Waktu pelaksanaan ibadah umrah berbeda dengan haji. Meski keduanya hampir sama, dari segi durasi, waktu pelaksanaan, dan jumlah rukun memiliki perbedaan satu sama lain.
Dari segi etimologi, umrah berarti az-ziyarah yang artinya berkunjung. Sementara itu, menurut istilah dalam agama Islam umrah adalah berziarah atau berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan serangkaian rukun dan sunnah-sunnah ibadah umrah.
Dalam buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh Dr KH M Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha dikatakan bahwa ibadah umrah dimulai dengan berihram dari miqat makani, lalu masuk ke kota Mekkah melaksanakan thawaf, sa'i dan diakhiri dengan tahallul, yakni memotong rambut paling sedikit tiga helai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam Al-Qur'an, perintah umrah terdapat dalam potongan surah Al Baqarah ayat 196 dengan bunyi sebagai berikut.
وَأَتِمُّوا۟ ٱلْحَجَّ وَٱلْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ
Arab latin: Wa atimmul-ḥajja wal-'umrata lillāh
Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah,"
Selain itu, ada juga perintah berumrah dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW.
"Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah; mendirikan sholat; menunaikan zakat, berhaji dan berumrah, mandi besar dari junub, menyempurnakan wudhu, dan berpuasa di bulan Ramadhan," (HR Ibnu Khuzaimah dan Al-Hakim).
Waktu Pelaksanaan Ibadah Umrah
Mengutip dari buku Fiqih Umroh tulisan Muhammad Ajib Lc MA, ibadah umrah boleh dilakukan kapan saja, termasuk di bulan haji sekali pun. Tentu berbeda dengan ibadah haji yang hanya bisa dilakukan saat bulan haji, yaitu Syawal, Zulqaidah, dan Zulhijah.
Adapun, mengenai durasi ritual ibadah umrah hanya dibutuhkan waktu sekitar 2-3 jam saja. Tidak seperti ritual ibadah haji yang membutuhkan waktu cukup lama, yakni 4-5 hari.
Rukun Umrah
Ibadah umrah memiliki sejumlah rukun yang harus dipenuhi agar ibadah tersebut dianggap sah. Berikut merupakan rukun umrah.
1. Ihram
2. Thawaf
3. Sa'i antara Shafa dan Marwah
4. Mencukur rambut
5. Tertib rukun
Keutamaan Ibadah Umrah
Keutamaan melaksanakan ibadah umrah disebutkan dalam sejumlah hadits shahih, di antaranya sebagai berikut.
1. Dijauhkan dari Kemiskinan
Salah satu keutamaan melakukan ibadah umrah ialah dijauhkan dari kemiskinan, ini disebut dalam hadits riwayat Tirmidzi.
"Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara itu tidak ada pahal bagi haji yang mabrur kecuali surga," (HR Tirmidzi).
2. Menghapus Dosa-dosa
Keutamaan umrah lainnya adalah menghapus dosa-dosa, sebagaimana dikatakan dalam hadits riwayat Imam at-Tirmidzi dan Bukhari.
"Iringilah ibadah haji dengan (memperbanyak) ibadah umrah (berikutnya), karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana alat peniup besi panas menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. Dan tidak ada (balasan) bagi (pelaku) haji yang mabrur melainkan surga," (HR Imam at-Tirmidzi).
"Suatu umrah kepada umrah yang lain adalah kafarrah (menghapuskan dosa) di antara keduanya dan haji yang mabrur (diterima) itu tidak ada balasan baginya selain surga," (HR Bukhari).
3. Dikabulkan dan Diampuni
Dari Abu Huraira, Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang mengerjakan haji dan umrah merupakan tamu Allah. Maka jika mereka bermohon kepadanya, pastilah dikabulkan-Nya, dan jika mereka memohon ampunan pasti diampuni-Nya," (HR Ibnu Majah).
4. Mendapat Pahala Sholat hingga 1.000 - 100.000 Kali Lipat
Keutamaan ini sesuai dengan salah satu hadits Nabi yang berbunyi:
"Sholat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1.000 sholat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 sholat di masjid lainnya," (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Demikian pembahasan waktu pelaksanaan ibadah umrah beserta informasi terkaitnya. Semoga bermanfaat.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah