Masjid bersejarah di Mesir, Masjid Al-Hakim bi Amrillah, resmi dibuka kembali untuk pengunjung setelah selesai direnovasi pada Senin (27/02).
Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 14.000 kilometer persegi. Penamaan masjid ini berasal dari khalifah Dinasti Fatimiyah keenam, yaitu Al-Hakim bi Amr Allah (985-1021 M).
Dilansir dari situs Egypt Independent, Masjid Al-Hakim bi Amrillah diresmikan pasca renovasi oleh Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir Ahmed Elisa, Menteri Wakaf Mokhtar Gomaa, serta gubernur Kairo Khaled Abdel Aal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir saat peresmian masjid ini menekankan pentingnya melestarikan warisan Islam serta mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut andil dalam merenovasi.
Pelaksanaan proyek renovasi masjid tertua keempat di Mesir dan terbesar kedua di Kairo ini telah menghabiskan biaya sekitar 85 juta pound Mesir atau 2,8 juta US$ atau sekitar 42 miliar rupiah. Pendanaan renovasi masjid disumbangkan oleh sekte Syiah Dawoodi Bohras Ismaili, seperti yang dikatakan oleh Menteri Awqaf, Mokhtar Gomaa. Beliau juga menegaskan pembukaan masjid dilakukan sesuai rencana yakni beberapa hari sebelum datangnya bulan suci Ramadhan.
Sementara itu, Khaled Abdel Aal selaku gubernur Kairo, dalam acara peresmian masjid ini memuji kepemimpinan politik Mesir atas perhatian yang diberikan dalam memulihkan tempat suci dan makam anggota keluarga Nabi Muhammad SAW di Mesir serta semua masjid bersejarah di seluruh negeri.
Sejarah Masjid Al-Hakim bi Amrillah
Mengutip dari buku Kota Sejuta Kisah karya Jauhar Ridloni Marzuq, Masjid Al-Hakim bi Amrillah merupakan sebuah masjid megah di Kota Kairo, Mesir yang telah didirikan sejak tahun 380 H atau 990 M oleh Al-'Aziz Nizar, seorang penguasa kelima Dinasti Fatimiyah.
Akan tetapi, pembangunan masjid ini baru usai di tahun 1013 M pada masa pemerintahan putranya yang menjadi penguasa keenam Dinasti Fatimiyah, yaitu Al-Hakim bi Amrillah, yang terkenal begitu otoriter dan eksentrik.
Pada bagian pojok kanan dan kiri bagian utara masjid Al-Hakim bi Amrillah, terdapat dua buah menara yang masing-masing ditopang dengan tiang persegi besar. Menara ini terlihat cantik dengan ukiran-ukiran indah dan lubang-lubang kecil yang menghiasi hampir di tiap sisinya.
Bagian tengah dari masjid ini dibiarkan terbuka tanpa atap. Sementara di tengah bagian terbuka itu, ada sebuah bangunan kecil seperti kubah yang dipakai untuk berwudhu.
Di Kairo, Masjid Al-Hakim bi Amrillah ini menjadi salah satu tujuan wisata bagi para pelancong, khususnya bagi pengikut Sekte Syiah Buharah. Sekte Buharah merupakan bagian dari kelompok Syiah Ismailiyah yang mengakui keimaman Al-Musta'li Billah.
Sekte Buharah inilah yang dulunya menjadi penduduk Dinasti Fathimiyyah ketika menaklukkan Mesir. Setelah Fatimiyah keluar dari Mesir, mereka kemudian terpencar sampai ke India sehingga pemeluk sekte ini saat ini banyak ditemukan di India.
Oleh karena itu, jika mengunjungi Masjid Al-Hakim bi Amrillah, jangan heran jika banyak melihat atau menemukan turis-turis berwajah India yang berkunjung ke sini. Mereka begitu mengagung-agungkan masjid ini sebab dibangun oleh salah satu orang yang mereka banggakan, yaitu Al-Hakim bi Amrillah.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal