وَمَنْ اَحْسَنُ دِيْنًا مِّمَّنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَّاتَّبَعَ مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًا ۗوَاتَّخَذَ اللّٰهُ اِبْرٰهِيْمَ خَلِيْلًا
Artinya: "Siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang memasrahkan dirinya kepada Allah, sedangkan dia muhsin (orang yang berbuat kebaikan) dan mengikuti agama Ibrahim yang hanif? Allah telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya." (QS An-Nisa: 125)
Mengutip dari buku Model-Model Pendidikan Anak dalam Al-Qur'an karya Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny dan Maesaroh Lubis, gelar Khalilullah ini diberikan kepada Nabi Ibrahim AS sebab telah ditanamkan pada dirinya rasa cinta yang besar kepada Allah SWT.
Maka dari itu, di dalam diri Nabi Ibrahim AS telah tertanam rasa takut dan sikap berserah diri dengan ketaatan, kepatuhan, keistiqomahan, serta menjadikan dirinya sebagai orang yang senantiasa mengerjakan kebaikan.
Gambaran kecintaan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT sebagaimana tertuang dalam tafsir Ibnu Katsir, telah menceritakan kepada kami Al-Walid, dari Ishaq Ibnu Yasar yang mengatakan, "Ketika Allah menjadikan Nabi Ibrahim sebagai kesayangan-Nya, maka Allah menanamkan ke dalam hatinya rasa takut (kepada Dia), sehingga degupan kalbunya benar-benar terdengar dari kejauhan, sebagaimana suara kepakan sayap burung di angkasa."
Kisah Malaikat Jibril Menguji Gelar Khalilullah Nabi Ibrahim
Malaikat Jibril bahkan pernah mendatangi Nabi Ibrahim AS untuk mengujinya apakah ia pantas mendapat gelar khalilullah dan apakah kekayaannya tidak sedikitpun membuat Nabi Ibrahim menjadi tamak dan lalai kepada Allah.
Dalam buku Kisah Hewan-Hewan Pada Zaman Nabi dan Rasul karya Aifa Syah, dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim AS adalah seorang pemilik domba. Kemudian Jibril datang menyamar sebagai manusia biasa dan bertanya,
"Wahai Nabi Ibrahim, milik siapa domba-domba itu?" tanya Jibril.
Nabi Ibrahim kemudian menjawab, "domba-domba itu milik Allah. Aku hanya ditugaskan oleh Allah untuk menjaga dan memelihara mereka semua."
Malaikat Jibril mengujinya dengan meminta seekor domba milik Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim kemudian berkata, "jika engkau bisa menyebutkan nama Allah, ambillah sepertiga domba milikku."
Kemudian malaikat Jibril menjawab, "Subbuh quddus rabbuna wa rabbul malaaikati war ruuh (Maha Suci Allah, Tuhan kita, Tuhan para malaikat, dan Tuhan Jibril)."
Nabi Ibrahim AS menjawabnya, apabila Jibril bisa menyebut nama Allah sekali lagi, maka ia bisa mengambil separuh domba di sana. Apabila mengucap tiga kali, Jibril diperbolehkan untuk mengambil semua domba milikku. Apabila mengucap empat kali, maka Jibril dapat menjadikan Nabi Ibrahim sebagai budaknya.
Jibril pun mengucap nama Allah selama empat kali dan seketika Nabi Ibrahim berujar, "Wahai para gembala, pergilah kalian membawa domba-domba ini dan ikutilah orang ini. Kalian bukan milikku lagi."
Malaikat Jibril lalu terkejut mendengar ucapan Nabi Ibrahim dan mengakui bahwa ia adalah malaikat yang menguji ketangguhan imannya. Dari situlah malaikat Jibril percaya bahwa Nabi Ibrahim benar-benar kekasih Allah dan patut mendapat gelar Khalilullah.
Penyebab Nabi Ibrahim AS Diberi Gelar Khalilullah
Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dalam buku Tiga Hal yang Harus Diwaspadai dan Tiga Perkara Pencegah Tiga Perkara Lainnya menyebutkan tiga penyebab Nabi Ibrahim AS diberi gelar Khalilullah atau kekasih Allah.
Dalam suatu riwayat, Nabi Ibrahim AS pernah ditanya, "Wahai Ibrahim, apa sebabnya Allah menjadikanmu orang kesayangan-Nya?" Kemudian Nabi Ibrahim AS menjawab, "Karena tiga perkara, yaitu:
- Aku selalu mengutamakan perintah Allah di atas perintah selain Allah;
- Aku tidak pernah mengkhawatirkan sesuatu (rizki) yang urusannya telah ditanggung oleh Allah;
- Aku tidak senang makan, baik pada sore hari maupun pagi hari, kecuali bersama tamu."
Bahkan dalam riwayat lain disebutkan bahwa Nabi Ibrahim AS pernah berjalan sejauh satu atau dua mil hanya untuk mencari orang yang mau menemaninya makan.
Itulah kisah Nabi Ibrahim AS sebagai nabi yang diberi gelar khalilullah oleh Allah SWT. Semoga perbuatan baik yang dilakukan Nabi Ibrahim AS dapat menjadi teladan bagi umat muslim.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana