Menukil buku Sejarah & Keutamaan Masjid Al-Aqsha dan Al-Quds, Mahdy Saied Rezk Kerisem menjelaskan bahwa penamaan Masjid Al-Aqsa langsung diberikan oleh Allah SWT, dan tidak ada yang tahu alasan dinamakan demikian.
Namun para ulama menelaah sebab dinamakan Masjid Al-Aqsa. Menurut mereka, jika dilihat dari arti secara bahasa, kata "Al-Aqsha" artinya yang paling jauh. Maksudnya jauh dari Masjidilharam.
Seolah dikatakan bahwa Masjidilharam merupakan masjid yang paling dekat, sementara Masjid Al-Aqsa yang paling jauh. Adapun keduanya saling berhubungan secara agama, kaidah, keberkahan serta dalam ibadah sholat.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyebut Masjid Al-Aqsa dalam Surat Al-Isra ayat 1:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Latin: Subḥānal-lażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī'ul-baṣīr(u)
Artinya: Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjid Al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Diketahui, ayat ini menerangkan tentang peristiwa Isra Miraj oleh Rasulullah SAW. Yang mana Isra yakni perjalanan Nabi SAW dari Masjidilharam ke Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa). Sementara Miraj yaitu perjalanan beliau dari Baitul Maqdis ke langit, menukil buku Isra'-Mi'raj dan Permulaan Masuk Islamnya Kaum Anshar oleh Muhammad Ridha.
Masjid Al-Aqsa: Kiblat Pertama Umat Islam
Mahdy Saied Rezk Kerisem dalam bukunya menyebutkan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama kaum muslim dalam sholat. Sebelum Rasul SAW beserta para sahabatnya hijrah ke Madinah, beliau mendirikan ibadah sholat dengan menghadap ke Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis.
Bahkan 17 bulan setelah hijrah dan difardhukannya sholat lima waktu pada peristiwa Isra Miraj, beliau dan umat Islam kala itu masih mengarah ke Masjid Al-Aqsa di sholat mereka.
Dalam riwayat Bara bin Azib, ia berkata: "Kami mengerjakan sholat bersama Rasulullah SAW ke arah Baitul Maqdis (maksudnya sesudah hijrah) selama 16 bulan atau 17 bulan. Kemudian kami dialihkan ke arah Kakbah." (Muttafaq Alaih)
Barulah sesudah rentang waktu tersebut, Allah SWT memerintahkan untuk memindahkan kiblat ke Kakbah di Masjidilharam, kota Makkah. Sebagaimana dalam Surat Al-Baqarah ayat 144:
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ
Latin: Qad narā taqallubaka wajhika fis-samā'(i), fa lanuwalliyannaka qiblatan tarḍāhā, fawalli wajhaka syaṭral-masjidil-ḥarām(i), wa ḥaiṡumā kuntum fawallū wujūhakum syaṭrah(ū)
Artinya: Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu.
Hadits Keutamaan Masjid Al-Aqsa
Selain menjadi kiblat pertama umat Islam, Masjid Al-Aqsa punya sejumlah keistimewaan lain yang Rasulullah SWT ungkap melalui sabdanya. Mengutip buku Shalatul Mu'min karya Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, dan buku Fiqih Sunnah Jilid 1 susunan Sayyid Sabiq, berikut keutamaan Masjid Al-Aqsa dalam hadits.
1. Masjid kedua yang dibangun di bumi
عَنْ أبي ذر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلُ؟ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ بَيْنَهُمَا؟ قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً وَأَيْنَمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ فَصَلَّ فَهُوَ مَسْجِدُ
Artinya: Dari Abu Dzar, ia berkata; "Aku pernah bertanya, 'Ya Rasulullah, masjid mana yang pertama kali dibangun di muka bumi ini?' Beliau menjawab, 'Masjidil Haram.' Aku bertanya lagi: 'Kemudian yang mana lagi?' Beliau menjawab, 'Masjid Al-Aqsha.' Aku bertanya lagi, 'Selang berapa lama keduanya dibangun?' Beliau menjawab, '40 tahun, tetapi di mana pun kamu mendapati waktu sholat, maka kerjakanlah sholat, karena tempat itu sebagai masjid." (HR Bukhari & Muslim)
2. Pahala sholat di Masjid Al-Aqsa sebanding dengan 500 kali sholat
صَلَاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ مِائَةُ أَلْفِ صَلَاةٍ، وَصَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي أَلْفُ صَلاةٍ، وَفِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَمْسُمِائَةٍ صَلَاةٌ
Artinya: "Melaksanakan sholat di Masjidilharam (pahalanya) sebanding dengan 100.000 kali sholat (di masjid yang lain), sholat di masjidku (Masjid Nabawi) pahalanya sebanding dengan 1.000 kali sholat (di masjid yang lain), sedang sholat di Baitul Maqdis (Masjidilaqsa) pahalanya sebanding dengan 500 kali sholat (di masjid yang lain)." (HR Bazar, Ibnu Khuzaimah, & Thabrani dari Jabir bin Abdullah)
3. Satu dari tiga masjid paling utama dalam Islam
قَالَ لَا تُشَدُّ الرّحَالُ إِلا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ، هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَى
Artinya: "Tidak boleh menggemarkan perjalanan, kecuali ke tiga masjid, yaitu masjidku ini (Masjid Nabawi), Masjidilharam, Masjidilaqsa." (HR Bukhari & Muslim, dari Abu Hurairah)
4. Diampuni dosa bagi orang yang sholat di Masjid Al-Aqsa
Nabi Sulaiman AS memohon kepada Allah SWT agar dosa orang-orang yang sholat di Masjid Al-Aqsa diampuni bagaikan anak yang baru dilahirkan
Dari Abdullah bin Amru bin Ash, Rasulullah SAW bersabda: "Ketika Sulaiman bin Dawud selesai membangun Baitul Maqdis (dalam riwayat lain disebutkan: membangun Masjid Al-Aqsa, maka ia meminta tiga perkara kepada Allah SWT. Yaitu keputusan hukum yang sejalan dengan keputusan Allah SWT, kerajaan yang tidak selayaknya dimiliki seseorang sesudahnya, dan agar masjid ini tidak didatangi seseorang yang tidak menginginkan selain sholat di dalamnya melainkan ia keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan ibunya. Kedua perkara yang pertama telah diberikan kepada Sulaiman, dan aku berharap ia juga diberikan yang ketiga." (HR Ahmad, Nasa'i, Ibnu Majah)
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana