Islam mengenal adanya istilah birrul walidain. Istilah tersebut merujuk pada akhlak seorang anak kepada orang tuanya.
Birrul walidain disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits. Salah satunya dalam surah An Nisa ayat 36.
Arti Birrul Walidain
Mengutip buku Asma Allah Rohman-Rohim dan Filsafat Akhlak karya Khoirotu Alkahfil Qurun, birrul walidain terdiri dari kata birrul dan al-waliddin. Birru atau al-birru artinya adalah kebijakan sedangkan al walidain artinya dua orang tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara harfiah, birrul walidain artinya berbakti kepada orang tua dengan kebijaksanaan.
Banyak sekali pendapat yang mengatakan bahwasanya berbakti kepada orang tua termasuk salah satu bentuk mematuhi Allah SWT, seperti yang disampaikan dalam buku Aqidah Akhlak Pada Madrasah karya Indra Satia Pohan.
Dijelaskan lebih lanjut, berbakti kepada kedua orang tua sama saja halnya dengan mematuhi salah satu perintah dari Allah SWT, selama hal terebut tidak mengarah kepada kesyirikan kepada-Nya. Jika hal tersebut terjadi, maka tetap saja sebagai seorang anak harus tetap bersikap lemah lembut kepada orang tua.
Seorang anak diperbolehkan untuk menolak perintah dari orang tua apabila mengarah kepada kemusyrikan atau melakukan sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT. Bahkan, Allah SWT ini menempatkan derajat orang tua pada tempat yang sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan kedua orang tua sangat berjasa kepada anaknya sejak dalam kandungan.
Sebagai orang tua, seorang ibu telah berjasa dalam mengandung, melahirkan, menyusui, dan merawat. Sedangkan, seorang ayah telah berjasa untuk memberi nafkah, menjaga, melindungi, dan merawat anaknya.
Dalil Birrul Walidain
Perintah untuk berbakti kepada orang tua atau birrul walidain disebutkan dalam sejumlah ayat Al-Qur'an. Berikut di antaranya:
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Artinya: "Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik" (QS Al-Israa: 23)
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ ٣٦
Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri." (QS. An Nisa: 36)
قُلْ تَعَالَوْا اَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ اَلَّا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًاۚ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ مِّنْ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَاِيَّاهُمْ ۚوَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَۚ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ ١٥١
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Kemarilah! Aku akan membacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu, (yaitu) janganlah mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baiklah kepada kedua orang tua, dan janganlah membunuh anak-anakmu karena kemiskinan. (Tuhanmu berfirman,) 'Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka.' Janganlah pula kamu mendekati perbuatan keji, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah, kecuali dengan alasan yang benar. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu mengerti" (QS Al An'am: 151)
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ١٥
Artinya: "Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, "Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim" (QS Al Ahqaf: 15)
Contoh Penerapan Birrul Walidain dalam Kehidupan Sehari-hari
Melansir dari buku Dahsyatnya Ridha Orang Tua karya Samsul Rijal Hamid contoh dari perilaku berbakti kepada orang tua ini misalnya sebagai seorang anak kita dapat bersikap lemah lembut, dan tidak menunjukkan muka masam saat memandang kedua orang tua.
Selain itu, kita dapat berbicara kepada orang tua dengan adab dan tidak mengucapkan kata "ah" kepada mereka, kita tidak boleh menghardik dan berucap dengan ucapan yang mulia. Selalu menaati mereka berdua di dalam perkara selain maksiat.
Hal tersebut dikarenakan tidak ada ketaatan kepada makhluk di dalam bermaksiat kepada Sang Khalik, memelihara nama baik, kemuliaan dan harta mereka dan tidak mengambil sesuatu tanpa seizin mereka.
Amirulloh Syarbini mengatakan dalam buku Mencetak Anak Hebat, para orang tua sudah semestinya menanamkan dan mengajarkan mengenai birrul walidain. Menurutnya, mengajarkan akhlak baik kepada orang tua ini termasuk bagian dari berbakti kepadanya.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim