingga hari itu akan lebih ringan (pendek) baginya daripada salat wajib yang dia lakukan di dunia."

Meski demikian, bagi mukmin kiamat tidak berlangsung selama itu. Hal ini dijelaskan dalam Shahih Al-Jami',

"Hari kiamat bagi orang-orang mukmin hanyalah seukuran antara Dzuhur dan Ashar."

Selain itu, dalam redaksi lain disebutkan bahwa 50 ribu tahun merupakan ukuran untuk satu hari ketika kiamat. Berikut haditsnya yang dikutip dari buku Jika Sedekah Menjadi Lifestyle tulisan Ustaz Bagenda Ali.

Rasulullah SAW bersabda,

"Tidaklah pemilik emas dan pemilik perak yang tidak menunaikan haknya (perak) darinya (yaitu zakat), kecuali jika telah terjadi hari kiamat (perak) dijadikan lempengan-lempengan di neraka kemudian dipanaskan di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarlah dahinya, lambungnya dan punggungnya. Tiap-tiap lempengan itu dingin, dikembalikan (dipanaskan di dalam Jahannam) untuk (menyiksa)nya. (Itu dilakukan pada hari kiamat), yang satu hari ukurannya 50 ribu tahun, sehingga diputuskan (hukuman) di antara seluruh hamba. Kemudian dia akan melihat (atau: Akan diperlihatkan) jalannya, kemungkinan menuju surga dan kemungkinan menuju neraka." (HR Muslim)

Turut dijelaskan dalam Al Yaum Al Akhir: Al Qiyamah Ash Shughra wa 'Alamat Al Qiyamah Al Kubra susunan Umar Sulaiman Al Asyqar yang diterjemahkan Irfan Salim dkk, hadits tersebut menjelaskan tentang hukuman bagi orang yang tidak menunaikan zakat hartanya. Apabila harta itu berupa emas dan perak, maka idjadikan lempengan panas kemudian pemiliknya disiksa dengan itu.

Wallahu a'lam.




(aeb/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads