Misteri Di Balik Birrul Walidain

Keajaiban Al-Qur'an (41)

Misteri Di Balik Birrul Walidain

Nasaruddin Umar - detikHikmah
Minggu, 04 Mei 2025 05:00 WIB
Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema Kunjungan Paus Fransiskus Simbol Persahabatan Lintas Agama digelar di Media Center Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Senin (26/08/2024).
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu (wa bil-walidain) dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia". (Q.S. al-Isra'/17:23).

Redaksi yang digunakan ayat ini menarik untuk dikaji karena berbeda dengan ayat-ayat lain. Allah SWT menggunakan huruf ba yang didempetkan kepada kedua orang tua (wa bil walidain) ayat di atas. Sedangkan berbuat baik kepada kerabat, anak yatim, dan fakir miskin Allah SWT menggunakan huruf lam (wa li dzil qurba wal yatama wal masakin...). Ternyata mengandung rahasia penting bahwa seorang anak harus berbuat baik langsung kepada kedua orang tuanya tanpa perantara. Sedangkan berbuat kepada orang lain selain orang tua, misalnya tetangga, anak yatim piatu, fakir miskin, dan kelompok social lainnya, bisa melalui perantaraan pembantu, supir, atau pegawai. Seorang anak, sehebat apapun dirinya, tidak cukup hanya mengirimkan uang, obat-obatan, suster, atau dokter untuk menolong orang tuanya yang sedang terbarung sakit keras di kampung. Seharusnya sang anak langsung berbuat baik kepadanya secara langsung.


Berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidain) salah satu amal istimewa yang wajib dilakukan bagi setiap orang. Nabi mengatakan: "RidhaTuhan terletak pada ridha kedua orang tua". Artinya jika kita hendak melihat Tuhan tersenyum buatlah kedua orang tuanya tersenyum. Sebaliknya jika ingin melihat Tuhan cemberut buatlah kedua orang tuanya cemberut. Durhaka terhadap kedua orang tua tidak akan mendapatkan keberuntungan dunia-akhirat. Jika kedua orang tua yang secara fisual telah berbuat baik langsung kepadanya tidak sanggup berbuat baik terhadapnya, apa lagi terhadap orang lain yang tidak pernah punya social saving terhadapnya. Latihan mencintai Allah SWT ialah mencintai kedua orang tua. Orang yang tidak bisa memberikan cinta dan rasa kasih sayang terhadap kedua orang tuanya maka sulit yang bersangkutan mendapatkan cinta terhadap Allah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itulah sebabnya firman Allah mendempetkan diri-Nya dengan kedua orang tua dalam soal berbuat baik: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Q.S. al-Isra/17:23).
Fenomena terakhir di dalam masyarakat kita ada kecenderungan rasa respek anak terhadap kedua orang tua semakin krisis atau semakin bermasalah. Anak- sudah mulai tidak mau mendengarkan nasehat orang tuanya, bahkan sudah banyak yang berani menyiksa orang tua karena tidak diberi uang jajan atau tidak dibelikan motor. Bahkan ada yang memaksa orang tuanya untuk menjual rumah tinggalnya dengan alasan minta bagian warisannya sebelum orang tuanya meninggal. Na'udzu billah.

Prof. Nasaruddin Umar

ADVERTISEMENT

Menteri Agama Republik Indonesia

Imam Besar Masjid Istiqlal

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)




(lus/lus)

Hide Ads