Arti Uququl Walidain, Lawan dari Sikap Birrul Walidain

Arti Uququl Walidain, Lawan dari Sikap Birrul Walidain

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 15 Mar 2023 08:00 WIB
ilustrasi orang tua dan anak
Ilustrasi Perilaku Uququl Walidain (Foto: iStock)
Jakarta -

Uququl walidain adalah lawan dari birrul walidain. Dijelaskan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar dalam kitab Al Fath, uququl walidain adalah apapun yang dilakukan oleh seorang anak yang dapat menyakiti kedua orang tuanya, baik itu dari perkataan atau perbuatan.

Dalam Islam, orang tua memiliki kedudukan yang luar biasa setelah Allah SWT. Berbuat durhaka kepada keduanya sangatlah ditentang.

Segala bentuk kedurhakaan dilarang dalam Islam, bahkan Rasulullah menggolongkan perbuatan tersebut ke dalam dosa besar. Dikutip dari buku Berbakti kepada Ayah Bunda tulisan Ahmad Isa Asyur, dalam surat Nabi Muhammad kepada penduduk Yaman, beliau mengatakan,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu dosa kabair yang terbesar di sisi Allah pada hari kiamat adalah menyekutukan Allah, membunuh seorang mukmin secara tidak sah (menurut syariat), melarikan diri dari medan jihad fi sabilillah pada waktu penyerbuan, mendurhakai orang tua, menuduh perempuan suci melakukan perbuatan keji, belajar ilmu sihir, makan uang riba, dan makan harta anak-anak yatim," (HR Ibnu Hibban).

Disebutkan dalam buku Akidah Akhlak karya Fida' Abdillah dan Yusak Burhanudin, apabila perselisihan antara anak dan orang tua hanya tersimpan di dalam hati dan tidak diungkapkan, diucapkan, dan dilakukan, maka hal tersebut dianggap wajar.

ADVERTISEMENT

Jadi, selama masih bisa menjaga sikap dan hati, seorang anak tidak bisa disebut durhaka. Hal itu dikarenakan durhaka adalah tindakan, bukan sekadar gerak hati yang sulit diatur oleh manusia.

Contoh Perilaku Uququl Walidain

Mengutip dari buku Surga yang Terlupakan oleh Irsyad Ulibaad, berikut ini merupakan contoh perilaku uququl walidain yang perlu diketahui agar kita senantiasa tidak tergolong sebagai anak yang durhaka.

1. Menunjukkan Wajah Masam

Jika seorang anak menatap orang tuanya dengan sinis bahkan sampai melotot, ini sudah tergolong ke dalam bentuk kedurhakaan. Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda yang berbunyi:

"Seorang anak yang membelalakkan matanya, maka ia termasuk pihak yang tidak berbakti kepada orang tua," (HR Baihaqi dan Ibnu Mardawih).

2. Enggan Merawat Orang Tua

Orang tua memang berkewajiban mendidik, menafkahi, dan merawat anak-anak yang mereka lahirkan. Namun, seiring berjalannya waktu maka keadaan akan berbalik.

Ketika usia orang tua semakin bertambah, maka fisik dan mentalnya sudah tidak lagi mampu mencari nafkah. Karenanya, anak berkewajiban merawat orang tua.

3. Mencela Orang Tua

Mencela dan menghina orang lain merupakan perbuatan tidak terpuji, apalagi jika hal tersebut dilakukan kepada orang tua yang melahirkan dan membesarkan kita. Perbuatan ini tergolong ke dalam dosa besar, sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits yang berbunyi:

"Termasuk dosa besar, yakni seorang anak yang mencela kedua orang tua." Mereka bertanya, "Ya Rasulullah adakah orang yang mencela kedua orang tuanya?" Beliau menjawab, "Ya, seseorang mencela bapaknya, seseorang mencela ibu orang lain, dan orang lain tersebut mencela ibunya," (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Melontarkan Perkataan yang Menunjukkan Ketidaksukaan

Ketika seorang anak diberi perintah oleh orang tua untuk melakukan sesuatu, kita dilarang untuk menunjukkan rasa kekesalan. Allah berfirman dalam surat Al Isra ayat 23:

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar tidak menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu. Apabila di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentaknya dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia,"

5. Membebani Orang Tua dengan Permintaan

Yang terakhir ialah membebani orang tua dengan banyak permintaan. Sebagai contoh, meminta banyak uang, ponsel keluaran terbaru, dan lain-lainnya. Apalagi jika keluarga sedang dalam kondisi keuangan yang tidak memungkinkan.

Adab Seorang Anak kepada Orang Tua

Untuk menghindari perilaku uququl walidain, maka kita sebagai anak harus memperhatikan adab terhadap kedua orang tua. Merujuk pada buku Akidah Akhlak, berikut sejumlah adab terhadap orang tua.

  • Taat kepada orang tua
  • Bersikap lemah lembut
  • Sopan santun dalam berbicara
  • Meminta izin, nasihat, dan bimbingan
  • Memuliakan orang tua
  • Tidak mencela dan berbohong kepada orang tua
  • Meminta dengan halus
  • Menjaga nama baik dan harta orang tua

Itulah tadi pembahasan mengenai uququl walidain. Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan uququl walidain, naudzubillah min dzalik.




(aeb/lus)

Hide Ads